Hukum Membunuh Ular Dalam Rumah
🍃 Hukum membunuh ular dalam rumah , sementara istri hamil??
📙 Soal dari Ummu Maryam Raha di group wa nashihatulinnisa
Bismillah, mau tanya, apa tidak mengapa seorang suami membunuh ular yg di temukan dalam rumah, sementara istri nya masih hamil?
👉🏻Soal diajukan pada ulama Yaman :
[7/2 11:10 AM] ابو حنان السندكاني: السلام عليكم ورحمة الله
احسن الله اليك يا شيخنا
هل يجوز للزوج أن يقتل الحية فى البيت فى حال امرأته حاملا؟ أو ماذا يصنع بها من طريقة شريعة ؟؟؟
[7/2 11:24 AM]
الشيــخ فتح القدسي:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
يحذرها ثلاثا فإن رآها لم تخرج فيستعين بالله ويقتلها
[7/2 11:50 AM] الشيخ حسن بالشعيب: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
نعم يجوز
ولا حرج في ذلك
Apakah boleh bagi suami untuk membunuh ular dalam rumah, dalam keadaan istri hamil ?? Dan apa yang dilakukan suami dari sisi syari'at??
✏ Jawaban Asy Syaikh fathul Qadasi hafidzahullooh :
Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh
Ia peringatkan ular tersebut tiga kali, jika ia melihatnya tidak keluar , maka dia meminta pertolongan pada Allooh, dan ia membunuhnya.
✏ Jawaban Asy Syaikh Al faqih Hasan basy syuaib hafdizahullooh ..
Iya boleh ,dan tidak ada dosa dalam hal itu
➖➖➖➖➖➖➖➖
Bagi seseorang yang mendapatkan ular dalam rumah , pendapat yang kuat adalah mengusirnya dan memperingati ular tersebut sebelum membunuhnya, kecuali dua jenis ular yaitu ular yang ekornya pendek dan yang punya dua garis putuh di punggungnya, sama saja ini dikota Madinah atau diluar Madinah. Dan pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu abdil bar Rohimahullooh
🖊Berkata Ibnu abdil barr Rohimahullooh :
قال مالك : احب إلي أن تنذر عوامرالبيوت بالمدينة وغيرها .....
Imam Maalik rahimahullah berkata, “Lebih aku sukai untuk diperingatkan terlebih dahulu pada ular-ular yang ada di rumah-rumah baik di kota Madinah atau diluar kota ..
📚 at-Tamhiid 16/263
Demikian juga Ibnu Abdilbarr rahimahullah berkata,
.“Yang lebih utama ular-ular yang ada di rumah semuanya diperingatkan
📚at-Tamhiid 16/263]
Pendapat ini berdalilkan dengan hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullaah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata :
إِنَّ لِهَذِهِ الْبُيُوتِ عَوَامِرَ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْهَا فَحَرِّجُوا عَلَيْهَا ثَلَاثًا، فَإِنْ ذَهَبَ، وَإِلَّا فَاقْتُلُوهُ، فَإِنَّهُ كَافِرٌ
Sesungguhnya di rumah-rumah ada ular-ular yang berada di rumah-rumah. Apabila kalian melihat satu dari mereka, maka buatlah peringatan padanya tiga kali. Apabila pergi, maka biarkan dan bila tidak mau pergi maka bunuhlah, karena dia itu kafir. [HR Muslim ]
Dan juga hadits Abu Lubabah Radhiyallahu anhu yang berkata :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ قَتْلِ الْجِنَّانِ الَّتِي تَكُونُ فِي الْبُيُوتِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ ذَا الطُّفْيَتَيْنِ وَالْأَبْتَرَ فَإِنَّهُمَا يَخْطِفَانِ الْبَصَرَ وَيَطْرَحَانِ مَا فِي بُطُونِ النِّسَاءِ
Rasulullaah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh jin yang berada di rumah, kecuali ular yang berbisa ada dua garis hitam dipunggungnya dan yang pendek ekornya, karena kedua jenis itu dapat menghilangkan pengelihatan mata dan mengeluarkan apa yang ada di dalam perut wanita. [Muttafaq ‘Alaih].
