POSISI DUDUK NYA MAKMUM MASBUQ

🍃 Bagaimana duduknya seorang makmum yang masbuk pada sholat tiga rakaat seperti magrib atau empat rakaat seperti isya, apakah duduk tawarruk bersama imam atau iftirosy??

📙 Soal dari Humairo Jakarta di group wa nashihatulinnisa

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh , umm jika ada y masbuk pd sholat isya misal dua rakaat , atau tiga rakaat ketinggalan , apakah afdholnya ikut bersama imam pada akhir sholatx dgn duduk tawarruk atau duduk iftirosy saja....جزاك الله خيرا

➖➖➖➖➖➖➖
Sebelumnya ada dua rincian

💧 Pertama : Adapun shalat yang dua rakaat, seperti shalat Shubuh, rawatib, dan lain-lain yang dua rakaat. Cara duduk shalat seperti ini adalah duduk iftirasy pada rakaat terakhirnya.

Berdalilkan dengan hadits  Abdullah bin Zubair bahwa beliau berkata,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ  إِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ افْتَرَشَ اليُسْرَى وَنَصَبَ اليُمْنَى وَوَضَعَ إِبْهَامَهُ عَلَى الْوُسْطَى وَأَشَارَ بِالسَّبَابَةِ وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَأَلْقَمَ كَفَّهُ الْيُسْرَى رُكْبَتَهُ

“dulu  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila duduk pada  dua rakaat, beliau duduk iftirosy dengan menghamparkan (kaki) kirinya dan menegakkan (kaki) kanannya, meletakkan ibu jari (tangan kanan)nya di atas jari tengah dan berisyarat dengan telunjuk (tangan kanan)nya, serta meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha kirinya, sedang telapak tangan kirinya menggenggam (lutut)nya. 📚(Dikeluarkan oleh Ibnu Hibbaan  dalam Al-Ihsaan 5/370.

Dan juga Hadits Waaill bin Hujr:

وَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ أَضْجَعَ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى وَنَصَبَ أُصْبَعَهُ لِلدَّعَاءِ وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى

“Dan apabila Raulullaah duduk dalam dua rakaat, beliau membaringkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya, meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya, serta menegakkan jari (tangan kanan)nya untuk doa dan meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya ” 📚Dikeluarkan oleh An-Nasaaiy 2/586-587 .

🔴 Maka kondisi masbuk pada sholat yang dua rakaat , maka duduknya tidak ada yang lain kecuali iftirosy pada saat imam duduk tasyahhud.

💧Kedua :

Apabila shalat yang lebih dari dua rakaat, seperti shalat Maghrib, Isya, Zhuhur, dan Ashar. Maka ini mempunyai dua tasyahud: tasyahud awal dan tasyahud akhir. Maka  makmum duduk iftirasy pada tasyahud pertama, sedang pada tasyahud akhir, duduk  dengan tawarruk, Hal ini berdasarkan hadits Abu Humaid As-Saa’idy ia berkata :

فَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى وَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الأُ خْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ

“Dan jika ia duduk pada dua rakaat, beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan (kaki) kanan. Sedang, apabila duduk pada rakaat terakhir, beliau memajukan kaki kirinya dan menegakkan kaki yang lain, serta beliau duduk di atas tempat duduknya.” 📚Dikeluarkan oleh Al-Bukhory.

🔴 Bagaimana jika makmum masbuk satu rakaat dalam artian terlambat pada sholat yang tiga rakaat atau empat rakaat.
Apakah jika imam duduk tawarruk pada tasyahhud akhir , maka makmum yang masbuk  juga mengikuti imam  atau ia duduk iftirosy,

📝 Terjadi perselisihan ulama .

🖋 Berkata Imam An Nawawi Rohimahullooh .

Makmun yang masbuk(terlambat), jika duduk bersama imam pada akhir sholatnya imam. Ada beberapa pendapat.

1⃣ يجلس مفترشا
Ia duduk iftirosy , dan ini pendapat jumhur ulama

2⃣يجلس متوركا متابعة للإمام
Duduk tawarruk dalam rangka mengikuti imam , dihikayatkan oleh imam Al Haramain dan Ar _ Roofi'i.

3⃣ إن كان جلوسه في محل التشهد الأول للمسبوق افترش وإلا تورك ; لأن جلوسه حينئذ لمجرد المتابعة فيتابع في الهيئة

Jika duduknya imam pada posisi tasyahhud pertama bagi yang masbuk ,maka dia duduk iftirosy, dan jika bukan selain itu , maka dia duduk tawarruk, sebab duduknya bagi yang masbuk hanya sekedar mengikuti, maka diapun mengikuti keadaan duduknya imam, ini yang dihikayatkan oleh Ar_roofi'( dalam artian bila saat itu seorang masbuk berada pada rakaat kedua , dan memang dia akan duduk tasyahhud pertama, maka dia duduk iftirosy. Selain dari itu , maka dia duduk tawarruk, tambahan pent')

📚 Al majmu' 3/451.

