Makna Barokah
🍃 Makna barakah dan realisasinya dengan kehidupan seorang hamba.
📙 Bismillah...afwan ummah ada yg bs menjelaskn ttng kt "barokah".Jazakillahu khoyron.afwan jabarkan
Pertanyaan dari Ummu Husain di grup whatsapp NashihatuLinnisa’
🖊Berkata ar Roghib rahimahullaahu ta’ala
البركة هي ثبوت الخير الألهي في الشيء". قال تعالى: ﴿ وَلَوْ أَنَّ
أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ﴾ ] الأعراف: 96 [. وسمي بذلك لثبوت الخير فيه ثبوت الماء في البِرْكة..[ والمبارك ما فيه ذلك الخير
al Barakah adalah tetapnya sesuatu kebaikan (ilahi) dari Allooh pada sesuatu. Allooh telah berfirman, ’Seandainya penduduk suatu kampung
beriman dan bertakwa maka kami pasti akan bukakan untuk mereka
keberkahan dari langit dan bumi’ (surah al-a’raf ayat 96)
Dinamakan dengan seperti demikian karena tetapnya suatu kebaikan padanya,
tetapnya air pada suatu tempat penampungan air. Dan al mubaarok adalah apa yang didalamnya terdapat kebaikan.
📚 Mufradat al-Faadz al Quran 1/83.
🖊 Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullaahu ta’ala
" البركة حقيقتها الثبوت واللزوم والاستقرار، فمنه برك البعير: إذا استقر على الأرض، ومنه المبرك: لموضع البروك"، وقال صاحب الصحاح: " وكل شيء ثبت وأقام فقد برك، والبَرْك الإبل الكثيرة، والبِرْْكة بكسر الباء كالحوض، والجمع البِرَك " ذكره الجوهري قال: يقال وسميت بذلك لإقامة الماء فيها، والبركاء: الثبات في الحرب والجد فيها.
Al barakah hakikatnya adalah tetap dan mendiami dan menetapi. Dan dari maknanya barikal ba’ir : jika mendiami permukaan bumi, dan juga
dari maknanya adalah tempat menderum unta. Dan berkata pengarang
as-shihhah : segala sesuatu tetap dan menetapi maka ia telah menderum, dan menderumnya unta sangat banyak, dan al-birkah itu seperti telaga, dan jamak dari al-birkah adalah al-barak. Dan al-jauhary menyebutkan berkata : dikatakan dan disebutkan demikian karena air berdiam didalamnya, dan al-barakaa adalah kekokohan dalam perang dan kesungguhann didalamnya.
Berkata seorang penyair :
ولا ينجي من الغمرات إلا ♦♦♦ بَرَاكَاءُ القِتَالِ أو الفرارُ
Tidak ada yang lolos dari sakratul maut sampai orang yang kokoh dalam medan
pertempuran atau orang yang lari.
والبركة: النماء والزيادة، والتبريك الدعاء بذلك، ويقال باركه الله
وبارك فيه، وبارك عليه، وبارك له، وفي القرآن: ﴿ أَنْ بُورِكَ مَنْ فِي
النَّارِ وَمَنْ حَوْلَهَا ﴾ ]النمل: 8 ]، وفيه: ﴿ وَبَارَكْنَا عَلَيْهِ
وَعَلَى إِسْحَاقَ ﴾ ]الصافات: [113 ﴿ تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى
الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ﴾ [الأنبياء: 81] وفي الحديث:
{وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ ، وفي حديث عبدالرحمن بن عوف أنه
قال لسعد بن الربيع - رضى الله عنهما -: {بارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي
أَهْلِكَ وَمَالِكَ }، والمبارك الذي قد باركه الله، كما قال المسيح -
عليه السلام - ﴿ وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ ﴾ [مريم: [31
وكتابه مبارك، قال تعالى: ﴿ وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ ﴾]
الأنعام: 92] ، وقال تعالى ﴿ كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ ﴾
[ص: 29]، وهو أحق أن يسمى مباركاً من كل شيء لكثرة خيره ومنافعه، ووجوه
البركة فيه، والرب تعالى يُقال في حقه تبارك ولا يقال مبارك
Al-barakah adalah tumbuh dan bertambah. Dan at-tabriik adalah berdoa
