Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

🍃Menanggapi ucapan akan makruhnya istri  memakai celana dalam, ketika tidur bersama dengan suaminya.

📙Soal dari humairah jakrta di group Wa nashihatulinnisa .

Berkata Al kurkhy :

يكره للزوجة اتخاذ السراويل التحتي عند نومها مع زوجها لتعسير الزوج لإمكانها.

Dimakruhkan bagi wanita untuk memakai celana dalam ketika tidurnya bersama suaminya karena ini mempersulit untuk menggaulinya.

Assalamu'alaykum. Afwan ummu hanan. Jadi seorang istri ketika tidur dgn suami dimakruhkan memakai cd um?

‎┈┉┅━❀🍃🌹🍃❀━┅┉┈

Berbicara masalah hukum Allooh yang dibebankan kepada hambanya,
termasuk didalamnya perkara makruh, harus berdasarkan dalil, dan
makruh beda dengan hukumnya yang mubah (boleh) dan ini perlu dipahami.

🖊Berkata Ibnu BAZ Rohimahullooh :

المباح إن شاء فعله وإن شاء تركه والمكروه تركه أفضل وهذ المكروه عدم
فعله أفضل هذا يقال له : المكروه يعني جاء فيه ما يدل على أن تركه أفضل وأولى.

Al mubah (boleh) jika ia ingin lakukan, maka ia lakukan, dan jika ia
tinggalkan maka tinggalkan, adapun makruh adalah jika  meninggalkan
perbuatan tersebut adalah lebih afdhol, dia tidak lakukan maka ini lebih
afdhol, maka ini dikatakan makruh yaitu datang (dalil) didalamnya yang
menunjukkan bahwa jika ia tinggalkan maka itu lebih afdhol dan  utama.

Sumber : https://binbaz.org.sa/fatwas/12756/الفرق-بين-المحرم-والجاىز-والمكروه

Dan yang benar dalam permasalahan ini adalah boleh bagi istri dalam
keadaan memakai CD ketika tidur bersama dengan suaminya.

Dan yang menukil ucapan al-kurkhy  bahwa makruh istri tidur bersama suami dalam keadaan memakai CD adalah pendapat yang lemah dari beberapa sisi.

1⃣Sisi pertama , diperbolehkan bagi suami  istri tidur dalam keadaan
tidak memakai CD atau tidak memakai busana apapun saat tidur . Allah Azza Wajalla berfirman:

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ . إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. kecuali terhadap
isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya
mereka dalam hal ini tiada tercela."

🖊Imam Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan,

:  فأمر تعالى بحفظ الفرج إلا على الزوجة وملك اليمين، فلا ملامة في ذلك، وهذا عموم في رؤيته ولمسه ومخالطته.  أ.ه‍ "المحلى" (9/165).

“Allah memerintahkan untuk menjaga kemaluan kecuali terhadap istri
dan budak yang dimilikinya. Maka
tidak ada celaan hal itu. Dan  ini adalah umum yang mencakup dalam hal
melihat, memegang dan berbaur.”

📙lihat ‘Al-Muhalla, (9/165).

Hadits lain

احفظْ عَوْرَتَكَ إِلاَّ مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ (رواه أبو داود، رقم  4017 والترمذي، رقم 2769 و حسنه ، وابن ماجه، رقم
1920  ورواه البخاري معلقا 1/508)

“Jagalah auratmu kecuali kepada istri atau budak yang anda miliki.”
HR. Abu Dawud, no. 4017, Tirmizi, no. 2769 dan dihasankannya. Ibnu
Majah, no. 1920 dan diriwayatkan Bukhori secara (mu’allaq), 1/508).

🖊Al-Hafidz Ibnu Hajar mengomentari hadits ini,

ومفهوم قوله " إلا عن زوجتك " يدل على أنه يجوز لها النظر إلى ذلك منه ، وقياسه أنه يجوز له النظر.أ.ه‍.

“Pemahaman dalam ungkapan ‘Kecuali kepada istrimu’ menunjukkan
diperbolehkan istri melihat (kemaluan suaminya) dengan mengqiyaskan
suami diperbolehkan melihat kepada istrinya.”

