HUKUM MENGGERAKKAN JARI TELUNJUK PADA SAAT TASYAHHUD

Hukum menggerakkan jari telunjuk pada saat tasyahhud??

📙Soal dari Ummu Nu'man Kendari di grup wa nashihatulinnisa

Bagaimana hukum menggerakkan telunjuk pada saat tasyahud dan apakah ada dalil yang shahih mengenai hal tsb


Jazaakillahu khoyron umm.

💐💐💐💐💐💐💐💐

Datang hadits  dari sahabat wail bin hujr.

ثم قبض بين أصابعه فحلق حلقة ثم رفع إصبعه فرايته يحركها يدعو بها

Kemudian beliau menggenggam dua jari dari jari jemari beliau dan membuat lingkaran , kemudian beliau mengangkat jari telunjuk, maka aku melihatnya beliau menggerak gerakkan dalam keadaan ia berdoa dengannya. (HR Ahmad , An Nasai, Ibnu Hibban dan selainnya)

Ulama akhir zaman  ini juga berbeda pendapat ;

1⃣ Asy Syaikh Al Allamah Al muhaddits Muqbil Al wadi'i  Rohimahullooh  berkata :

واما تحريك الأصبع كنا نحركها، فإذا هى زيادة شاذة شذ بها زائدة بن قدامه

Adapun mengerakkan telunjuk, dulunya kami mengerakkannya, dan ternyata dia adalah riwayat yang syadz, yang mana zaidah bin qudamah bersendiri dan menyelisihi jamaah lain.

🖍Asy Syaikh muqbil Al wadi'i Rohimahullooh menyebutkan dalam Al Jami' Ash_shohih 2/121 satu bab :

" الإشارة بالأصبع في التشهد " 
Isyarat dengan telunjuk pada tasyahhud ,
Kemudian beliau membawakan hadits
Dari wail bin hujr Rodhialloohu Anhu

رأيت النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم قد حلق الإبهام والوسطى ورفع التي تليها يدعو بها في التشهد ] رواه ابن ماجة, ثم قال: " هذا الحديث يدل على الإشارة بالأصبع, وأما التحريك فقد تفرد به زائدة بن قدامة, وقد خالف أربعة عشر راوياً: بشر بن المفضل عند أبي داود, وسفيان بن عيينة عند النسائي, والثوري عند النسائي, وعبد الواحد بن زياد عند أحمد, وشعبة عند أحمد, وزهير بن معاوية عند أحمد, وعبد الله بن إدريس عند ابن خزيمة, وخالد بن عبد الله الطحان عند البيهقي, ومحمد بن فضيل عند ابن خزيمة, وأبا الأحوص سلام بن سليم عند الطيالسي, وأبا عوانة وغيلان بن جامع حكاه عنهما البيهقي, وقيس بن الربيع وموسى بن أبي كثير كلاهما عند الطبراني في ( الكبير ), كلهم رووه عن عاصم بن كليب ولم يذكروا فيه التحريك .
ورواه من الصحابة: عبد الله بن الزبير, وعبد الله بن عمر, وأبو حميد الساعدي, وأبو هريرة, وسعد بن أبي وقاص, وابن عباس, وخفاف بن إيماء, كلهم لم يذكروا التحريك .
فعلم بهذا أن رواية زائدة شاذة . والله أعلم " ا.هـ .

ia berkata : Aku melihat Nabi shollallaahu telah membuat lingkaran ibu jari dan telunjuk dan mengangkat apa yang setelahnya (jari telunjuk) ia berdoa dengannya dalam tasyahhud (HR Ibnu Majah ) kemudian Syaikh mengatakan:
Hadits ini menunjukkan akan isyarat dengan jari telunjuk. Dan adapun mengerakkannya, maka telah bersendirian zaidah ibn qudamah dan 14 orang rawi telah menyelisihinya, diantaranya : bisyr bin mufadhdhol riwayatnya dikeluarkan oleh  Abu Dawud , Sufyan bin Uyainah  riwayatnya dikeluarkan oleh An Nasai, Sufyan Ats tsauri riwayatnya dikeluarkan oleh imam An nasai, Abdul Wahid bin jizad  riwayatnya dikeluarkan oleh imam Ahmad, syu'bah riwayatnya dikeluarkan oleh  imam Ahmad , Zuhair bin Muawiyah  riwayatnya dikeluarkan oleh  imam Ahmad, kholid bin Abdillah ath_thohhan riwayatnya dikeluarkan oleh imam Al Baihaqi, Muhammad bin fudhail riwayatnya dikeluarkan oleh Ibnu khuzaimah , Abul Ah'was sallam bin sulaim riwayatnya dikeluarkan oleh ath_thoyalisi... seluruhnya mereka meriwayatkan dari Ashim bin kulaib, dan mereka semuanya tidak menyebutkan "menggerakkan"