keberkahan, dikatakan baarakahulloohu(semoga Allooh memberkahinya), wa
baarak fiihi(semoga allooh memberkahi padanya) wa baaraka ‘alaih(semoga Allooh memberikan keberkahan atasnya), wa baaroka lahu(semoga Allooh memberkahi untuknya), dan di dalam alquran allooh berfirman “telah diberkahi orang orang yang berada didekat api dan orang yang berada disekitarnya”, dan juga Allooh berfirman “dan kami memberkahi atasnya dan atas ishaq. Dan juga firman Allooh “Dan
hembusan angin berjalan sesuai dengan perintahnya kesuatu negeri yang
kami telah berkahi didalamnya”, dan dalam hadits” berkahilah untukku
pada apa yang telah berikan”, dan hadits abdur_rahman bin auf
bahwasannya beliau berkata pada saad bin robi’ “semoga Allooh
memberkahi untukmu pada keluargamu dan dan hartamu”. Dan al-mubaarok adalah yang Allooh telah memberkahinya, sebagaimana perkataan al-masih ‘alahi as-salam dalam alquran” jadikanlah aku yang diberkahi dimanapun aku berada. Dan kitabnya Allooh yang diberkahi. Allooh berfirman “ini
adalah kitab yang kami turunkan padanya yang penuh berkah". Dan
Al-quran lebih pantas dinamakan mubaaraak(yang diberkahi) karena
banyaknya kebaikan dan manfaatnya, dan berbagai macam keberkahan, dan
Roob dikatakan pada haknya tabaaraak, tidak dikatakan mubaraak.
📚Jalaau al-afham hal 347-348.
🖊Berkata ibnul atsir rohimahulllooh ketika beliau mensyarah apa yang
telah datang pada hadits rasulullooh:
{ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ} أي أثبت له وأدم ما أعطيته من التشريف والكرامة
(Ya Allooh berikanlah keberahan kepada muhammad dan keluarga muhammad sebagaimana kamu telah memberikan kepada ibrohim dan kelurga ibrohim)
maksudnya tetapkanlah dan langgengkanlah untuknya apa yang kamu telah berikan padanya berupa penghormatan dan pemuliaan.
📚 lihat An-nihayah li ibnu
atsir 1/120.
🖊Berkata imam ibnul qayyim rohimahullooh :
" فهذا الدعاء يتضمن إعطاءه من الخير ما أعطاه لآل إبراهيم وإدامته وثبوته له، ومضاعفته له وزيادته، هذا حقيقة البركة"
“Maksud dari ucapan do’a
“keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad karena engkau telah memberi keberkahan kepada keluarga Ibrahim, do’a keberkahan ini mengandung arti pemberian kebaikan karena apa yang telah diberi pada keluarga Ibrahim. *"Maksud keberkahan tersebut adalah langgengnya
kebaikan dan berlipat-lipatnya atau bertambahnya kebaikan. Inilah hakikat barokah*"
📚lihat Jalaau al-afham hal 354.
🖊Berkata asy-syaikh al-allaamah al-utsaimin rohimahullaah :
يقول العلماء"الخير الكثير الثابت" ويعيدون ذلك إلى اشتقاق هذه الكلمة فإنها من البركة وهي مجمع الماء، والبركة التي هي مجمع الماء مكان واسع، ماؤه كثير ثابت، فالبركة هي الخيرات الكثيرة الثابتة، من كل شيء من المال والولد ومن العلم؟ وكل شيء أعطاه الله ـ عز وجل ـ لك تسأل الله سبحانه البركة فيه؛ لأن الله ـ عز وجل ـ إذا لم يبارك لك فيما أعطاك حرمت خيراً كثيراً.
Sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama, ُاَلْبَرَكَة Al Barakah
adalah kebaikan yang banyak lagi tetap.
Mereka mengembalikan pada pecahan katanya.
Kata ini berasal dari kata
ُاَلْبِرْكَة Al Birkah yang secara bahasa bermakna مَجْمَعُ الْمَاء
tempat tergenangnya air (kolam air). Kolam yang merupakan tempat
tergenangnya air merupakan tempat yang luas, airnya banyak dan tetap.
