Musibah Yang Terbesar
🍃 Musibah apakah yang terbesar menimpa pada seseorang?
🌷Berkata Ibnu 'Utsaimin _rahimahullaah_
*Sebesar-besar musibah adalah musibah yang menimpa pada agamanya seseorang.*
*Kita memohon kepada Allooh agar Dia mengokohkan kita diatas agamanya yang haq*
📚Syarah Riyadush-sholihin jilid 4 hal.364
🔎Tambahan penterjemah
Sungguh sebesar besar musibah yang menimpa seseorang adalah apa yang menimpa pada agamanya.
Dan apabila seseorang di timpa musibah pada agamanya berupa : jatuhnya ia dalam perkara kesyirikan dan bid'ah, atau terjatuh dalam penyimpangan، dan meninggalkan ibadah yang Allooh syar'iatkan atasnya, dan bergelimang dalam dosa dan kemaksiatan. Maka mengharuskan kerugian dan kehancuran akhiratnya .
Karena itulah Rasulullah
berdoa kepada Allah agar Allah tidak menimpakan musibah atau ujian kepada beliau dalam urusan agamanya, dengan mengucapkan :
وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا
“Ya Allah, Janganlah Engkau jadikan musibah yang menimpa kami dalam urusan agama kami, dan jangan pula Engkau jadikan (harta dan kemewahan) dunia sebagai cita-cita kami yg paling besar, dan tujuan utama dari ilmu yg kami miliki.”(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan imam An-Nasa’I l, Dan hadits ini shohih ,dan dinyatakan oleh syaikh Al-Albani di dalam Shohih Sunan At-Tirmidzi III/168 no.2783, dan Shohih Al-Jami’ I/400).
🖊 Berkata Al_ Mubarakfury Rohimahullooh
Dan doa Nabi
ولا تجعل مصيبتنا في ديننا )
“Jangan Engkau Jadikan musibah yang menimpa kami dalam urusan agama kami”
أي : لا تصبنا بما ينقص ديننا من اعتقاد السوء ، وأكل الحرام ، والفترة في العبادة ، وغيرها .
Maksudnya jangan kamu timpakan musibah , yang menyebabkan berkurangnya agama kami berupa keyakinan yang jelek ( sesat dan menyimpang) , memakan harta haram, dan futur(malas) dalam beribadah dan selainnya.
( ولا تجعل الدنيا أكبر همنا ) أي : لا تجعل طلب المال والجاه أكبر قصدنا أو حزننا ، بل اجعل أكبر قصدنا أو حزننا مصروفاً في عمل الآخرة ..
Dan Sabda Rasulullah " janganlah kamu menjadikan dunia sebagai cita cita kami yang terbesar, dan tujuan utama dari ilmu yang kami miliki.
Maksudnya : jangan kamu jadikan akan pencarian kami terhadap harta, atau kedudukan, sebesar besar dari maksud kami atau kesedihan kami, bahkan jadikanlah sebesar besar maksud dan kesedihan kami dipalingkan untuk beramal negeri akhirat.
📚 Lihat Tuhfatul ahwadzi 9/475-477 .
Karena itulah ada ulama salaf jika di timpahkan musibah padanya ,tapi bukan pada agamanya, maka ia memuji Allooh . subhanallooh .
🖊 *Berkata Syuraih al Qadhi _rahimahullaahu ta'ala_*
"إني لأصاب بالمصيبة، فأحمد الله عليها أربع مرات:
1⃣ أحمدُ إذ لم يكن أعظم منها.
2⃣ وأحمد إذ رزقني الصبر عليها.
3⃣ وأحمد إذ وفقني للاسترجاع لما أرجو من الثواب.
4⃣وأحمد إذ لم يجعلها في ديني"
📚[«السير» (١٠٥/٤)]
*”Sesungguhnya saya ditimpakan suatu musibah, maka sayapun memuji Allah _subhaanahu wa ta'ala_ atas musibah tersebut 4x*
*1. Saya memuji Allah _subhaanahu wa ta'ala_ ketika musibah tersebut tidak lebih besar dari musibah yang menipa (orang lain)*
*2. Saya memuji Allah _subhaanahu wa ta'ala_ ketika Allah memberikanku rezeki berupa kesabaran atas musibah tersebut.*
*3. Saya memuji Allah _subhaanahu wa ta'ala_ ketika Allah memberikanku kepada taufik untuk mengucapkan _istirja'_ (Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un) karena saya mengharap pahala dari musibah tersebut.*
*4. Saya memuji Allah _subhaanahu wa ta'ala_ ketika Allah tidak menjadikan musibah tersebut pada agamaku.”*
📚 As Siyar 4/105.
✍Disusun oleh
Abu Hanan As Suhaily Utsman As Sandakany
25 Safar 1440 - 3 November 2018.
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Sumber :
https://t.me/Nashihatulinnisa
Komentar
Posting Komentar