Hukum Sholat jika aurat tersingkap

๐Ÿƒ Hukum sholat dengan tersingkapnya sebagian dari aurat ????

๐Ÿ“™ Soal dari Ummu kaltsum pare pare di grup wa nashihatulinnisa .

Bismillah, afwan titipan pertanyaan dr ummu haamid,, gimana hukum sholat seorang wanita yg sebagian rambut nya kelihatan?  Mohon faedah nya.

โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–

Menutup aurat bagi lelaki dan wanita merupakan syarat sah shalat menurut pendapat jumhur ulama dan termasuk dari aurat  wanita adalah rambutnya

Di antara dalil  yang menunjukkan Syarat sahnya sholat adalah apa yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu anha sesungguhnya Nabi sallallahuโ€™alaihi wa sallam bersabda:

ู„ุง ูŠู‚ุจู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ุงุฉ ุญุงุฆุถ ุฅู„ุง ุจุฎู…ุงุฑ

โ€œAllah tidak menerima shalat orang yang haid (baligh) melainkan dengan memakai himar (penutup kepala wanita)." (HR. Abu Daud, Tirmizi dan dishahihkan oleh Al-Albany dalam Sunan Abu Daud)

๐Ÿ–ŠSyaikhul Islam mengatakan,

ุฅุฐุง ุงู†ูƒุดู ุดูŠุก ูŠุณูŠุฑ ู…ู† ุดุนุฑู‡ุง ูˆุจุฏู†ู‡ุง ู„ู… ูŠูƒู† ุนู„ูŠู‡ุง ุงู„ุฅุนุงุฏุฉุŒ ุนู†ุฏ ุฃูƒุซุฑ ุงู„ุนู„ู…ุงุกุŒ ูˆู‡ูˆ ู…ุฐู‡ุจ ุฃุจูŠ ุญู†ูŠูุฉ ูˆุฃุญู…ุฏโ€.ูˆุฅู† ุงู†ูƒุดู ุดูŠุก ูƒุซูŠุฑุŒ ุฃุนุงุฏุช ุงู„ุตู„ุงุฉ ููŠ ุงู„ูˆู‚ุชุŒ ุนู†ุฏ ุนุงู…ุฉ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ู€ ุงู„ุฃุฆู…ุฉ ุงู„ุฃุฑุจุนุฉุŒ ูˆุบูŠุฑู‡ู…

Jika sesuatu yang sedikit dari rambutnya(wanita ) dan badannya tersingkap  maka tidak ada kewajiban untuk mengulangi shalat menurut kebanyakan para ulama. Ini adalah madzhab Abu Hanifah dan Ahmad. Namun jika yang tersingkap itu banyak, wajib mengulangi shalat pada waktu itu , menurut keumuman ulama, yaitu  ulama 4 madzhab maupun selain mereka

๐Ÿ“šMajmuโ€™ al-Fatawa, 22/123

Dalam kitab Kasyaful Qanna

ูˆู„ุง ุชุจุทู„ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุจูƒุดู ูŠุณูŠุฑ ู…ู† ุงู„ุนูˆุฑุฉ ุจู„ุง ู‚ุตุฏ ...ูˆู„ูˆ ูƒุงู† ุงู„ุงู†ูƒุดุงู ุงู„ูŠุณูŠุฑ ููŠ ุฒู…ู† ุทูˆูŠู„ ุŒ ูˆูƒุฐุง ู„ุง ุชุจุทู„ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุฅู† ุงู†ูƒุดู ู…ู† ุงู„ุนูˆุฑุฉ ุดูŠุก ูƒุซูŠุฑ ููŠ ุฒู…ู† ู‚ุตูŠุฑ , ูู„ูˆ ุฃุทุงุฑุช ุงู„ุฑูŠุญ ุณุชุฑุชู‡ ุนู† ุนูˆุฑุชู‡ , ูุธู‡ุฑ ู…ู†ู‡ุง ู…ุง ู„ู… ูŠูุนู’ููŽ ุนู†ู‡ ู„ูˆ ุทุงู„ ุฒู…ู†ู‡ ู„ููุญู’ุดู‡ ูˆู„ูˆ ูƒุงู† ุงู„ุฐูŠ ุงู†ูƒุดู ูƒู„ ุงู„ุนูˆุฑุฉ ุŒ ูุฃุนุงุฏู‡ุง ุณุฑูŠุนุงู‹ ุจู„ุง ุนู…ู„ ูƒุซูŠุฑ ู„ู… ุชุจุทู„ ุตู„ุงุชู‡ , ู„ู‚ุตุฑ ู…ุฏุชู‡ ุฃุดุจู‡ ุงู„ูŠุณูŠุฑ ููŠ ุงู„ุฒู…ู† ุงู„ุทูˆูŠู„ ุŒ ูุฅู† ุงุญุชุงุฌ ููŠ ุฃุฎุฐ ุณุชุฑุชู‡ ู„ุนู…ู„ ูƒุซูŠุฑ ุจุทู„ุช ุตู„ุงุชู‡ " ุงู†ุชู‡ู‰ .

