TATA CARA TAYAMMUM
🍃 Tata cara bertayammum menurut syariat.
📙 Soal dari ummu sulaiman al hasan di group wa nashihatulinnisa .
Bismillah.
Assalaamu'alaikum.
Afwan ummu Hanan ...ana mau tanya tentang tata cara tayammum yg benar bagaimana?
Jazaakillahu khoiroo .
💐💐💐💐💐💐💐💐
Dari hadits ‘Ammar bin Yasir radhiallahu ‘anhu menyebutkan :
بَعَثَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ ، فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ ، فَتَمَرَّغْتُ فِى الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَصْنَعَ هَكَذَا » . فَضَرَبَ بِكَفِّهِ ضَرْبَةً عَلَى الأَرْضِ ثُمَّ نَفَضَهَا ، ثُمَّ مَسَحَ بِهَا ظَهْرَ كَفِّهِ بِشِمَالِهِ ، أَوْ ظَهْرَ شِمَالِهِ بِكَفِّهِ ، ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam. Lantas beliau mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini”. Seraya beliau memukulkan telapak tangannya ke permukaan bumi sekali pukulan lalu meniupnya. Kemudian beliau mengusap punggung telapak tangan (kanan)nya dengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan (kiri)nya dengan tangan kanannya, lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.”(HR Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat yang lain,
وَمَسَحَ وَجْهَهُ وَكَفَّيْهِ وَاحِدَةً
“Dan beliau mengusap wajahnya dan kedua telapak tangannya dengan sekali usapan”.(HR Bukhari)
🖍Berkata Asy Syaikh Al-Allamah Al Utsaimin rahimahullah :
كيفية التيمم : أن يضرب الأرض الطاهرة بيديه ضربة واحدة يمسح بهما جميع وجهه ، ثم يمسح كفيه بعضهما ببعض" انتهى .
Tata cara tayammum adalah dengan menepukkan kedua tangan di atas permukaan tanah yang suci dengan sekali tepukan, kemudian ia mengusap seluruh wajahnya dengan kedua tangan tersebut, kemudian ia mengusap kedua tangannya satu dengan yang lainnya.
📚Majmu Al fatawa 11/155.
🖍Berkata Asy Syaikh Al Allamah bin Baz rahimahullah :
ويسمي الله يقول : بسم الله ، كما يسمي في الماء عند الوضوء ، وإذا ضرب بهما التراب ومسح بهما وجهه وكفيه ، ثم قال : أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين ، كما يفعل في الماء ؛ لأن هذا يقوم مقام الماء" انتهى .
Dia menyebut nama Allah dengan mengatakan bismillah sebagaimana dia mengucapkan basmalah ketika berwudhu dengan air. Dan jika ia telah menepuk dengan kedua telapak tangannya debu dan mengusap dengan kedua tangannya wajah dan kedua telapak tangannya, selanjutnya ia mengucapkan doa Setelah wudhu "Asyhadu an lama ilaaha illaallaah wahdahu la syarikat lah .... " sebagaimana yang ia lakukan ketika berwudhu dengan menggunakan air, sebab tayammum menggantikan kedudukan air.
📚Majmu fatawa Ibnu BAZ 29/100.
Kemudian boleh bertayammum dengan debu yang melekat di tembok / dinding, atau yang berada di atas kasur, akan tetapi jika dinding itu terbuat dari kayu atau plesteran semen atau sudah dicat yang tidak ada debu lagi melekat padanya, maka tidak boleh bertayammum pada benda tersebut.
Berdalilkan dengan hadits Abu Juhaim al harits bin shimmah Al Anshari
ia berkata :
أَقْبَلَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - مِنْ نَحْوِ بِئْرِ جَمَلٍ ، فَلَقِيَهُ رَجُلٌ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ ، فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - حَتَّى أَقْبَلَ عَلَى الْجِدَارِ ، فَمَسَحَ بِوَجْهِهِ وَيَدَيْهِ ، ثُمَّ رَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ
Nabi datang dari sumur jamal lalu seseorang menemuinya dan mengucapkan salam kepadanya tetapi Nabi tidak menjawabnya sehingga beliau pn menghadap ke tembok lalu mengusap wajahnya dan kedua tangannya. Kemudian beliau menjawab salam orang itu. (HR Bukhari)
🖍Berkata Asy Syaikh Al Allamah Al Utsaimin rahimahullah:
" الجدار من الصعيد الطيب ، فإذا كان الجدار مبنيا من الصعيد سواء كان حجرا أو كان مدرا – لَبِنًا من الطين - ، فإنه يجوز التيمم عليه ، أما إذا كان الجدار مكسوا بالأخشاب أو ( بالبوية ) فهذا إن كان عليه تراب – غبار – فإنه يتيمم به ولا حرج ، ويكون كالذي يتمم على الأرض ؛ لأن التراب من مادة الأرض . أما إذا لم يكن عليه تراب ، فإنه ليس من الصعيد في شيء ، فلا يتيمم عليه .
وبالنسبة للفرش نقول : إن كان فيها غبار فليتيمم عليها ، وإلا فلا يتيمم عليها لأنها ليست من الصعيد "
Tembok merupakan dari tanah yang baik, jika tembok tersebut terbangun dari tanah sama saja terbuat dari batu atau tanah liat - batu merah yang terbuat dari tanah - maka boleh bertayammum diatasnya. Adapun dinding yang ditutupi dengan kayu atau cat, maka jika diatasnya ada debu, kemudian ia bertayammum dengannya, maka tidak ada dosa atasnya, dan itu semisal ia bertayammum di atas permukaan tanah, sebab debu adalah dari bahan yang membentuk permukaan bumi. Adapun jika tidak ada diatasnya debu, maka itu bukan dari tanah sedikit pun, maka tidak boleh bertayammum di atasnya. Dan adapun di atas kasur / karpet jika padanya ada debu, maka bertayammumlah di atasnya, jika tidak maka jangan ia bertayammum diatasnya sebab itu bukan bagian dari tanah .
📚Fatwa ath-tharah 240.
👉🏻Jadi dalam bertayammum ada tiga gerakan :
1. menepuk permukan tanah (ataukah tembok yang ada debunya) dengan kedua telapak tangan dengan sekali tepukan, kemudian meniupnya.
2. Mengusap wajah dengan kedua tangan dengan sekali usapan.
3. Mengusap punggung telapak tangan kanan dan kiri sampai telapak tangan bergantian dengan sekali usapan.
✍ Di susun oleh:
Abu Hanan As-Suhaily Utsman As Sandakany
4 Rajab 1441-27 februari 2020
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
https://t.me/Nashihatulinnisa
Komentar
Posting Komentar