Dan para sahabat yang meriwayatkan : Abdullah  bin Zubair, Abdullah bin Umar, Abu humaid As_sa'idi ,Abu Hurairah, Sa'ad bin Abi waqqas, Ibnu Abbas, seluruh mereka tidak menyebutkan menggerakkan"

Maka diketahui dari sini bahwa riwayat zaidah bin qudamah syadz(ganjil) walloohu a'lam.

📚 Al jami' Ash_shohih 2/121

Hadits wail bin hujr  diatas dari jalan zaidah bin qudamah dari 'Ashim bin kulaib bin Syihab dari ayahnya dari wail bin hujr.

Dan hadits ini dihukumi syadz oleh sebagian para ulama karena hampir lima belas orang rowi hadits yang tsiqoh (terpercaya) bahkan lebih tsiqah dari zaidah bin qudamah,  semuanya meriwayatkan dari 'Ashim bin kulaib bin Syihab dari ayahnya dari wail bin hujr dan mereka tidak menyebutkan lafadz yuharrikuha (menggerak gerakkan jari telunjuknya) dan ini menyelisiihi zaidah bin qudamah (yang juga seorang rowi tsiqoh ).

Dan kaidah

Bahwa dihukumi syadz jika :

رواية المقبول مخالفا لمن هو أولى منه

Riwayat seorang Maqbul (yang diterima hadistnya, baik itu rowi berderajat Hasan atau shohih) menyelisihi rowi  yang lebih utama darinya.

🖍 Berkata Imam Ibnu khuzaimah Rohimah 2/354 :

ليس فى شيء من الأخبار : يحركها ، الا فى هذا الخبر زائدة ذكره

Tidak ada dalam satu riwayat yang menyebutkan "yuharrikuha'/ mengerakkannya kecuali dari riwayat Zaidah di mana beliau (bersendirian) menyebutkannya.

Dan syadz adalah merupakan salah satu jenis hadits dhaif

2⃣. Pendapat Asy Syaikh Al Allamah Al Bany Rohimahullooh

الى تحريكها
dengan menggerakkan jari telunjuk.

Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini :

👉🏼Hanafiyah, mereka berpendapat mengangkat jari telunjuk ketika penafian dalam syahadatain " pada kata لا /La' dan meletakkan ketika penetapan الا الله .

👉🏼Asy_syafi'iyyah , mereka berpendapat ketika pada ucapan

الا الله

👉🏼 Al malikiyah menggerakkan ke kanan dan ke kiri sampai akhir sholat

👉🏼 Hanabilah : mengisyaratkan dengan telunjuknya  setiap kali di sebut lafaz Allooh, tidak mengerak gerakkannya.

🖍 Berkata Asy Syaikh Al Albani Rohimahullooh :

هذه التحديدات والكيفيات لا أصل لشيء منها في السنة ، وأقربها للصواب مذهب الحنابلة لولا أنهم قيدوا التحريك عند ذكر الجلالة .

" تمام المنة " ( ص 223 ) .
Ketentuan ketentuan tersebut dan tata cara (di atas)  ,tidak ada asalnya untuk sesuatu dari perkara tersebut dalam  sunnah, dan yang paling mendekati kebenaran adalah madzhab Al hanabilah, andaikan saja mereka tidak membatasi dengan mengerak gerakkan ketika menyebut lafadz Allooh.

📚 Tamamul Minnah hal 223

3⃣ Pendapat Asy Syaikh Al Allamah Al faqih Al Utsaimin Rohimahullooh .

الى تحريكها عند الدعاء فقط

Menggerakkan telunjuknya ketika berdoa saja.

 Berdalilkan dari sahabat wail bin hujr
ثم قبض اثنتين من أصابعه وحلق حلقة ثم رفع إصبعه فرأيته يحركها يدعو بها .