Jadi ُاَلْبَرَكَة Al Barakah (keberkahan) adalah kebaikan yang banyak
dan tetap pada sesuatu, baik harta, anak maupun ilmu .Segala sesuatu yang Allah berikan kepadamu, maka engkau memohon
kepada-Nya agar dikaruniakan keberkahan di dalamnya. Karena jika Allah tidak memberikan keberkahan pada hal-hal yang telah Dia berikan
kepadamu, maka engkau akan terhalang untuk memperoleh banyak kebaikan.
ما أكثر الناس الذين عندهم المال الكثير وهم في عداد الفقراء لماذا؟
لأنهم لا ينتفعون بما لهم، تجد عندهم من الأموال ما لا يحصى، لكن يقصر على أهله في النفقة، وعلى نفسه ولا ينتفع بماله، والغالب أن من كانت هذه حاله وبخل بما يجب عليه، أن يسلط الله على أمواله آفات تذهبها، كثير من الناس عنده أولاد لكن أولاده لم ينفعوه، عندهم عقوق واستكبار على الأب، حتى أنه ـ أي الولد ـ يجلس إلى صديقه الساعات الطويلة يتحدث إليه ويأنس
به ويفضي إليه أسراره ـ لكنه إذا جلس عند أبيه، فإذا هو كالطير المحبوس في القفص ـ والعياذ بالله ـ لا يأنس بأبيه، ولا يتحدث إليه، ولا يفضي إليه بشيء من أسراره، ويستثقل حتى رؤية والده: فهؤلاء لم يبارك لهم في أولادهم.
Betapa banyak orang yang punya harta yag melimpah, tapi ia tergolong pada deretan orang-orang miskin, kenapa? Karena mereka tidak bisa mengambil manfaat dari limpahan harta yang mereka miliki. Ia tidak memberikan nafkah secara baik kepada keluarga dan juga pada
dirinya dan ia tidak bisa mengambil manfaat dari hartanya. Orang yang
keadaannya seperti itu sering kali bersikap bakhil dari kewajiban yang
seharusnya ia tunaikan. Maka Allah akan menimpakan berbagai kejelekan yang dapat menghabiskan hartanya.
Banyak orang yang mempunyai anak yang banyak, namun anak-anaknya itu tidak memberikan kemanfaatan kepadanya, sehingga mereka berbuat
durhaka dan sombong kepada bapaknya. Sampai-sampai anaknya itu
duduk-duduk bersama teman-temannya selama berjam-jam, berbincang-bincang dan senang bergaul dengan mereka,
menceritakan rahasia kepadanya. Akan tetapi jika duduk bersama bapaknya, maka ia
bagaikan seekor burung yang terkurung di dalam sangkarnya, wal
‘iyadzubillah. Ia tidak berlaku ramah kepada bapaknya, tidak berbincang-bincang
dengannya, tidak menceritakan rahasia kepadanya sedikitpun, sampai ia merasa berat untuk melihat bapaknya. Mereka ini adalah orang-orang yang tidak diberkahi pada anak-anaknya.
أما البركة في العلم فتجد بعض الناس قد أعطاه الله علماً كثيراً لكنه
بمنزلة الأمي فلا يظهر أثر العلم عليه في عباداته، ولا في أخلاقه ولا في سلوكه، ولا في معاملاته مع الناس، بل قد يكسبه العلم استكباراً على عباد الله وعلوًّا عليهم واحتقاراً لهم، وما علم هذا أن الذي منَّ عليه بالعلم هو الله، وإن الله لو شاء لكان مثل هؤلاء الجهال.
Adapun keberkahan dalam hal ilmu, maka engkau dapati bahwa sebagian
orang telah diberi Allah ilmu yang banyak, namun kondisinya seperti
orang-orang awwam yang tidak tampak pengaruh ilmu pada dirinya, baik
dalam hal ibadah, akhlaq, perilaku dan muamalah dengan sesamanya. Ia
memperoleh ilmu tersebut lantaran sikap sombong dan congkak terhadap
manusia serta meremehkan mereka. Orang ini tidak mengetahui bahwa yang
telah memberikan karunia ilmu kepadanya adalah Allah dan sesungguhnya
jika Allah menghendaki maka tentulah keadaannya seperti orang-orang
yang bodoh.