tidak batal sholat dengan tersingkap sedikit aurat tanpa sengaja, walaupun  yang tersingkap sedikit itu terjadi dalam waktu lama. Begitu juga shalatnya tidak batal,  jika aurat yang tersingkap banyak pada waktu sebentar.
Maka seandainya  angin menerpa penutup dari  auratnya, kemudian terlihat darinya yang tidak bisa dimaafkan meskipun dalam waktu yang lama, tentu sholatnya akan buruk . Sedangkan jika tersingkap seluruh auratnya lalu dikembalikan secepatnya tanpa banyak gerakan, maka shalatnya tidak batal. Karena  pendeknya waktu itu menyerupai  sedikit terbuka auratnya (meskipun) waktunya lama.
Jika ia butuh  mengambil penutup (auratnya) membutuhkan banyak gerakan, maka shalatnya batal.โ€ 

๐Ÿ“šKasyaful Qanna, 1/269

๐Ÿ–Š Ibnu Utsaimin rahimahullah  berkata:

"ุฅุฐุง ุงู†ูƒุดู ูƒุซูŠุฑ ูˆุณุชุฑู‡ ููŠ ุฒู…ู† ูŠุณูŠุฑุŒ ูุฅู† ุตู„ุงุชู‡ ู„ุง ุชุจุทู„ุŒ ูˆูŠูุชูŽุตูŽูˆู‘ูŽุฑู ุฐู„ูƒ ููŠู…ุง ู„ูˆ ู‡ุจู‘ูŽุช ุฑูŠุญูŒ ุŒ ูˆู‡ูˆ ุฑุงูƒุน ูˆุงู†ูƒุดู ุงู„ุซู‘ูŽูˆุจ ุŒ ูˆู„ูƒู† ููŠ ุงู„ุญุงู„ ุฃุนุงุฏู‡ ุŒ ูุธุงู‡ุฑ ูƒู„ุงู… ุงู„ู…ุคู„ู‘ูู ุฃู† ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงุฉ ุชุจุทู„ ุŒ ูˆุงู„ุตู‘ูŽุญูŠุญ : ุฃู†ู‡ุง ู„ุง ุชุจุทู„ ุ› ู„ุฃู†ู‡ ุณุชุฑู‡ ุนู† ู‚ูุฑู’ุจ ุŒ ูˆู„ู… ูŠุชุนู…ู‘ูŽุฏ ุงู„ูƒุดู ุŒ ูˆู‚ุฏ ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ : ( ููŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ ) ุงู„ุชุบุงุจู†/1

Jika  terbuka banyak auratnya, namun secepatnya ditutup, maka shalatnya tidak batal. Digambarkan akan hal itu pada suatu  perkara,  seandainya angin  menerpa ketika dia ruku, lalu terbuka bajunya. Akan tetapi langsung dikembalikan penutup auratnya, Maka yang tampak dari perkataan  pengarang bahwa shalatnya batal.

Namun yang benar (kata Syaikh Al Utsaimin)  adalah tidak membatalkan (shalat). Karena ia menutupinya dalam waktu cepat dan dia tidak sengaja membukanya. Karena Allah berfirman: โ€œDan bertakwalah kepada Allah semampu kalian.โ€™ QS. At-Taghabun: 16

๐Ÿ“šKitab As-Syarhu  Al-Mumti, 2/75.

๐Ÿ–ŠSyaikh Shalih Al Fauzan Hafizhahullah berkata :