🔎Dan yang kuat adalah pendapat ketiga bahwa seorang makmum jika masuk bersama imam pada sholat yang empat rakaat atau tiga rakaat, dan imam telah mendahuluinya satu rakaat atau tiga rakaat, kemudian imam duduk pada tasyahhud akhir, maka makmum masbuk duduk tawarruk bersama imam , dan tidak duduk iftirosy, dikarenakan pengikutan kepada imam dan untuk menjaga agar tidak terjadi perselisihan dengan imam. Sebab Rasulullaah shollallaahu alaihi wa sallam bersabda  dari hadits abu Hurairah dalam shohih Bukhori

"إنما جعل الإمام ليؤتم به، فلا تختلفوا عليه"

Sungguh imam dijadikan untuk diikuti , maka jangan kalian menyelisihi atasnya.

🖍 Berkata Syaikh kami Al faqih Al muhaddits  Muhammad bin Hizam hafidzahullooh dari negeri yaman:

فالمراد به الأفعال الظاهرة كالركوع والسجود والقيام والقعود كما بينه بقية الحديث

Yang dimaksudkan dengan hadits tersebut adalah gerakan sholat yang dzhohirah ( nampak) seperti ruku' , sujud , berdiri dan duduk Sebagaimana yang dijelaskan dalam sambungan hadits

📚 Fathul Allaam 2/22

🖍 Berkata Al hafidz Ibnu Rajab Rohimahullooh :

فإن كان تشهد الامام فى وتر من صلاة المأموم ، فإنه يتابعه فى جلوسه بغير خلاف .

Maka jika imam tasyahuud pada rakaat ganjil dari sholatnya makmum, maka ia mengikuti imam dalam duduknya tanpa ada perselisihan ulama.

📚 Al fath 3/581.

🖍 Berkata imam Al Mardawi Rohimahullooh :

والصحيح من المذهب أنه يتورك مع امامه على رواية الأولى كما يتورك إذا قضى...
Yang benar (duduknya orang yang masbuk bersama imam pada akhir sholatnya)) dari mazhab kami , bahwa ia duduk tawarruk bersama imam berdasarkan riwayat yang pertama, sebagaimana masbuk juga duduk tawarruk jika ia mengqodohnya(menyelesaikan rakaat yang tersisa pada rakaat yang terkahir).

📚 Al inshof 1/228

🖋 Berkata Al Bahuti Rohimahullooh:

ويتورك المسبوق مع إمامه في موضع توركه؛ لأنه آخر صلاته، وإن لم يعتد به، كما يتورك المسبوق فيما يقضيه للتشهد الثاني.

Orang yang masbuk dia duduk tawarruk bersama imamnya pada posisi tawarruknya imam ,sebab itu akhir sholatnya imam, walaupun itu tidak  teranggap sebagai akhir sholatnya orang yang masbuk, sebagaimana orang masbuk juga duduk tawarruk pada rakaat yang diselesaikannya pada tasyahhud yang kedua (terakhir).

📚 Kasysyaful iqna' 1/562

🖍Dan juga disebutkan dalam syarh Al Muntaha

ويتورك مسبوق معه في تشهد أخير من رباعية ومغرب تبعا له " انتهى.

Masbuk duduk tawarruk bersama imam pada tasyahhud akhirnya imam  dari sholat empat rakaat dan sholat maghrib dalam rangka pengikutan imam.

📚 Syarh  Al Muntaha 1/248.

🔴Ini berarti jika Masbuk terlambat satu rakaat atau tiga rakaat, maka tatkala imam duduk tasyahhud akhir , maka Makmum juga duduk tawarruk.sebab masbuk jika hitungan rakaat pertama atau ketiga, sebenarnya masbuk tidak bertasyahhud, tapi harus duduk,karena mengikuti imam dan tidak boleh menyelisihinya, makanya ia duduk seperti duduknya imam yaitu tawarruk.

Beda pada rakaat kedua, jika makmum masbuk, maka memang seharusnya bertasyahhud awwal , maka dia duduk iftirosy, Karena memang  hukum asalnya. Setiap dua rakaat ,duduk iftirosy.

🔎 Tambahan keterangan

➖iftirosy adalah Duduk dengan melipat kaki ke belakang dan bertumpu pada kaki kiri. Maksudnya kaki kiri yang dilipat itu diduduki, sedangkan kaki yang kanan  jari-jarinya ditekuk sehingga menghadap ke kiblat.

➖tawarruk adalah menegakkan kaki kanan dan memasukkan kaki kiri di bawah paha dan betis kanan, sedang pantat sebelah kiri bersentuhan langsung dengan tempat duduk.

(lantai) Sehingga duduknya tidak lagi di atas lipatan kaki kiri seperti pada iftirasy.

✍🏻 Di susun oleh

Abu Hanan As-Suhaily Utsman as Sandakany.

30 Sya'ban   1440 - 5 Mei   2019

Sumber :
https://t.me/Nashihatulinnisa

‎🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Berqurban Sesuai Dengan Sunnah Rosulullooh ﷺ