تجده قد أعطاه الله علماً، ولكن لم ينتفع الناس بعلمه. لا بتدريس ولا
بتوجيه، ولا بتأليف، بل هو منحصر على نفسه، لم يبارك الله له في العلم، وهذا بلا شك حرمان عظيم، مع أن العلم من أبرك ما يعطيه الله العبد؛ لأن العلم إذا علمته غيرك، ونشرته بين الأمة، أجرت على ذلك من عدة وجوه:
maka engkau dapati orang itu adalah orang yang telah Allah beri ilmu,
namun orang lain tidak mengambil manfaat dengan ilmunya, baik
pengajaran, arahan, maupun penulisan kitab, namun ilmunya itu hanya
terbatas untuk dirinya sendiri. Allah tidak memberikan keberkahan ilmu kepadanya. Ini tidak diragukan lagi adalah keterhalangan yang besar.
Bersamaan dengan itu bahwa ilmu adalah dari apa yang Allah berikan
kepada diri seorang yang paling diberkahi.
Sebab jika ilmu itu engkau ajarkan dan engkau sebarkan kepada orang
lain, maka engkau akan mendapatkan ganjaran pahala dari berbagai
sisi.
📚Lihat Kitabul ‘Ilmi Karya Syaikh ‘Utsaimin, hal 237-252.
Jadi dari pengertian al-barakah di atas dapat disimpulkan, bahwa al
barakah adalah
زيادة الخير وكثرته وثبوته maksudnya berupa tambahan kebaikan dan banyaknya kebaikan dan berkesinambungan.
Jadi berawal dari suatu
kebaikan yang melahirkan dan menumbuhkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Dan dari sebesar besar buah hasil dari keberkahan pada perkara atau
urusan seorang hamba adalah seluruhnya dimanfaatkan untuk ketaatan pada Allooh.
Misalkan seorang yang bekerja sebagai petani dengan cara yang halal,
lalu hasil panen ia jual kemudian mendapatkan sejumlah uang yang cukup
untuk dapat memberikan makan kepada keluarganya, membayar biaya belajar anak di pesantren, menjaga iffah(kesucian dirinya) dari meminta-minta, serta dapat berinfak ala kadarnya dalam pembangunan
pesantern. Maka bekerjanya sebagai petani dengan cara halal yang
dilakukan oleh seseorang tersebut adalah suatu amal kebaikan.
Sedangkan perbuatannya memberi makan, membayar biaya belajar anak, menjaga iffah dan berinfak adalah tambahan kebaikan yang muncul dan
tumbuh berkembang karena kebaikan pertama (bekerja dengan cara halal). Tambahan kebaikan yang tetap berkesinambungan, inilah yang disebut dengan al-barakah.
Dan perlu di ingat Ketika seseorang mencari harta dengan tidak diliputi rasa tamak, maka keberkahan pun akan mudah datang.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah mengatakan pada Hakim bin Hizam,
يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِى يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ ، الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
“Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak
mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang
mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya,
seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas
lebih baik daripada tangan yang di bawah” HR. Bukhari
Yang dimaksud dengan kedermawanan dirinya, adalah
بغير شره ولا الحاح اي : من أخذه بغير سؤال, وهذا بالنسبة الى الاخذ
ويحتمل ان يكون بالنسبة الى المعطي : بسخاوة نفس المعطي : انشراحه بما يعطيه
jika dilihat dari sisi orang yang mengambil harta berarti ia tidak
mengambilnya dengan tamak dan tidak meminta-minta. Sedangkan jika
dilihat dari orang yang memberikan harta, maksudnya adalah ia
mengeluarkan harta tersebut dengan hati yang lapang.
📚Lihat Fathul
Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 3/336.
🖊Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Qona’ah dan selalu merasa cukup dengan harta yang dicari akan senantiasa mendatangkan
keberkahan. Sedangkan mencari harta dengan ketamakan, maka seperti itu tidak mendatangkan keberkahan dan keberkahan pun akan sirna.”
