Permasalahan Perayaan Maulid

MENYOAL PERAYAAN MAULID

Tanya:
Ustadz, apa keutamaan merayakan maulid?

Jawab:
Tidak ada keutamaan pada perayaan maulid, yang ada keutamaannya adalah puasa pada hari Senin yang merupakan hari kelahiran Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau berkata tentang puasa hari Senin:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ.

"Itu adalah hari yang aku dilahirkan padanya." Riwayat Al-Bukhariy dari Abu Qatadah Al-Anshariy Radhiyallahu 'Anhu.

Adapun perayaan maulid maka itu tidak ada dalilnya, bahkan itu merupakan pengikutan terhadap ajaran yang dibuat oleh 'Ubaidullah bin Maimun Al-Qaddah, kakeknya adalah Yahudi, lalu dia menisbatkan dirinya secara dusta bahwa dia termasuk Ahlul Bait, kemudian mengaku sebagai Imam Mahdiy, yang hakekatnya dia ini adalah pimpinan sekte Bathiniyyah, telah berkata Ibnu Katsir Rahimahullah tentang orang ini:

ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳَﻬُﻮْﺩِﻳًّﺎ، ﻓَﺪَﺧَﻞَ ﺑِﻼَﺩَ ﺍﻟْﻤَﻐْﺮِﺏِ ﻭَﺗُﺴَﻤَّﻰ ﺑِﻌُﺒَﻴْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ، ﻭَﺍﺩَّﻋَﻰ ﺃَﻧَّﻪُ ﺷَﺮِﻳْﻒُ ﻋَﻠْﻮِﻱٍّ ﻓَﺎﻃِﻤِﻲٍّ، ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﺇِﻧَّﻪُ ﺍﻟْﻤَﻬْﺪِﻱُّ.

"Dahulunya dia adalah Yahudi, lalu dia datang ke negri Maghribi kemudian dia menamai dirinya dengan 'Ubaidullah, dia mengaku bahwa dirinya adalah Syarif 'Alwiy Fathimiy. Dan dia berkata tentang dirinya bahwasanya dia adalah Al-Mahdiy."

Dialah yang mengadakan acara maulid, karena sudah menjadi kebiasaan orang-orang Yahudi, bila mereka kagum terhadap suatu hari maka mereka adakan sebagai hari raya, orang-orang Yahudi di zaman Amirul Mu'minin 'Umar Ibnul Khaththab Radhiyallahu 'Anhu pernah berkata:

يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَوْ أَنَّ عَلَيْنَا نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ: {الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا} لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا.

"Wahai Amirul Mu'minin kalau seandainya ayat ini turun kepada kami: "Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian dan Aku cukupkan bagi kalian nikmat-Ku serta Aku ridhai Islam sebagai agama kalian." Sungguh kami akan jadikan hari tersebut sebagai hari raya."
Maka Amirul Mu'minin 'Umar Ibnul Khaththab Radhiyallahu 'Anhu berkata:

إِنِّي لأَعْلَمُ أَيَّ يَوْمٍ نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ، نَزَلَتْ يَوْمَ عَرَفَةَ فِي يَوْمِ جُمُعَةٍ.

"Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui hari turunnya ayat ini, yaitu turun pada hari 'Arafah pada hari Jum'at." Riwayat Al-Bukhariy.

Allah Tabaraka wa Ta'ala turunkan bertepatan dengan hari raya Islam, yaitu hari Jama'ah haji berkumpul di 'Arafah pada hari Jum'at.

Ikhwaniy Fiddin Rahimakumullah, apa yang dibuat dan diada-adakan oleh anak Yahudi 'Ubaidullah bin Maimun Al-Qaddah benar-benar diikuti oleh sebagian manusia pada umat ini, padahal jelas tujuannya untuk merubah dan menjadikan agama ini semisal dengan agama mereka yang mereka telah memberikan banyak tambahan kepada agama mereka, di kalangan mereka ada acara kelahiran nabi mereka, ada acara kelahiran 'Isa Al-Masih dan acara-acara lainnya, oleh karena itu kita ingatkan kembali kepada setiap orang muslim bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah katakan:

وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ.

"Dan orang-orang Yahudi dan Nashara tidak akan suka kepadamu sampai kamu mengikuti agama mereka." [Surat Al-Baqarah: 120].

(Dijawab oleh Al-Ustadz Muhammad Al-Khidhir di Kemang Pratama 3 Bekasi pada hari Selasa 19 Rabi'ul Awwal 1440 / 27 November 2018).


Sumber :
http://t.me/majaalisalkhidhir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

HUKUM LIWATH ( GAY ) DAN SIHAQ ( LESBI )