Kemudian beliau menggenggam dua jari dari jari jemari beliau dan membuat lingkaran , kemudian beliau mengangkat jari telunjuk, maka aku melihatnya beliau menggerak gerakkan dalam keadaan ia berdoa dengannya. (HR Ahmad , An nasai, Ibnu Hibban dan selainnya dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani Rohimahullooh dalam irwa' gholil hal 367)

🖊 Berkata Syaikh Al Allamah Al faqih Al Utsaimin Rohimahullooh:

دلت السنة على أنه يشير بها عند الدعاء
لأن لفظ الحديث ( يحركها يدعو بها ) ، فكلّما دعوت حرِّكْ إشارةً إلى علو المدعو سبحانه وتعالى على هذا فنقول :

السلام عليك أيها النبي ـ فيه إشارة لأن السلام خبر بمعنى الدعاء ـ السلام علينا ـ فيه إشارة ـ اللهم صلّ على محمد ـ فيه إشارة ـ اللهم بارك على محمد ـ فيه إشارة ـ أعوذ بالله من عذاب جهنّم ـ فيه إشارة ـ ومن عذاب القبر ـ إشارة ـ ومن فتنة المحيا والممات ـ إشارة ـ ومن فتنة المسيح الدجال ـ إشارة ـ وكلما دعوت تشير ، إشارةً إلى علو من تدعوه سبحانه وتعالى ، وهذا أقرب إلى السنّة اهـ .

"Sunnah menunjukkan bahwa memberikan isyarat dengan telunjuk ketika berdoa sebab Lafadz hadits

"Mengerak gerakkannya yang ia berdoa dengannya".

Maka setiap kali kamu berdoa, maka gerakkanlah satu isyarat yang menunjukkan akan ketinggian yang di seru yaitu Allooh subhanahu wata'ala, atas dasar inilah kami katakan:

Assalamu 'alaika ayyuhannabi' padanya terdapat isyarat sebab salam adalah pengkabaran yang bermakna doa,

Assalamu alaina didalamnya juga ada isyarat.

Alloohumma sholli 'ala Muhammad didalamnya juga terdapat isyarat.

Alloohumma barik 'ala Muhammad didalamnya juga terdapat isyarat.

A'udzu billaahi min azdabi jahanam didalamnya juga terdapat isyarat.

Dan setiap kali kamu berdoa, kamu berikan suatu isyarat akan ketinggian siapa yang kamu menyeru kepadanya, dan inilah yang lebih dekat terhadap Sunnah.

📚 Syarh mumti'i 3/201_202


💬 Sebagai kesimpulan ;

👉🏼 Jumhur ulama berpendapat  bahwa tidak disunnahkan bagi orang yang sholat menggerakkan telunjuknya dalam tasyahhud, akan tetapi ia memberi isyarat tanpa digerakkan.

📚Lihat  Al Mughni 2/432, Al Majmu' 3/454, Al inshoof 2/434.

Dalilnya bahwa hanya memberi isyarat tanpa digerakkan adalah hadits Abdullah bin Az_zubair Rodhialloohu Anhu

ووضع يده اليسرى على ركبته اليسرى ووضع يده اليمنى على فخذه اليمنى وأشار بإصبعه " . رواه مسلم ( 579 ) .

Maka Rasulullah meletakkan tangan kirinya di atas lututnya yang kiri dan meletakkan tangan kanan di atas pahanya yang kanan dan memberikan isyarat dengan telunjuknya. (HR imam Muslim 579).

Dan dalam riwayat An nasai dan Abu Dawud

" كان يشير بأصبعه إذا دعا ولا يحركها " .

Dan beliau memberikan isyarat dengan telunjuknya ketika berdoa dan tidak mengerak gerakkannya"

Dan tambahan

لا يحركها

"Tidak menggerak gerakkannya"

Telah dilemahkan eh imam Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad 1/238, dan juga telah dilemahkan oleh Al bany dalam Tamamul Minnah hal 218.

🔴Dan atas pendapat yang menshohihkan hadits wail bin hujr
" Menggerakkan jari  telunjuk" maka menurut jumhur ulama, mereka berpendapat bukan maksudnya 'terus menerus menggerak gerakkannya" akan tetapi maksudnya adalah sekedar memberi isyarat

🖍 Berkata Imam  An Nawawi Rohimahullooh .

