MANAKAH YANG LEBIH UTAMA SHALAT TARAWIH DI MASJID SECARA BERJAMA'AH ATAU KAH SHALAT DI RUMAH SENDIRIAN

🔥 *Manakah yang lebih utama? Shalat Tarawih di masjid secara berjamaah ataukah shalat dirumah sendirian?* 🔥

✓ Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini,

🍃 Mayoritas ulama mereka berpendapat bahwa shalat tarawih berjamaah dimasjid lebih utama, berdasarkan :

1⃣  Dari Aisyah radhiyallahu anhaa berkata :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِﷺ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ

"Pada suatu malam Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat di masjid, maka orang-oang mengikuti shalat Beliau. Pada malam berikutnya Beliau kembali melaksanakan shalat di masjid dan orang-orang yang mengikuti bertambah banyak. Pada malam ketiga atau keempat, orang-orang banyak sudah berkumpul namun Rasulullah ﷺ tidak keluar untuk shalat bersama mereka. Ketika pagi harinya, Beliau bersabda: "Sungguh aku mengetahui apa yang kalian lakukan tadi malam dan tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar shalat bersama kalian. Hanya saja aku khawatir nanti diwajibkan atas kalian". Kejadian ini di bulan Ramadhan. [HR. Al Bukhari dan Muslim]

📌 Hadits ini menunjukkan bahwa shalat tarawih berjamaah disyariatkan berdasarkan perbuatan Nabi ﷺ, dan tidaklah beliau meninggalkan pelaksanaan sholat itu melainkan karena beliau khawatir nanti hal itu malah menjadi wajib.

Kemudian setelah wafatnya Rasulullah ﷺ maka kekhawatiran ini pun hilang lantaran syariat telah tetap dan paten.

2⃣ Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu anhu berkata:

صُمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ  فَلَمْ يُصَلِّ بِنَا حَتَّى بَقِيَ سَبْعٌ مِنْ الشَّهْرِ فَقَامَ بِنَا حَتَّى ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ ثُمَّ لَمْ يَقُمْ بِنَا فِي السَّادِسَةِ وَقَامَ بِنَا فِي الْخَامِسَةِ حَتَّى ذَهَبَ شَطْرُ اللَّيْلِ فَقُلْنَا لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ نَفَّلْتَنَا بَقِيَّةَ لَيْلَتِنَا هَذِهِ فَقَالَ إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ ثُمَّ لَمْ يُصَلِّ بِنَا حَتَّى بَقِيَ ثَلَاثٌ مِنْ الشَّهْرِ وَصَلَّى بِنَا فِي الثَّالِثَةِ وَدَعَا أَهْلَهُ وَنِسَاءَهُ فَقَامَ بِنَا حَتَّى تَخَوَّفْنَا الْفَلَاحَ قُلْتُ لَهُ وَمَا الْفَلَاحُ قَالَ السُّحُورُ

Kami berpuasa Ramadhan bersama Rasulullah ﷺ, namun beliau tidak shalat malam bersama kami sampai tersisa tujuh hari dari Ramadhan. Lalu beliau shalat bersama kami hingga sepertiga malam. Kemudian beliau tidak shalat bersama kami pada malam ke dua puluh enam. Beliau shalat bersama kami pada malam ke dua puluh lima, hingga lewat tengah malam. Kami berkata kepada beliau: 'Seandainya anda jadikan sisa malam ini untuk kami melakukan shalat nafilah.'

Beliau bersabda: *Barangsiapa yang shalat  bersama imam, hingga selesai diberikan baginya pahala shalat satu malam.*

Kemudian Nabi tidak shalat lagi bersama kami hingga tersisa tiga malam dari bulan Ramadhan.

Beliau shalat bersama kami untuk ketiga kalinya, dengan mengajak keluarga dan istri-istri beliau. Lalu beliau shalat hingga kami takut akan ketinggalan al falah. (Jubair) bertanya: Apakah  al falah itu?. Dia menjawab: Sahur.[HR. At Tirmidzi]

3⃣ dari 'Abdurrahman bin 'Abdul Qariy bahwa dia berkata :

خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَيْلَةً فِي رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُونَ يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ إِنِّي أَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ

Aku keluar bersama 'Umar bin Al Khaththob radliallahu 'anhu pada malam Ramadhan menuju masjid, ternyata orang-orang shalat berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah, ada yang shalat sendiri dan ada seorang yang shalat diikuti oleh ma'mum yang jumlahnya kurang dari sepuluh orang.

Maka 'Umar berkata: "Aku pikir seandainya mereka semuanya shalat berjama'ah dengan dipimpin satu orang imam, itu lebih baik". Kemudian Umar memantapkan keinginannya itu lalu mengumpulkan mereka dalam satu jama'ah yang dipimpin oleh Ubay bin Ka'ab.

Riwayat Al Bukhari.

📌 Atsar ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa dahulu para sahabat melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah, namun diawal perkara ini mereka tidak berkumpul hingga Umar Radhiyallahu Anhu menggabungkan mereka dibelakang Ubaiy bin Ka'ab Radhiyallahu bahu.

🌴 Adapun sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa shalat dirumah lebih utama dari pada shalat dimasjid, mereka berdalil dengan hadits Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu Rasulullah ﷺ bersabda:

فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلَاةِ صَلَاةُ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا الْمَكْتُوبَةَ

Wahai manusia, shalatlah kalian di rumah-rumah kalian, sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang yang dilakukannya di rumahnya, kecuali shalat fardlu." [HR. Al Bukhari.]

⚠️ Berkata An Nawawi rahimahullah:

Shalat tarawih adalah Sunnah berdasarkan ijma' [kesepakatan] ulama.

Boleh dilakukan secara munfarid dan berjamaah.

Namun manakah yang lebih utama?! Dua pendapat ... ...

Ash hab berkata: khilaf yang ada berkaitan dengan :

✓ orang yang hafal Al-Qur'an,

✓ ia tidak kawatir  merasa malas bila shalat sendiri

✓ jama'ah dimasjid tidak menjadi labil dengan ketidak hadirannya.

• Apabila salah satu dari 3 hal ini tidak ada maka shalatnya berjamaah tentu lebih Afdhal.

📚 Al majmu' 3/526

عصر يوم الثلاثاء ١٦ رمضان ١٤٤٠

مسجد الحرام بمكة المكرمة حرسها الله من كل سوء و مكروه و زادها شرفا و كرما

Faedah dari Al Ustadz Abu Ubaiyd Fadhliy Al Bugisi حَفِظَهُ اللّٰه

Sumber :
https://t.me/seputarRamadhan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Berqurban Sesuai Dengan Sunnah Rosulullooh ﷺ