🖊 Berkata Ibnu Hazm rahimahullah :

وحلالٌ للرَّجُلِ أَنْ ينظرَ إلى فرج امرأته -زوجته وأمَتِه التي يحل
وطؤها - وكذلك لهما أنْ ينظرا إلى فرجه ، لا كراهة في ذلك أصلاً ، برهان ذلك الأخبار المشهورة عن طريق عائشة وأمِّ سلمة وميمونة أمهات المؤمنين رضي الله عنهن أنهن كنّ يغتسلن مع رسول الله صلى الله عليه وسلم من
الجنابة من إناءٍ واحدٍ ، وفي خبر ميمونة بيان أنه عليه الصلاة والسلام
كان بغير مئزرٍ لأنَّ في خبرها " أَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلاةُ وَالسَّلاَمُ أَدْخَلَ يَدَهُ في الإِنَاءِ ثُمَّ أَفْرَغَ عَلى فَرْجِهِ وَغَسَلَهُ بِشِمَالِهِ"، فبطل بعد هذا أنْ يُلتفت إلى رأيِ أَحَدٍ، ومن العجب أنْ يُبيحَ بعضُ المتكلِّفين مِن أهل الجهل!! وَطءَ الفرجِ ويمنع من النظر إليه. أ.ه‍ "المحلى" (9/165).

“Dihalalkan bagi suami melihat kemaluan istri dan budaknya yang
dihalalkan menggaulinya.

Begitu juga keduanya diperbolehkan melihat
(kemaluan) suaminya. Asalnya tidak dimakruhkan hal itu. Dalil akan hal
itu, pengkhabaran yang terkenal dari jalan Aisyah, Ummu Salamah dan Maimunah Ummahat Mukminin Radhiallahu anhunnah bahwa mereka mandi bersama
Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam dari janabah dengan satu
bejana. Dan dalam hadits Maimunah ada penjelasan bahwa beliau tanpa
kain penutup karena dalam kabarnya ‘Beliau sallallahu alaihi wa sallam
memasukkan tangannya ke bejana kemudian menuangkan air pada
kemaluannya dan mencuci dengan tangan kirinya.’ Maka telah batal
pendapat lain dengan penjelasan diatas untuk tidak menoleh pendapat
seorangpun. Yang mengherankan sebagian orang yang memaksakan diri dari
kalangan orang bodoh !!! diperbolehkan mendatangi kemaluannya istri dan
melarang melihatnya.”

📚 lihat, Al Muhalla (9/165).

🖊Syaikh Albani rahimahullah mengatakan,

تحريم النظر بالنسبة للجماع من تحريم الوسائل ، فإذا أباح الله تعالى
للزوج أنْ يجامع زوجته ، فهل يعقل أنْ يمنعه من النظر إلى فرجها ؟!
اللهمَّ لا. أ.هـ "السلسلة الضعيفة" (1/353).

“Pengharaman melihat kemaluan termasuk pengharaman dari sisi sarana. Ketika Allah Ta’ala memperbolehkan suami menggauli istrinya, apakah
masuk akal dilarang melihat kemaluannya? Pastinya tidak.”

📚(Silsilah Dhoifah, 1/353).

Allah subhanahu wa ta'ala- berfirman:

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﻟِﻴَﺴْﺘَﺄْﺫِﻧْﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣَﻠَﻜَﺖْ ﺃَﻳْﻤَﺎﻧُﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﻢْ ﻳَﺒْﻠُﻐُﻮﺍ ﺍﻟْﺤُﻠُﻢَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺛَﻠَﺎﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞِ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﻭَﺣِﻴﻦَ ﺗَﻀَﻌُﻮﻥَ ﺛِﻴَﺎﺑَﻜُﻢْ
ﻣِﻦَ ﺍﻟﻈَّﻬِﻴﺮَﺓِ ﻭَﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻌِﺸَﺎﺀِ ﺛَﻠَﺎﺙُ ﻋَﻮْﺭَﺍﺕٍ ﻟَﻜُﻢْ ﻟَﻴْﺲَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺟُﻨَﺎﺡٌ ﺑَﻌْﺪَﻫُﻦَّ
ﻃَﻮَّﺍﻓُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﻳُﺒَﻴِّﻦُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟْﺂَﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺣَﻜِﻴﻢٌ

"Wahai orang-orang yang beriman, hendakla hamba-hamba sahaya yang
engkau miliki dan juga anak-anak yang belum baligh diantara kalian
untuk meminta izin kepadamu pada tiga (waktu), yaitu sebelum shalat shubuh, dan ketika engkau menanggalkan/melepas pakaian kalian ditengah hari, dan setelah shalat isya, itulah tiga (waktu) aurat bagi
kamu...". QS. An Nur: 58.

🖊Imam Ibnu Katsir dalam tafsir ayat tersebut menjelaskan:

في وقت القيلولة، لأن الإنسان قد يضع ثيابه في تلك الحال مع أهله

"Yaitu diwaktu tidur siang juga, karena kadang seseorang melepaskan
pakaiannya ( tidak memakai busana ) ketika itu bersama istrinya".
lihat tafsir ibnu katsir.

