HUKUM PERNIKAHAN MUSLIMAH DENGAN NASRANI ATAU SEBALIKNYA

🍃 Hukum pernikahan muslimah dengan lelaki Nasrani atau sebaliknya...

📙 Soal dari Bahrul tanjung pinang

Assalaamu 'alaykum warohmatullaah

Ustadz apa hukum menikah dengan wanita wanita dari kalangan nasrani, dan bagaimana pula hukumnya wanita muslim menikahi laki2 dr.kalangan nasrani

➖➖➖➖➖➖➖➖

Pernikahan wanita muslimah dengan lelaki kafir, (apakah Nasrani, Yahudi , budha, Hindu ,dan agama  selainnya) maka nikahnya bathil secara syariat , dan wajib untuk dipisahkan keduanya. Sebab Allooh telah berfirman 

وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (سورة البقرة: 221)

“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqarah: 221)

Dan Firman Ta’ala:

فَإِنْ عَلِمْتُمُوهُنَّ مُؤْمِنَاتٍ فَلا تَرْجِعُوهُنَّ إِلَى الْكُفَّارِ لا هُنَّ حِلٌّ لَهُمْ وَلا هُمْ يَحِلُّونَ لَهُنَّ (سورة الممتحنة: 10)

“Maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka.” (QS. Al-Mumtahanah: 10).

🖊Asy Syaukani rahimahullah dalam kitab tafsirnya mengatakan,

وفيه دليل على أن المؤمنة لا تحلّ لكافر ، وأن إسلام المرأة يوجب فرقتها من زوجها لا مجرّد هجرتها

“pada ayat ini (surat Al Mumtahanah ayat 10) merupakan dalil bahwa wanita muslimah tidaklah halal bagi orang kafir (non muslim). Keislaman wanita tersebut mengharuskan ia untuk berpisah dari suaminya dan bukan hanya sekedar  berpindah tempat (hijrah)”.

📚 Faidhul Qadir 7/207

🖊 Berkata Imam Al Qurthubi rahimahullah

وأجمعت الامة على أن المشرك لا يطأ المؤمنة بوجه، لما في ذلك من الغضاضة على الاسلام.

“Para ulama kaum muslimin telah sepakat tidak bolehnya pria musyrik (non muslim) menikahi (menyetubuhi) wanita mu'minah apa pun alasannya. Karena hal ini sama saja merendahkan martabat Islam

📚 Al Jami' Li Ahmad Al Qur'an 3/72

🖊 Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di Rahimahullah

وكما أن المسلمة لا تحل للكافر, فكذلك الكافرة لا تحل للمسلم أن يمسكها ما دامت على كفرها، غير أهل الكتاب،

“Sebagaimana wanita muslimah tidak halal bagi laki-laki kafir, begitu pula wanita kafir tidak halal bagi laki-laki muslim untuk menahannya selama ia berada diatas  kekafirannya, kecuali wanita ahli kitab (Yahudi dan Nasrani ).

📚 Tafsir Al Karimun Rahman hal 857

👉🏻 Asy Syaikh bin baz Rohimahullooh di tanya tentang sebagian muslimah menikah dengan kaum nashora atau selainnya dari kaum kuffar , bagaimana hukum nikahnya? Apakah dia kafir dengan sebab itu?? , Dan keturunan , apakah dinasabkan pada bapak bapak mereka ???

🖊 Jawaban Asy Syaikh bin baz Rohimahullooh

النكاح باطل، وهذا ولد شبهة إذا كان ما عندهم بصيرة، يكون من باب الشبهة، أما إذا كان عندهم علم فيكون زنا، ما يلحق به، أما إذا كان يظن أنه نكاح شرعي، يلحق به؛ لأجل الشبهة يلحق به ولده[
مجموع فتاوى ومقالات الشيخ ابن باز (28/122).

Pernikahannya bathil ,dan anak yang dihasilkan adalah anak syubhat, jika mereka tidak punya ilmu akan itu, maka ini masuk dari perkara syubhat.