ูˆู…ุง ูˆุฑุฏ ููŠ ุงู„ุณุคุงู„ ู…ู† ุฃู† ู‡ุฐุง ุงู„ู…ุตู„ูŠ ุงู†ูƒุดู ุจุนุถ ุนูˆุฑุชู‡ุŒ ูˆู„ู… ูŠุนู„ู… ุจุฐู„ูƒ ุญุชู‰ ูุฑุบ ู…ู† ุงู„ุตู„ุงุฉุŒ ูˆู†ุจู‘ูŽู‡ู‡ ุงู„ุญุงุถุฑูˆู† ู‡ุฐุง ููŠู‡ ุชูุตูŠู„: ุฅู† ูƒุงู† ู‡ุฐุง ุงู„ุฐูŠ ุงู†ูƒุดู ุดูŠุก ูƒุซูŠุฑ ูุฅู†ู‡ ุจุนูŠุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉุŒ ุฃู…ุง ุฅู† ูƒุงู† ุดูŠุฆู‹ุง ู‚ู„ูŠู„ู‹ุงุŒ ูˆู„ู… ูŠุชุนู…ุฏู‡ ูุตู„ุงุชู‡ ุตุญูŠุญุฉ ุฅู† ุดุงุก ุงู„ู„ู‡ุŒ ุจุฏู„ูŠู„ ุฃู† ุนู…ุฑูˆ ุจู† ุณู„ู…ุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุŒ ูƒุงู† ูŠุตู„ูŠ ุจุฃุตุญุงุจู‡ ูˆู‡ูˆ ุตุบูŠุฑ ุงู„ุณู†ุŒ ููƒุงู† ุฅุฐุง ุณุฌุฏ ุงู†ูƒุดู ุดูŠุก ู…ู† ุนูˆุฑุชู‡ุŒ ููŠุฑุงู‡ ุงู„ู†ุณุงุก ู…ู† ูˆุฑุงุก ุงู„ุตูุŒ ูˆู„ู… ูŠุนุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉุŒ ูˆูƒุงู† ู‡ุฐุง ููŠ ุนู‡ุฏ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…ุŒ ูุฏู„ ุนู„ู‰ ุฃู†ู‡ ุฅุฐุง ุงู†ูƒุดู ุดูŠุก ู…ู† ุงู„ุนูˆุฑุฉุŒ ูˆู‡ูˆ ูŠุณูŠุฑ ูˆู„ู… ูŠุชุนู…ุฏู‡ ุฃู† ุตู„ุงุชู‡ ุตุญูŠุญุฉ ุฃู…ุง ุฅุฐุง ุชุนู…ุฏ ุฐู„ูƒ ูุตู„ุงุชู‡ ุจุงุทู„ุฉุŒ ูˆู„ูˆ ูƒุงู† ุงู„ู…ูƒุดูˆู ุดูŠุฆู‹ุง ูŠุณูŠุฑู‹ุง ูˆูƒุฐู„ูƒ ุฅุฐุง ู„ู… ูŠุชุนู…ุฏุŒ ูˆูƒุงู† ู‡ุฐุง ุงู„ุงู†ูƒุดุงู ูƒุซูŠุฑู‹ุง ูุฅู†ู‡ ูŠุนูŠุฏ ุตู„ุงุชู‡ ู„ุนุฏู… ุชุญู‚ู‚ ุงู„ุดุฑุท

Ada pun pertanyaan tentang orang shalat yang terlihat  sebagian auratnya, dan dia tidak mengetahui sampai selesai shalatnya, kemudian orang orang  yang hadir sholat memberi tahu??

Maka masalah ini ada perincian:

Jika yang tersingkap itu banyak, maka hendaknya dia mengulang shalatnya, ada pun jika sedikit dan dia pun tidak sengaja melakukannya maka shalatnya sah Insya Allah. Dengan dalil  bahwa Amru bin Salamah Radhiallahu โ€˜Anhu, ketika dia masih kecil shalat bersama sahabat-sahabatnya, ketika dia sujud tersingkap sesuatu dari auratnya, dan kaum wanita   melihatnya dibelakang shaf, dan  dia tidak mengulangi shalatnya. Ini terjadi pada masa Nabi , ini menunjukkan bahwa jika  tersingkap sesuatu auratnya dan sedikit dan tidak sengaja, maka shalatnya tetap sah. Adapun  jika sengaja maka shalatnya batal, walau pun yang terbuka adalah sesuatu yang sedikit dari auratnya.Demikian juga jika ia tidak sengaja tapi jika yang tersingkap itu banyak, maka dia harus mengulangi shalatnya karena tidak memenuhi syarat-syarat sahnya shalat.

๐Ÿ“šFatawa, 1/257

๐Ÿ”ŽJadi kesimpulannya  dari pertanyaan diatas.

Jika yang terbuka dari auratnya , misalkan rambut yang keluar dari mukena itu sedikit sekali  , dan ia tidak sadar akan hal itu ,kecuali setelah selesai sholat ,maka tidak ada dosa atasnya dan sholat sah , tidak perlu mengulanginya, adapun jika yang terbuka dari auratnya banyak  seperti rambutnya banyak yang terurai ,dan keluar dari mukena , maka yang lebih berhati hati adalah dia mengulangi sholatnya . Pendapat  Inilah yang dikuatkan oleh Syaikh Al Allamah bin baz Rohimahullooh .

๐Ÿ“š  Lihat https://binbaz.org.sa/fatwas/10283

โ€Žโœ  oleh abu Hanan As-Suhaily

17  Rojab  1440 - 24  Maret  2019

โ€Žโ”ˆโ”‰โ”…โ”โ€๐Ÿƒ๐ŸŒน๐Ÿƒโ€โ”โ”…โ”‰โ”ˆ

Sumber :
https://t.me/Nashihatulinnisa

โ€Ž๐ŸŒพ *ู…ู† ู…ุฌู…ูˆุนุฉ ู†ุตูŠุญุฉ ู„ู„ู†ุณุงุก* ๐ŸŒพ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Hukum Memasukkan Anak ke Masjid