Dan juga bagaimana 'Aisyah -radhiyallahu 'anha- ketika tidur
dan berada disisi Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam-

لما كانت ليلتي التي كان النبي صلى الله فيها عندي انقلب فوضع رداءه وخلع نعليه فوضعهما عند رجليه وبسط طرف إزاره على فراشه فاضطجع فلم يلبث إلا ريثما ظن أن قد رقدت فأخذ رداءه رويدا وانتعل رويدا وفتح الباب فخرج ثم
أجافه رويدا فجعلت درعي في رأسي واختمرت وتقنعت إزاري ثم انطلقت على إثره حتى جاء البقيع

"Disuatu malam yang Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- bermalam dirumahku, Beliaupun berbalik lalu meletakkan rida' nya, dan
melepaskan kedua sandalnya dan meletakkannya disamping kedua kakinya,
kemudian beliau membentangkan ujung sarungnya diatas kasurnya, lalu beliaupun berbaring, beliau tidak berdiam lama karena mengira aku telah tidur (yaitu beliau tidak mau mengganggu tidurnya Aisyah),
kemudian beliaupun mengambil rida'nya perlahan-lahan, dan memakai kedua sandalnya perlahan-lahan, lalu beliau membuka pintu dan keluar
serta menutup pintu perlahan-lahan, maka akupun meletakkan pakaianku diatas kepalaku dan aku memakai khumur (pakaian yang menutupi kepala), lalu aku memakai pakaianku kemudian aku mengikuti beliau sampai ke
baqi'". HR. Muslim (974).

Yang dimaksud dengan perkataan aisyah dalam hadits

وَتَقَنَّعْتُ إِزَارِى

“dan aku memakai sarungku.”

🖊Berkata imam An-nawawi Rohimahullooh :

وكأنه بمعنى لبست إزاري seakan-akan bermakna saya memakai sarungku (ini
menunjukkan bahwa aisyah pernah tidur bersama Rasulullaah tidak
memakai pakaian atau  sarung )

📚(Syarh Shahih Muslim, 7/ 41).

Dan yang berkaitan dengan masalah ini kami ajukan kepada ulama Yaman .

[23/11 10:54 AM] ابو حنان السندكاني: السلام عليكم ورحمه الله وبركاته

احسن الله اليك يا شيخنا
هل يكره الزوجة اتخاذ السروال التحتي( الداخلي) عند نومها مع الزوج ؟؟؟

[23/11 10:57 AM]
🖊الشيخ الفقيه  حسن بالشعيب: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
لا يكره إلّا أن يكره الزوج ذلك.

🖊الشيخة ام عبد الله بنت الشيخ المقبل الوادعي حفظها الله

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

عند الزوج  ليس فيه أي كراهة .

📙 Apakah dimakruhkan bagi istri dengan memakai celana dalam ketika tidurnya bersama suami??

🖊 Jawaban Asy Syaikh Al faqih Hasan basy syuaib hafdzahullooh :

Tidak dimakruhkan kecuali suami membenci hal tersebut (istri memakai celana dalam ketika tidur).

🖊 Jawaban asy Syaikhah Ummu Abdillah binti syaikh muqbil Al wadi'i Haafidzahalloohu .

Wa Alaikum salam warahmatullahi .

Di sisi suami tidak ada hukum makruh didalamnya(yaitu ketika istri memakai celana dalam ketika tidur bersama suaminya).

📚Sisi kedua : Hendaknya setiap orang yang menukilkan perkataan di sertai dengan sumbernya, apalagi ini berkaitan dengan hukum Allooh yaitu
makruh, dan jangan sampai ia juga memikul dosa disebabkan orang
beramal terhadap apa yang dinukilkan atau share berupa tulisan atau artikel tanpa didasari ilmu.

Dan perkataan Al kurkhi ini tidak bisa dipertanggungjawabkan akan keabshaannya, telah di kutip dari sumber mana ??  dan sebatas pengetahuan
dari penyusun perkataan ini hanya diada-adakan , tidak bisa diketahui
akan sumbernya.