Adapun jika mereka punya ilmu ,(kemudian nikah) maka ia telah berzina, dan anak tidak diikutkan pada bapaknya.

Adapun jika ia menyangka bahwa nikahnya adalah nikah yang syar'i, anak diikutkan pada bapaknya, karena syubhat maka anaknya diikutkan dengannya (pada bapaknya)

📚 Majmu' fatawa bin baz 28/122

🖊Syaikh ‘Athiyah Muhammad Salim hafizhohullah

لماذا حلت الكافرة من أهل الكتاب للمسلم ، ولم تحل المسلمة للكافر من أهل الكتاب ؟

والجواب من جانبين :

الأول : أن الإسلام يعلو ولا يعلى عليه والقوامة في الزواج للزوج قطعا لجانب الرجولة ، فقد يؤثر الرجل على امرأته فلا تستطيع القيام بدينها كما يجب ، وقد تترك دينها بالكلية . وكذلك الأولاد سيكونون تابعين لأبيهم في الدين .

والجانبالثاني : شمول الإسلام وقصور غيره ، وينبني عليهأمر اجتماعي له مساس بكيان الأسرة وحسن العشرة ، وذلك أن المسلم إذا تزوج كتابية ، فهو يؤمن بكتابها ورسولها ، فسيكون معها على مبدأ من يحترم دينها لإيمانه به في الجملة ، فسيكون هناك مجال للتفاهم ، وقد يحصل التوصل إلى إسلامها بموجب كتابها ، أما الكتابي إذا تزوج مسلمة ، فهو لا يؤمن بدينها ، فلا تجد منه احتراما لمبدئها ودينها ، ولا مجال للمفاهمة معه في أمر لا يؤمن به كلية ، وبالتالي فلا مجال للتفاهم ولا للوئام ، وإذاً فلا جدوى من هذا الزواج بالكلية ، فمنع منه ابتداءً . اهـ بتصرف .

Memberikan alasan  kenapa wanita kafir dari ahli kitab halal bagi seorang muslim, dan  tidak halal bagi wanita muslimah terhadap lelaki kafir dari ahli kitab?

Dijawab dari dua sisi:

1⃣Islam itu tinggi dan tidak mungkin ditundukkan agama yang lain. Sedangkan penopang dalam pernikahan adalah pada suami secara  pasti, karena  dari  sisi laki laki ,, Sehingga lelaki tersebut memberikan pengaruh agama kepada si istri. Maka si istri tidak mampu menegakkan agamanya sebagaimana yang diwajibkan, dan bahkan boleh jadi  istri meninggalkan agama secara keseluruhan . Begitu pula anak-anak kelak harus mengikuti ayahnya dalam hal agama.

2⃣ Sisi kedua :

Kesempurnaan Islam dan kurangnya agama lain , dan dibangun atas ini akan  perkara berkumpulnya , itu punya asas dengan tabiat dan baiknya rumah tangga, dan demikian itu bahwa seorang lelaki muslim jika ia menikah dengan wanita ahli kitab, maka suami beriman terhadap kitab dan Rasul-Nya, sehingga suami akan bersama istrinya diatas prinsip yang menghormati agama istrinya karena keimanannya suami akan agamanya secara umum , sehingga di situ ada tempat untuk saling memahami, dan kadang bisa jadi sampai masuk Islam istrinya dikarenakan keharusan dari kitabnya istri.

Adapun lelaki ahli kitab , jika menikah seorang muslimah,maka suami tidak akan beriman terhadap agama istri, sehingga kamu tidak dapatkan darinya pemuliaan karena prinsip dan agama istri, sehingga tidak ada tempat untuk saling memahami bersama suami ,pada perkara yang suami tidak mengimani agama istri secara keseluruhan .....

📚 Lihat Ikmal adwaul bayan 8/164_165.

