TUNTUNAN ISLAM DI DALAM MENGHADAPI GERHANA MATAHARI DAN BULAN





                        بسم الله الرحمن الرحيم

TUNTUNAN ISLAM DI DALAM MENGHADAPI

GERHANA MATAHARI DAN BULAN.

Abu Ahmad Muhammad Zaki bin Adnan Al Asyi حفظه الله

Peristiwa gerhana matahari dan bulan adalah kejadian yang sering terjadi. Karena seringnya terjadi, banyak orang yang menganggap itu adalah suatu peristiwa alam biasa yang akan terus berulang. Banyak orang berkumpul di suatu tempat untuk mengamati keindahannya, seolah-olah itu adalah salah satu obyek wisata dan keajaiban alam luar angkasa.

Namun, kenyataannya tidaklah demikian. Peristiwa gerhana adalah salah satu ayat (tanda kekuasaan) Allah yang bertujuan untuk memperingatkan hamba-hamba-Nya untuk menginstropeksi diri dan memperbaikinya, baik itu dengan cara beristighfar maupun bertaubat. Peringatan melalui peristiwa gerhana ini diberikan Allah ketika telah banyak muncul kerusakan, kemaksiatan, kebid’ahan, kesyirikan, dan kekufuran di muka bumi ini. Peringatan ini juga bisa berwujud bencana alam seperti banjir, kemarau, serangan massal ulat bulu (dan yang sejenisnya), wabah, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan lain sebagainya.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika terjadi gerhana matahari pada masanya terkejut dan bersegera menuju ke mesjid sambil menyeret kainnya untuk melaksanakan shalat karena khawatir terjadi kiamat atau datangnya azab Allah. Dari Abu Musa Al Asy’ari رضي الله عنه , beliau berkata:

خسفت الشمس فقام النبي صلى الله عليه وسلم فزعا يخشى أن تكون الساعة فأتى المسجد فصلى بأطول قيام وركوع وسجود رأيته قط يفعله وقال هذه الآيات التي يرسل الله لا تكون لموت أحد ولا لحياته ولكن {يخوف الله به عباده} فإذا رأيتم شيئا من ذلك فافزعوا إلى ذكره ودعائه واستغفاره.

Terjadi gerhana matahari. Lalu Nabi صلى الله عليه وسلم berdiri tergesa-gesa karena takut akan terjadi hari kiamat. Beliau mendatangi mesjid, lalu sholat dengan berdiri, ruku’, dan sujud yang sangat lama yang pernah aku lihat beliau melakukannya. Beliau berkata (setelah sholat): Ayat (tanda kekuasaan) yang Allah datangkan ini tidak berkaitan dengan kematian dan kelahiran seseorang akan tetapi untuk menakuti hamba-hamba-Nya dengan ayat ini. Apabila kalian melihat hal tersebut maka bersegeralah untuk mengingat-Nya, berdoa, dan meminta ampun kepada-Nya.” [HR Al Bukhari (1059) dan Muslim (912)]

Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga menganjurkan kita untuk bersedekah. Beliau bersabda:

فإذا رأيتم ذلك فادعوا الله وكبروا وصلوا وتصدقوا.

Apabila kalian melihat itu (gerhana) maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, sholatlah, dan bersedekahlah.” [HR Al Bukhari (1044) dari Aisyah رضي الله عنها]

Di dalam riwayat lain kita juga dianjurkan untuk membebaskan budak bila ada [HR Al Bukhari (2519) dari Asma` bintu Abi Bakr رضي الله عنها ]

Apabila terjadi gerhana matahari dan bulan, tugas muazzin adalah mengumandangkan kalimat “Ash Sholatu Jami’ah” sebagai pengganti kalimat azan yang biasa. Dari Abdullah bin Amr رضي الله عنه , dia berkata:

لما كسفت الشمس على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم نودي إن الصلاة جامعة

“Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah صلى الله عليه وسلم , muazzin menyerukan: innash sholata jami’ah.” [HR Al Bukhari (1045) dan Muslim (910)]

Lalu imam memulai sholat. Tata cara sholatnya adalah sebagaimana yang tersebut di hadits Aisyah رضي الله عنها [HR Al Bukhari (1046) dan Muslim (901)], yang isinya bisa disimpulkan sebagai berikut:

1.Rakaat pertama imam membaca surat Al Fatihah dan ayat yang panjang, lalu ruku’ dengan ruku’ yang lama.

2.Lalu bangun dari ruku’ membaca “sami’allahu liman hamidah” tapi tidak sujud, melainkan kembali membaca Al Fatihah dan surat lain yang panjang.

3.Lalu ruku’, kemudian sujud dengan sujud yang lama dua kali.

4.Lalu bangun berdiri dan mengulangi langkah nomor 1 sampai 3.

5.Setelah sujud, duduk tahiyat akhir, lalu salam.

6.Selesai salam, imam berdiri di depan makmum menyampaikan khutbah/nasehat.

Semoga tulisan ringkas ini bisa menjadi nasehat buat saya dan para pembaca sekalian, serta bisa memperbaiki kekeliruan pemahaman kita selama ini mengenai peristiwa yang agung ini. Amin. Walhamdulillah.



Sumber :
 https://ashhabulhadits.wordpress.com/2012/02/06/tuntunan-islam-di-dalam-menghadapi-gerhana-matahari-dan-bulan/ 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Berqurban Sesuai Dengan Sunnah Rosulullooh ﷺ