DZIKIR DENGAN TADABBUR BAGIAN 2
📜.Dzikir dengan tadabbur. (Bagian 2)
🌑Hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata :
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ! مَا لَقِيتُ مِنْ عَقْرَبٍ لَدَغَتْنِي البَارِحَةَ، قَالَ : أَمَا لَوْ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرَّكَ
“Seseorang mendatangi Nabi sallallahu alaihi wa sallam dan ia berkata, “Wahai Rasulullah, saya mendapati kalajengkeng dan menyengatku semalam. Maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Kalau sekiranya kamu mengataka ketika waktu sore, “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa yang Dia ciptakan. Maka tidak akan mencelakaimu.” (HR. Muslim).
🌑Dalam konteks Imam At-Tirmidzi
مَنْ قَالَ حِينَ يُمْسِي ثَلاَثَ مَرَّاتٍ أعوذ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ حُمَةٌ تِلْكَ الليلة
“Siapa yang mengucapkan ketika sore tiga kali, “Saya berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan yang (Allah) ciptakan. Tidak akan terkena sengatan binatang berbisa malam itu.” (No. 3604) dan dishahihkan oleh Syaikh Al_Bany dalam Shahih At_tirmidzi 3/187.
🌑Dari Khoulah binti Hakim radhiyallahu anha. beliau berkata:”Aku mendengar rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,’barang siapa singgah di suatu tempat, kemudian mengucapkan:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لم يضره حتى يرتحل من منزله ذلك
‘Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yag sempurna dari kejahatan yang Dia ciptakan’ maka dia tidak tertimpa bahaya apapun sampai dia pergi dari tempat tersebut’”(HR. Muslim).
➖➖➖➖➖➖➖➖
1️⃣.Perkataan ahlu ilmi akan keaagungan hadits di atas :
👉🏼Imam At-Tirmizi mendatangkan setelah hadits di atas dari Suhail bin Abi Shalih –salah seorang perawinya – bahwa beliau mengatakan,
كان أهلُنا تعلَّموها ، فكانوا يقولونَها كلَّ ليلةٍ ، فلُدغَت جارِيَةٌ منهم ، فلَم تَجِدْ لَها وجَعاً
“Dahulu keluarga kami mempelajarinya (makna dan kandungan fiqhnya) dan mereka mengucapkan setiap malam, maka pembantu dari mereka terkena sengatan dan ia tidak mendapatkan rasa sakit.
👉🏼Berkata Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah :
فاحرص ياأخي المسلم إذا نزلت منزلا في بر أو بحر أو منزلا إشتهيته كالمبيت أو ما أشبه ذلك قفل أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لم يضره حتى يرتحل من منزله ذلك
Bersemangatlah wahai saudaraku yang muslim, jika kamu singgah pada suatu tempat di darat atau di laut atau tempat yang kamu inginkan misalkan untuk bermalam , dan apa yang semisal itu (masuk ke pasar, toko, ruangan perkantoran , rumah sakit dan lain sebagainya tambahan pent'), maka katakanlah" aku berlindung dengan Kalimat Allah yang sempurna dari keburukan yang Dia ciptakan’.
Maka sesuatu yang buruk tidak akan menimpanya hingga dia beranjak dari tempat tersebut.
📚 Syarah Riyadhus-Shalihin 4/612.
👉🏼Berkata Imam Al-Allamah Ibnu Baz rahimahullah :
• ومما يحصل به الأمن والعافية والطمأنينة والسلامة من كل شر : أن يستعيذ الإنسان بكلمات الله التامات من شر ما خلق ثلاث مرات فى الصباح وثلاث مرات فى المساء
Dan diantara dari perkara yang dengannya terwujud keamanan pada jiwa dan kesehatan, ketenangan dan keselamatan dari segala kejelekan, adalah seseorang meminta perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala kejelekan yang Dia telah diciptakaan, tiga kali dipagi hari dan tiga kali di sore hari dengan mengucapkan
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Dan telah datang hadits-hadits yang menunjukkan bahwa kalimat itu (di atas) diantara sebab sebab keselamatan dan kesehatan seseorang .....
• فينبغي لكل مؤمن ومؤمنة الإتيان بها في أوقاتها ، والمحافظة عليها ، وهما مطمئنان ، وواثقان بربهما سبحانه وتعالى ، القائم على كل شيء ، والعالِم بكل شيء ، والقادر على كل شيء ، لا إله غيره ولا رب سواه , وبيده التصرف والمنع والضر والنفع , وهو المالك لكل شيء عز وجل.
Maka sepantasnya setiap mu'min dan mu'minah untuk mendatangkan dzikir tersebut pada waktunya dan senantiasa menjaganya, dan mereka berdua merasa tenang, dan tsiqah kepada Rabb mereka, yang Dia yang berdi
ri sendiri dan tidak membutuhkan seluruh makhluk-Nya, mengetahui segala sesuatu dan mampu atas segalanya.Tidak ada sembahan yang berhak disembah selain-Nya dan Tidak ada Rabb yang berhak diibadahi kecuali dia, dan hanya ditangan-Nyalah segala pengaturan, menahan, bahaya, manfaat, dan Dialah yang menguasai segala sesuatu.