Berkata Al Baihaqi Rohimahullooh :

يحتمل أن يكون المراد بالتحريك الاشارة بها لا تكرير تحريكها فيكون موافقا لرواية ابن الزبير

“Boleh jadi yang dimaksud dengan “yuharrikuha (menggerak-gerakkan jari)” adalah hanya berisyarat dengannya, bukan yang dimaksud adalah menggerak-gerakkan jari berulang kali. Sehingga jika dimaknai seperti ini, sehingga bersesuaian dengan riwayat Ibnu Az Zubair. ”

📚 Syarh muhadzdab 3/433

🖍 Berkata Mulla Ali qo'ri Rohimahullooh

ويمكن أن يكون معنى يحركها يرفعها إذ لا يمكن رفعها بدون تحريكها والله أعلم"،

Dan mungkin makna mengerakkan jari telunjuknya adalah mengangkatnya (untuk isyarat saja, tambahan pent'), sebab tidak mungkin dapat mengangkat kecuali dengan menggerakkannya.

📚 Mirqoh Al mafatih 2/1-11

🖍 Berkata Abu thoyyib Al Adzhim Al Abadi Rohimahullooh

" ...الجمهور  على أن المراد بالتحريك هاهنا هو الرفع لا غير، فلا يعارضه ما في مسلم عن ابن الزبير كان صلى الله عليه وسلم يشير بإصبعه إذا دعا ولا يحركها"، وهذا من أحسن الجمع لو صح لفظ زائدة الشاذ كما مر

...jumhur ulama bahwa yang dimaksudkan dengan mengerakkan jari telunjuk di sini adalah mengangkat, tidak ada yang lain, sehingga tidak bertentangan dengan apa yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Ibnu Az Zubair ,bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa memberikan isyarat dengan telunjuknya, jika berdoa dan tidak menggerakkannya.

Dan ini adalah sebaik baik dalam mengkompromikan seandainya shohih lafazd za'idah bin qudamah (menggerakkan jari telunjuk) sebagaimana yang telah lewat.

📚 A'unul ma'bud 2/1-8.

🔎Sehingga  pendapat jumhur inilah yang dikuatkan oleh Asy Syaikh muqbil Al wadi'i, dan juga guru kami  syaikh Al Allamah Al muhaddits  Muhammad bin Hizam hafidzahullooh Ketika beliau di tanya

يقول السائل :ماحكم تحريك الإصبع في التشهد ؟

Ketika beliau di tanya : Apa hukum mengerak gerakkan jari dalam tasyahhud??

🖍 Beliau menjawab :
📝الإجــــــــــــــــابة :-

يعني السبابة عند أن يشير بها ، والجواب لم يثبت حديث تحريك الإصبع فهو شاذ والثابت من طرق كثيرة أنه صلى الله عليه وسلم كان يشير بأصبعه _ثبت عن جمع من الصحابة وثبت في عامة الأحاديث الإشارة فقط وأما التحريك فلم يأت إلا في طريق واحدة في حديث وائل بن حجر وهي رواية شاذة، فالثابت هو الإشارة فقط وأما التحريك فلم يثبت.


yang dimaksudkan jari telunjuk ketika berisyarat dengannya, dan jawabannya adalah tidak shohih hadits mengerak gerakkan jari telunjuk, dan hadits tersebut syadz (ganjil) dan yang shohih dari banyak jalan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam beliau berisyarat dengan telunjuknya dan telah shohih dari sekelompok sahabat dan telah shohih dari keumuman hadits, hanya memberi isyarat saja. Dan adapun menggerak gerakkan , maka tidak datang kecuali hanya satu jalan dalam hadits wail bin hujr, dan itu adalah riwayat yang syadz , dan yang shohih hanya isyarat saja, adapun mengerak gerakkan, maka tidak shohih.

📓📓٩٣٢📓📓

       والحمـــــد للّه رب الـعالـمين

📓 مجمــوعة :-
 
فتاوى الشيخ محمد بن حزام حفظه اللّــــه
_____________________
للاشتراك في قناة :-
فتاوى ودروس الشيخ الفقيه محمد بن حزام
على التلجرام :-  ibnhezam@
على الواتس اب :-

🔎 Dan sebagai Nasehat :

ومن شاء يحركها ، ومن شاء أم يحركها ،الأمر فى هذا لايوجب الفرقة والشقاق بين طلاب العلم ....

Dan siapa yang ingin menggerakkan telunjuknya, maka ia gerakkan, dan siapa tidak menggerakkan maka ia tidak gerakkan, perkara dalam masalah ini, tidak sampai mengharuskan perpecahan dan perselisihan antara penuntut ilmu.

📚 Fatawa lajnah dai'mah 5/368.


✍🏻 Di Susun

Abu Hanan As Suhaily Utsman As Sandakany

25 Muharram 1441- 24 September 2019


Sumber :
https://t.me/Nashihatulinnisa 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Berqurban Sesuai Dengan Sunnah Rosulullooh ﷺ