📚lihat Syarh Ibni Batthol, 6/48.
💬Dan bagaimana tabarruk(mencari keberkahan atau ngalap) yang benar ?
Tidak jarang keinginan seseorang untuk mendapatkan barakah, justru mendatangkan murka dari Alloh subhanahu wa ta’ala .
hendaklah seseorang meyakini bahwa barakah itu hanya datang dari sisi
Alloh subhanahu wata’ala.
Dialah Dzat yang memiliki kesempurnaan, keagungan, dan keluasan barakah.
🖊Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahulloh ketika menerangkan firman Alloh
subhanahu wata’ala
تَبَارَكَ الَّذِى نَزَّلَ الْفُرْقَان عَلى عَبْدِه لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
“Maha Suci Alloh yang telah menurunkan Al Furqon (Al Qur’an) kepada
hamba-Nya, agar menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (Q.S. Al Furqon : 1).
Beliau rahimahulloh mengatakan, “Dan sebagian yang lain (para salaf, -pent) berkata, ‘Maknanya, barakah itu datang dari sisi-Nya dan
barakah ini seluruhnya dari-Nya’”.
📚lihat Di dalam Bada’iut Tafsir 3/282.
Dan harus kita ketahui bahwa seluruh kebaikan dan keberkahan asalnya
dari Allah. Allah Ta’ala berfirman,
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
”Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Ali Imron: 26).
Dalam sebuah do’a istiftah yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan,
وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِى يَدَيْكَ
“Seluruh kebaikan di tangan-Mu.” (HR. Muslim no. 771).
Dan dalam mencari atau ngalap berkah, itu tidak lepas dari dua perkara.
🖊Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata:
وطلب البركة لا يخلو من أمرين:
1- أن يكون التبرك بأمر شرعي معلوم: مثل القرآن, قال تعالى: ( كتب أنزلنه إليك مبارك)ص 29.
فمن بركته ان من أخذ به حصل له الفتح, فأنقذ الله بذلك امما كثيرة من
الشرك. ومن بركته أن الحرف الواحد بعشر حسنات,وهذا يوفر للإنسان الوقت والجهد. ... إلى غير ذلك من بركاته.
2- أن يكون بأمر حسي معلوم, مثل: التعليم,والدعاء, ونحوه, فهذا الرجل
يتبرك بعلمه ودعوته إلى الخير, فيكون هذا بركة لأننا نلنا منه خيرا كثيرا.
“Dan meminta barakah tidaklah lepas dari dua perkara:
1. Hendaknya bertabarruk dengan perkara-perkara yang syar’i misalnya
Al Qur’an. Alloh subhanahuwata’ala berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ …
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu yang penuh dengan barakah …” (Q.S. Shaad: 29).
Maka di antara barakahnya bahwa barangsiapa yang berpegang teguh
dengannya, maka baginya kemenangan. Alloh subhanahuwata’ala telah
selamatkan banyak umat dari kesyirikan dengan Al Qur’an. Di antara barakahnya bahwa satu hurufnya dibalas sepuluh kebaikan. Hal itu menambah kesempurnaan waktu dan semangat pada manusia. Dan lain sebagainya dari barakah Al Qur’an yang banyak.
2. Tabarruk dengan perkara hissi (yang bisa diraba oleh panca indera),
misalnya ilmu, dakwah, dan semisalnya. Maka seseorang bertabarruk
dengan ilmu dan dakwahnya yang mengajak kepada kebaikan. Jadilah
perkara ini sebagai barakah karena kita mendapatkan kebaikan yang melimpah dengan sebab ilmu dan dakwahnya.
📚lihat di dalam Al Qaulul
Mufid ‘Ala Kitabit Tauhid 1/191.
Sebagai penutup kami memohon kepada Allooh agar menjadikan keberkahan
dalam risalah ini .
✍Disusun oleh
Abu Hanan As Suhaily Utsman As Sandakany
7 Safar 1440 – 13 Oktober 2018
Sumber :
https://t.me/Nashihatulinnisa
Komentar
Posting Komentar