Bergembiralah Wahai Orang Yang Sedang Sakit
💊BERGEMBIRALAH WAHAI ORANG YANG SEDANG SAKIT💉
➖➖➖➖➖➖➖
Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan ketetapan ALLOH dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya. Allah ta’ala berfirman;
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa’: 35).
Sahabat Ibnu ‘Abbas -yang di kenal keluasan ilmu dalam tafsir al-Qur’an- menafsirkan ayat ini: “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir).
Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat di nalar oleh akal manusia.
👉SAKIT MENJADI KEBAIKAN BAGI SEORANG MUSLIM JIKA DIA BERSABAR.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ.
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)
👉SAKIT DAPAT MENJADI PENGHAPUS DOSA.
Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu.
Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura: 30).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ، وَلَا نَصَبٍ، وَلَا سَقَمٍ، وَلَا حَزَنٍ، حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ، إِلَّا كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)
👉SAKIT ADALAH SEBAB KESELAMATAN DARI API NERAKA.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لا تسبي الحمى؛ فإنها تذهب خطايا بني آدم، كما يذهب الكير خبث الحديد
”Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)
Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, mengeluh apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya.
Bergembiralah wahai saudaraku,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الحمى حظ المؤمن من النار يوم القيامة
“Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka di hari kiamat.” (HR. Ahmad, lihat sisilah shohihah syaikh albani)
👉SAKIT SEBAGAI TEGURAN HAMBA ATAS KELALAIANNYA.
Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal ‘afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini,
sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri.
📌Sesungguhnya sakit membuat hamba merasakan akan dekatnya ajal dan kematian.
📌Bisa jadi karena rasa sakit yang diderita orang yang sakit membuatnya mengadu kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
📌Dan bisa jadi pula keinginan melakukan dosa sirna karena sesungguhnya sakit itu mematahkan nafsu syahwat, maka jadilah keinginan hamba saat sakit adalah kesembuhan darinya.
Dari Sa'id bin Wahb rahimahullah, ia berkata: Aku berjalan bersama Salman rodiyallohu anhu untuk mengunjungi temannya yang sedang sakit, maka ia berkata: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala menguji seorang mukmin dengan bala, kemudian Dia menyembuhkannya, maka bala' tersebut menjadi penebus bagi segala kesalahannya dan menjadi pelajaran bagi yang tersisa. Dan sesungguhnya Allah menimpakan bencana kepada orang fasik, kemudian Dia menyembuhkannya, maka bala' tesebut bagaikan unta yang diikat oleh pemiliknya, ia tidak tahu kenapa mereka mengikatnya, kemudian mereka melepaskannya maka diapun tidak mengetahui kenapa mereka melepaskannya. (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 10813).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
"Musibah yang engkau teringat dengannya terhadap Allah Subhanahu wa ta'ala lebih baik bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa untuk berdzikir kepada-Nya. (tasliyatu ahli al-Masha`ib).
Allah ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An’am: 42)
Berkata imam ibnu jarir:
"yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku". (Tafsir Ibnu Jarir)
👉SAKIT MENGINGATKAN KITA TERHADAP BESARNYA NIKMAT KESEHATAN.
Kadangkala sesseorang akan terlena dengan kesehatan yang ada pada dirinya sehingga ia melupakan bertafakur tentang kebesaran nikmat ini dan lalai dari bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Maka ia dicoba dengan sakit, sehingga mengenal kadar yang besar tersebut, karena sakit membuatnya tidak bisa memperoleh kepentingan agama dan dunia, karena itulah, Nabi shallallohu'alayhi wa sallam bersabda:
" نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ "
"Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya: nikmat sehat dan waktu luang" (HR. al-Bukhari no.6412)
👉SAKIT DAPAT MEMURNIKAN TAUHID DAN MENAUTKAN HATI KEPADA ALLOH.
Wahab bin Munabbih berkata, “Allah menurunkan cobaan supaya hamba memanjatkan do’a dengan sebab bala’ itu.” Dalam surat Fushilat ayat 51 Allah berfirman:
وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنْسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَىٰ بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُو دُعَاءٍ عَرِيضٍ
“Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.”
Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada Allah (inabah) seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita. Apabila seseorang ditimpa musibah baik berupa kefakiran, penyakit dan lainnya maka hendaknya hanya berdo’a dan memohon pertolongan kepada Allah saja sebagiamana dilakukan oleh Nabi Ayyub 'Alaihis Salam yang berdoa,
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya, ”(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. Al Anbiyaa :83)
👉TERDAPAT BANYAK HIKMAH DI BALIK BERBAGAI COBAAN
Wahai saudaraku, ketahuilah di balik cobaan berupa penyakit dan berbagai kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah yang sangat banyak.
Maka perhatikanlah saudaraku nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini:
“Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali,). Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari.”
👉COBAAN DAN PENYAKIT MERUPAKAN TANDA KECINTAAN ALLOH TERHADAP HAMBANYA.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ
“Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, shohih).
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah yang menimpa kami di dunia ini.
آميين.
Wallohu a'lam bishowab.
🖋 Ma'had Al Amin Ambon (siang hari yang mendung) , Kamis 27 Syawal 1439 / 12 -07-2018
✍ al-faqir ilalloh Abu Wildan Muhammad Al-Makasary 'afallohu 'anhu
Faedah dari Al Ustadz Abu Wildan Muhammad Al Makassariy حَفِظَهُ اللّٰه
Sumber :
https://t.me/markiz_silale/979
Komentar
Posting Komentar