Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

BIOGRAFI SINGKAT SYAIKH MUQBIL رحمه الله

Bab Satu: Biografi Singkat Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله             Sesungguhnya penelusuran jalan hidup seseorang itu penting sekali dalam menyingkap hakikat keadaan dan aqidah dirinya. Maka berikut ini biografi ringkas yang indah dari Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله yang menunjukkan keimaman beliau dalam kebaikan. Nasab beliau: Beliau adalah Al Imam Al ‘Allamah Al Muhaddits Abu Abdirrohman Muqbil bin Hadi bin Qoyidah Al Hamdaniy Al Wadi’iy Al Yamaniy. Tahapan beliau dalam menuntut ilmu: Al Imam رحمه الله memulai menuntut ilmu di Al Maktab hingga menyelesaikan masa belajar di situ, kemudian beliau pergi ke masjid Al Hadi, tapi beliau tidak terbantu untuk menuntut ilmu. Sekian lama setelah itu beliau pergi ke Tanah Suci dan Najd, lalu minta nasihat pada sebagian pemberi nasihat tentang apa sajakah kitab-kitab yang berfaidah untuk beliau beli? Maka sang penasihat membimbing beliau untuk membeli “Shohihul Bukhori”, “Bulughul Marom”, “Riyadhush Sholihih” dan “Fathul Majid”. Ketika itu

Termasuk sebab sebab tertolaknya musibah adalah sholat Jum'at dan Jama'ah

Gambar
Termasuk dari sebab2 tertolaknya musibah : adalah sholat jum'at dan jama'ah. Oleh : Syaikhuna Yahyaa bin 'Aly Al-Hajuury -hafidhohulloh -. Berkata Syaikhuna -hafidhohulloh -: Maka aku katakan : demi Alloh, sesungguhnya termasuk dari sebab2 tertolaknya musibah adalah sholat jum'at dan jama'ah. Demi Alloh, karena itu merupakan ibadah kepada Alloh. Sesungguhnya termasuk dari sebab2 tertolaknya musibah adalah ketaatan kepada Alloh : sholat jum'at dan jama'ah, maka dalil2 ilaahiyyah ini telah menetapkan hal tersebut, dari Kitaabulloh dan sunnah Rosul-Nya -shollallohu 'alaihi wa sallam -, dan hakekat teori2 (manusia) menentang perkara tersebut, sedangkan Robbnya manusia lebih tahu tentang manusia, dan lebih mengetahui kemashlahatan mereka, lebih mengetahui segala yang bermanfa'at dan memudlorotkan mereka, kita memiliki (dalil) dari Kitaabulloh dan sunnah Rosul-Nya yang menetapkan bahwa ketaatan adalah termasuk sebab2 perlindungan Alloh terhadap hamb

APAKAH VIRUS CORONA TERMASUK THO'UN ?

Gambar
💿Meluruskan pemahaman hadits “ bahwa thaun tidak akan masuk ke kota Madinah” bersamaan itu virus corona (teranggap thaun menurut sebagian ulama) dan telah masuk ke kota makkah dan Madinah. 📒Soal dari pak Irvandi di tanjung pinang Assalaamu alaykum warohmatullaah wa baarokaatuh Ustadz seperti apakah thoun itu, karena ana dapat tulisan bahwa virus corona berbeda dengan thoun, karena thoun tidak bs masuk ke makkah dan madinah Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam: الْمَدِينَة وَمَكَّة مَحْفُوفَتَانِ بِالْمَلَائِكَةِ عَلَى كُلّ نَقْب مِنْهُمَا مَلَك لَا يَدْخُلهُمَا الدَّجَّال وَلَا الطَّاعُون "Madînah dan Makkah keduanya dijaga oleh Malaikat, pada setiap pintu dari keduanya ada Malaikat, tidaklah masuk pada keduanya Dajjâl dan tidak pula Thâ'ûn." Riwayat 'Umar bin Syabbah di dalam "Kitâbu Makkah", dan riwayat ini didukung oleh riwayat Al-Bukhârî di dalam "Shahîh"nya (no. 1880): عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلاَئِكَةٌ، لاَ يَدْخُلُهَا الطَّا

DZIKIR DENGAN TADABBUR BAGIAN 2

Gambar
📜.Dzikir dengan tadabbur. (Bagian 2) 🌑Hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ! مَا لَقِيتُ مِنْ عَقْرَبٍ لَدَغَتْنِي البَارِحَةَ، قَالَ : أَمَا لَوْ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرَّكَ  “Seseorang mendatangi Nabi sallallahu alaihi wa sallam dan ia berkata, “Wahai Rasulullah, saya mendapati kalajengkeng dan menyengatku semalam. Maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Kalau sekiranya  kamu mengataka ketika waktu sore, “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa yang Dia ciptakan. Maka tidak akan mencelakaimu.” (HR. Muslim). 🌑Dalam konteks Imam At-Tirmidzi مَنْ قَالَ حِينَ يُمْسِي ثَلاَثَ مَرَّاتٍ أعوذ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ حُمَةٌ تِلْكَ الليلة “Siapa yang mengucapkan ketika sore tiga kali, “Saya berlindung dengan kalimat Allah yang sempu