📚Majmu Fatawa wa maqalat 3/454.
👉🏼Berkata Al Qurthubi rahimahullah :
هذا خبرٌ صحيح، وقولٌ صادق،علِمنا صدقه دليلاً وتجربة، فإني منذ سمعتُ هذا الخبر عملتُ عليه، فلم يضرّني شيءٌ إلى أن تركتُه،فلدغتني عقرب بالمهديّة ليلاً، فتفكّرتُ في نفسي،فإذا بي قد نسيتُ أن أتعوّذ بتلك الكلمات، فقلت لنفسي- ذاماً لها وموبِّخاً- ما قاله ﷺ للرجل الملدوغ:" أما إنك لو قلت حين أمسيت: أعوذ بكلمات الله التامّات من شر ما خلق لم تضرك".أ.هـ
“Ini merupakan khabar yang benar, dan perkataan yang jujur. Kita dapat mengetahuinya kebenarannya dari sisi dalil dan pengamalan. Maka aku (Al Qurthubi) sejak mendengarkan hadits ini, aku senantiasa mengamalkannya. Maka tidak ada sesuatu apapun yang membahayakanku hingga suatu saat aku lupa mengamalkannya ketika aku pergi ke dekat Al Mahdiyah (sebuah tempat) pada suatu malam. Kemudian aku merenungi dalam hatiku. Maka aku dapati bahwa aku telah lupa memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat ini”.Maka akupun mengatakan pada diriku sebagai celaan dan teguran terhadapnya_apa yang diucapkan oleh rasulullah kepada orang yang tersengat_ketahuilah bahwa seandainya kamu mengatakan ketika masuk sore hari “aku berlindung dari kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan yang diciptakan” maka itu tidak membahayakan.”
📚Al-Mufhim 7/36.
2️⃣Makna hadits :
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً.
"Siapa yang singgah pada suatu tempat ".
▪️Manzilan / tempat adalah ism bentuk nakirah yang terletak setelah Ism Syarthiyah, dan kaidah mengatakan :
النكرة فى سياق الشرط تفيد العموم
"Suatu bentuk nakirah yang berada pada konteks Syarth, maka memberikan faidah umum".
🖋️Berkata Asy-syaikh Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah :
يشمل من نزله على سبيل الإقامة الدائمة أو الطارئة
Mencakup siapa saja yang singgah pada suatu tempat yang dia menetap terus , atau singgah pada suatu tempat karena ada seuatu sebab yang tidak di sangka-sangka.
📚Lihat Qaulul Mufid 1/252.
Dan beliau juga berkata :
يشمل من نزل منزلا فى السفر إذا كان مسافرا ثم نزل ليستريح أو لغداء أو عشاء أو نوم أو غير ذلك فإنه إذا نزل يقول..
Mencakup juga “siapa yang singgah pada suatu tempat pada saat perjalanan, jika dia seorang musafir, kemudian dia singgah untuk istirahat makan siang atau makan malam atau tidur atau selain dari itu, maka dia membaca doa tersebut.
📚Lihat Syarh Riyadhus-Shalihin 4/619-620.
3️⃣.Makna أَعُوْذُ
🖋️Berkata Imam As-Sa’di rahimahullah :
ألجأ, وألوذ, وأعتصم
Artinya : aku meminta perlindungan dan penjagaan dan pertolongan (dari sesuatu yang dibenci) .
📚Lihat Tafsir As-Sa’di 937 .
🖋️Berkata Imam Ibnu katsir rahimahullah :
والاستعاذة هي الالتجاء إلى الله تعالى وَالِالْتِصَاقُ بِجَنَابِهِ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِي شَرٍّ وَالْعِيَاذَةُ تَكُونُ لِدَفْعِ الشَّرِّ وَاللِّيَاذُ يَكُونُ لِطَلَبِ جلب الخير
“Isti’adzah adalah berlindung kepada Allah Ta’ala dan bertaut ke sisi-Nya dari kejelekan dari semuanya yang mempunyai kejelekan, al- ‘iyadzah bermakna mohon perlindungan untuk menolak kejahatan sedangkan al-liyadz adalah bermakna mohon perlindungan untuk memperoleh kebaikan).”