Dan dalam bada'iu ash_shonaa'i

ِ إذَا كَانَتْ الْمَرْأَةُ مُسْلِمَةً فَلَا يَجُوزُ إنْكَاحُ الْمُؤْمِنَةِ الْكَافِرَ ؛ لِقَوْلِهِ تَعَالَى : { وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا } وَلِأَنَّ فِي إنْكَاحِ الْمُؤْمِنَةِ الْكَافِرَ خَوْفَ وُقُوعِ الْمُؤْمِنَةِ فِي الْكُفْرِ ؛ لِأَنَّ الزَّوْجَ يَدْعُوهَا إلَى دِينِهِ ، وَالنِّسَاءُ فِي الْعَادَاتِ يَتْبَعْنَ الرِّجَالَ فِيمَا يُؤْثِرُونَ مِنْ الْأَفْعَالِ وَيُقَلِّدُونَهُمْ فِي الدِّينِ إلَيْهِ وَقَعَتْ الْإِشَارَةُ فِي آخِرِ الْآيَةِ بِقَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ : { أُولَئِكَ يَدْعُونَ إلَى النَّارِ } لِأَنَّهُمْ يَدْعُونَ الْمُؤْمِنَاتِ إلَى الْكُفْرِ ، وَالدُّعَاءُ إلَى الْكُفْرِ دُعَاءٌ إلَى النَّارِ ؛ لِأَنَّ الْكُفْرَ يُوجِبُ النَّارَ ، فَكَانَ نِكَاحُ الْكَافِرِ الْمُسْلِمَةَ سَبَبًا دَاعِيًا إلَى الْحَرَامِ فَكَانَ حَرَامًا ، وَالنَّصُّ وَإِنْ وَرَدَ فِي الْمُشْرِكِينَ لَكِنَّ الْعِلَّةَ ، وَهِيَ الدُّعَاءُ إلَى النَّارِ يَعُمُّ الْكَفَرَةَ ، أَجْمَعَ فَيَتَعَمَّمُ الْحُكْمُ بِعُمُومِ الْعِلَّةِ فَلَا يَجُوزُ إنْكَاحُ الْمُسْلِمَةِ الْكِتَابِيَّ كَمَا لَا يَجُوزُ إنْكَاحُهَا الْوَثَنِيَّ وَالْمَجُوسِيَّ ,

Jika wanita tersebut muslimah, maka tidak boleh menikahkan wanita mu'minah sesama lelaki kafir, sebab Allooh berfirman

Artinya :

ولا تنكحوا المشركين حتى يؤمنوا

Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.""

Sebab dalam menikahkan wanita mu'minah dengan lelaki kafir dikhawatirkan terjatuhnya wanita mu'minah tersebut dalam kekufuran , dikarenakan suami mengajaknya pada agamanya, dan kaum wanita secara adat mengikuti kaum lelaki pada perkara bisa memberi pengaruh berupa perbuatan, dan mereka mengikuti kaum lelaki dalam agama ,dan ini telah terjadi isyarat pada akhir ayat , dengan firman Allooh

{ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إلَى النَّارِ }

Mereka para suami mengajak ke neraka"

Sebab mereka para suami mengajak wanita mu'minah pada kekufuran, dan ajakan pada kekufuran, adalah ajakan ke neraka, sebab kekufuran mewajibkan neraka, maka nikahnya lelaki kafir dengan wanita muslimah adalah sebab yang mengantar pada sesuatu yang haram, karena itulah pernikahannya haram, dan Nash (dalil) , walaupun datang pada konteks untuk orang orang musyrikin , akan tetapi illah, sebabnya satu , yaitu bisa mengajak pada neraka dan ini mencakup seluruh orang kafir...(sehingga tidak boleh menikahkan wanita muslimah dengan lelaki watsani(penyembah berhala), dan Lelaki majusi(penyembah api)

✍ Di susun oleh

Abu Hanan As suhaily Utsman As Sandakany

13 Rojab  1440 - 20 Mar  2019

‎┈┉┅━❀🍃🌹🍃❀━┅┉┈

Sumber :
https://t.me/Nashihatulinnisa

‎🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

YANG ROJIH DALAM TUNTUNAN SHOLAT