Dan juga berdalilkan hadits as-Saaib
عَنْ أَبِي السَّائِبِ قَالَ أَتَيْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ فَبَيْنَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدُهُ سَمِعْتُ تَحْتَ سَرِيرِهِ تَحْرِيكَ شَيْءٍ فَنَظَرْتُ فَإِذَا حَيَّةٌ فَقُمْتُ فَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ مَا لَكَ قُلْتُ حَيَّةٌ هَاهُنَا قَالَ فَتُرِيدُ مَاذَا قُلْتُ أَقْتُلُهَا فَأَشَارَ إِلَى بَيْتٍ فِي دَارِهِ تِلْقَاءَ بَيْتِهِ فَقَالَ إِنَّ ابْنَ عَمٍّ لِي كَانَ فِي هَذَا الْبَيْتِ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ الْأَحْزَابِ اسْتَأْذَنَ إِلَى أَهْلِهِ وَكَانَ حَدِيثَ عَهْدٍ بِعُرْسٍ فَأَذِنَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَهُ أَنْ يَذْهَبَ بِسِلَاحِهِ فَأَتَى دَارَهُ فَوَجَدَ امْرَأَتَهُ قَائِمَةً عَلَى بَابِ الْبَيْتِ فَأَشَارَ إِلَيْهَا بِالرُّمْحِ فَقَالَتْ لَا تَعْجَلْ حَتَّى تَنْظُرَ مَا أَخْرَجَنِي فَدَخَلَ الْبَيْتَ فَإِذَا حَيَّةٌ مُنْكَرَةٌ فَطَعَنَهَا بِالرُّمْحِ ثُمَّ خَرَجَ بِهَا فِي الرُّمْحِ تَرْتَكِضُ قَالَ فَلَا أَدْرِي أَيُّهُمَا كَانَ أَسْرَعَ مَوْتًا الرَّجُلُ أَوْ الْحَيَّةُ فَأَتَى قَوْمُهُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَرُدَّ صَاحِبَنَا فَقَالَ اسْتَغْفِرُوا لِصَاحِبِكُمْ ثُمَّ قَالَ إِنَّ نَفَرًا مِنْ الْجِنِّ أَسْلَمُوا بِالْمَدِينَةِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ أَحَدًا مِنْهُمْ فَحَذِّرُوهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ إِنْ بَدَا لَكُمْ بَعْدُ أَنْ تَقْتُلُوهُ فَاقْتُلُوهُ بَعْدَ الثَّلَاثِ
Dari Abu As-Sa’ib, ia berkata, “Aku pernah mengunjungi Abu Sai’d al-Khudri. Ketika aku sedang duduk di sisinya, aku mendengar gerakan sesuatu di bawah tempat duduknya, maka aku langsung melihatnya, dan ternyata seekor ular, sehingga aku langsung berdiri. Abu Sai’d kemudian berkata, ‘Ada apa denganmu?’ Aku menjawab, ‘Ada ular di sini.’ Ia kembali berkata, ‘Lalu apa yang akan kamu lakukan?’ Aku menjawab, ‘Aku akan membunuhnya.’ Ia kemudian pergi ke rumah yang berhadapan dengan rumahnya dan berkata, ‘Sesungguhnya keponakanku dahulu tinggal di rumah ini. Ketika terjadi perang Ahzab ia meminta izin untuk mendatangi istrinya (saat itu ia baru menikah) karena itu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkannya dan ia diperintahkan membawa senjatanya, ketika ia pulang ke rumahnya, ternyata ia melihat istrinya sedang berdiri di depan rumah, maka ia mengarahkan panah kepadanya. Istrinya lalu berkata, “Jangan tergesa-gesa sampai kamu melihat apa yang membuatku keluar rumah?” Ia kemudian masuk ke dalam rumah, ternyata ada ular yang tak dikenal, maka ia langsung memanahnya. Ia lalu keluar dengan membawa panah yang bergerak-gerak. la berkata, “Aku tidak tahu manakah dari keduanya yang lebih cepat mati, laki-laki atau ular itu ? Hingga kaumnya datang kepada Rasulullaah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Mintalah kepada Allah untuk menghidupkan teman kami.’ Lalu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Mintalah ampunan untuk teman kalian.’ Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya sebagian dari golongan jin telah masuk Islam di Madinah, apabila kalian melihat salah satu dari mereka, maka peringatkanlah ia tiga kali, kemudian apabila setelah itu terlintas dalam pikiran kalian hendak membunuhnya, maka bunuhlah setelah tiga kali’. ” [H.R. Abu Daud]
Dan cara memperingati ular agar keluar dari rumah sebagaimana disebutkan dalam Al aadab Al kubro
اذهب بالسلام لا تؤذنا
Pergilah dengan selamat ,dan jangan ganggu kami.
Atau dengan ucapan
بسم الله احرج عليك اخرجي
Dengan nama Allah saya peringatkan kamu, keluarlah sebanyak tiga kali .
4 Jumadil Tsani 1440 - 10 february 2019
Sumber :
https://t.me/Nashihatulinnisa
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Komentar
Posting Komentar