🖊Berkata syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rohimahullooh :

فمن اراد ان ينقل مقالة عن طائفة فليسم القائل والناقل ، وإلا فكل أحد
يقدر على الكذب

Maka siapa yang ingin menukil suatu tulisan dari suatu kelompok, maka
hendaknya ia menyebutkan nama yang menulis dan yang menukil, jika tidak seperti itu maka setiap orang bisa untuk berdusta.
📚 Lihat Minhajus_sunnah 2/518

🖊Berkata imam ibnul mubarak Rohimahullooh :

الإسناد من الدين ولولا الإسناد

لقال مَنْ شاء ما شاء

Sanad merupakan dari agama, seandainya bukan karena sanad, maka
siapapun akan berbicaar dengan apa yang ia kehendaki.

📚Lihat al-Majruhin 1/181.

🖊Berkata Asy-Syaikh Al-Utsaimin Rohimahullooh :

إننا في عصر كٓثُر فيه المتكلمون بغير علم ، ولهذا يجب على الإنسان ألا يعتمد على أي فتيا إلا من شخص معروف موثوق

Sungguh kita pada zaman sekarang ini terlalu banyak orang yang
berbicara tanpa ilmu, karena itulah wajib bagi seseorang untuk tidak
bersandar kepada fatwa apapun kecuali dari seorang yang sudah dikenal dan dipercaya (akan ilmunya dan aqidah serta manhajnya yang benar).
📚Lihat liqoo al-bab Al-maftuh 16/32.

3⃣Sisi ketiga : ada keganjalan dari keabsahan tulisan di atas dari sisi bahasa

وقد ألف ابن الأنباري في بيان الضمائر الواقعة في القرآن مجلدين .
وأصل وضع الضمير للاختصار ، فهو يغني عن ذكر ألفاظ كثيرة ، ويحل محلها مع سلامة المعنى وعدم التكرار.

Ibnu al-Anbary menulis sebuah kitab yang khusus membahas mengenai
dhomir-dhomir(kata ganti) yang terdapat di dalam Alquran sebanyak dua jilid. Asal
penyebutan dhamir dalam kalimat adalah untuk mempersingkat,
yaitu mencukupi dari penyebutan lafadz yang banyak, dan dhomir
tersebut menduduki tempat tempat dari lafadz yang diganti tanpa
merusak makna dan tidak berulang penyebutan lafadz

وعلى هذا فالمرجع الذي يعود إليه ضمير الغيبة يكون ملفوظا به سابقا عليه مطابقا له -وهذا هو الكثير الغالب

Atas dasar inilah, maka tempat kembali, yang dhomir ghoib kembali
padanya itu terlafazdkan mendahului dhomir dan bersesuaian dengan
dhomir tersebut. Dan inilah kebanyakannya dalam alquran. Seperti
firman Allooh

ونادى نوح ابنه

Yang artinya : Dan Nuh memanggil anaknya (surah shood hal 187 ).

📚lihat kitab Al-itqoon 1/87

Sehingga keabsahan perkataan al-kurkhy perlu ditinjau lagi.yaitu

يكره للزوجة اتخاذ السراويل التحتي عند نومها مع زوجها لتعسير الزوج في امكانها

Makruh bagi istri memakai celana dalam saat tidur bersama suaminya
karena mempersulit suami ketika akan menggaulinya.

Jadi kalau kembali ke kaidah bahasa arab ; kata الزوج bisa diganti dengan dhomir  ha

Dengan mencukupkan penulisan dari لتعسير الزوج  menjadi لتعسيره.

Sebagaimana dalam ayat ونادى نوح ابنه,  dengan dhomir  ha  sehingga
tidak dikatakan lagi dalam ayat

  ونادى نوح ابن نوح.

Dan Nuh memanggil anaknya Nuh, tapi di ganti dengan dhomir

ونادى نوح ابنه

Dan Nuh memanggil anaknya.

والحمد لله

ختاما أعتذر عن قصوري فهم المسائل ، وأسأل الله التوفيق والسداد

✍Di susun Oleh :
Abu Hanan As-Suhaily Utsman As-Sandakany.
    

16 Robi'ul awal 1440- 24 November 2018.

🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾

Sumber :
https://t.me/Nashihatulinnisa

Komentar

  1. Kl ุฒูˆุฌ itu ya pasti memakai dhomir hu atau hi (ู‰ู‡) yg berarti mudzakkar ghoib, kl ุฒูˆุฌุฉ baru memakai dhomir ha (ู‡ุง) yg berarti muannats ghoibah. Sy kira kalimat tsb sdh benar secara kaidah nahwu.
    Jangan dibolak balik. Lihat kitab² nahwu tentang dhomir. Bedakan gitu aja gak bisa. Piye toh?

    Menurut saya sih ibarot tsb sdh pas, karena termasuk melayani suami adalah memudahkan suami utk menjimak istri

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

YANG ROJIH DALAM TUNTUNAN SHOLAT