📚Tafsir al-Qur’anul Adzim: 1/29
🖋️Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam Tafsrinya :
Isti’adzah itu mengandung kesempurnaan rasa butuh kepada Allah, bersandar kepada-Nya, serta meyakini penjagaan dan kesempurnaan pemeliharaan Allah Ta’ala dari segala sesuatu, baik di waktu sekarang maupun di waktu yang akan datang, baik pada perkara yang kecil maupun yang besar, baik yang berasal dari manusia maupun selainnya. Isti’adzah dengan salah satu dari sifat-sifat Allah Ta’ala, seperti sifat kalam-Nya, keagungan-Nya, kemuliaan-Nya, sebagaimana salah satu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ “
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa-apa yang Dia ciptakan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir
💿 PEMAHAMAN LEBIH MENDALAM AKAN MAKNANYA, istiadzah (meminta perlindungan) adalah ibadah lisan yang harus dibarengi penghayatan dengan hati, bahwa betul-betul kita merasa butuh, bertawakkal, bersandar diri dan tafwidh / menyerahkan perkara kita kepada Allah Ta’ala semata dalam meminta perlindungan dari segala bahaya, dan harus yakin bahwa Allah memiliki kekuasan yang sempurna untuk melindungi kita dari segala sesuatu.Karena di tangan-Nya lah pengaturan segala urusan, Dia lah tempat pelarian para hamba. Sedangkan selain Nya maka mereka tidaklah memiliki kemampuan memberikan kemanfa’atan maupun bahaya, terlebih lagi tentunya tidak memiliki kekuasaan apapun untuk memberikan atau menimpakan kepada orang lain.
Dan hakekat dari istia’adzah itu sendiri adalah larinya seseorang dari sesuatu yang ditakuti kepada yang bisa melindunginya dari sesuatu yang ditakuti, yang dengannya ia merasakan, dan memunculkan rasa takut, kepada siapa yang ia meminta perlindungan darinya, dan menjaganya, dan ini adalah bentuk ibadah pengagugan yang sebenarnya.
4️⃣.Makna hadits كَلِمَاتِ اللهِ (kalimatillaahi).
🖋️Berkata Al-Munawi, dan Az-Zurqani rahimahumullah :
الكلمات بالأسماء الحسنى والصفات العلى وبالكتب المنزلة من عند الله
Maksud kalimat-kalimat Allah adalah dengan Nama-nama Allah yang husna, dan sifat-sifat Allah yang maha tinggi, dan kitab-kitab yang Allah turunkan dari sisi Alah.
📚Lihat Faidhul Qadir 1/572, dan Syarh Muwaththa Imam Malik 4/455.
🖋️Berkata Al-Qari rahimahullah :
والكلمات ههنا محمولة على أسماء الحسني وكتبه المنزلة
Kalimat kalimat di sini mengandung kemungkinan : nama-nama Allah yang husna dan kitab-kitab yang diturunkannya.
📚Lihat Mirqatul mafatih 2/266
🖋️Berkata Al-Mubarakfury rahimahullah :
أعوذ بكلمات الله التامة» أي الكاملة الشاملة الفاضلة وهي أسماؤه وصفاته وآيات كتبه
Aku berlindung dari kalimat-kalimat Allah yang sempurna_ maksudnya_ kalimat yang lengkap, menyeluruh, dan memiliki keutamaan dan itu adalah nama-nama dan sifat-sifat-Nya dan ayat-ayat dalam kitab-Nya.
📚Lihat Tuhfatul Ahwadzi 9/404
📌Apakah kalimat-kalimat Allah, itu dimaksudkan dengan kauniyah saja ataukah juga mencakup kalimat Allah syar’iyyah ?
Perliu diketahui bahwa kalimat-kalimat Allah Syariyyah maka di sini orang orang fajir dan kafir melampauinya dalam artian bermaksiat dan menyelisihi terhadap perintah-perintahNya dan mengerjakan larangan-Nya, berbeda dengan kalimat Allah Kauniyah yang dengannya Allah mengadakan, menciptakan, menjadikan segala sesuatu dan menetapkan semua ketentuan dan takdirnya, serta mengatur semua perkara makhluknya, yang mana orang baik maupun orang fajir tidak bisa melampauinya, dan alam semesta ini berserta segala isinya berjalan sesuai dengan ketentuan dan pengaturan, penciptaan Allah dan seluruh hambaNya tunduk dan berlaku atas mereka ketentuan-Nya Allah dan tidak ada seorang pun yang mampu menyelisihi takdir (ketentuan dari Allah) dan pengadaan serta penciptaan-Nya.
👉🏼Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini ?
1__Syaikhul Islam dan Imam Ibnul qayyim berpendapat : bahwa yang dimaksudkan dengan kalimat Allah yang sempurna adalah kauniyyah dan ini yang dikuatkan oleh syaikh Shalih Alu Syaikh hafidzahullah.
Dan diantara kalimat-kalimat Allah yang kauniyyah adalah :
▪️Allah berfirman :
وتمت كلمة رَبك الْحسنى على بني إِسْرَائِيل بِمَا صَبَرُوا
"Dan telah sempurnalah perkataan Rabb kamu yang husna untuk bani israil disebabkan kesabaran mereka. (Al-Araf 137)*.
▪️Dan juga Allah berfirman :
كَذَلِكَ حَقَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى الَّذِينَ فَسَقُوا أَنَّهُمْ لا يُؤْمِنُونَ
Dan demikianlah telah tetap kalimat rabb-Mu (berupa hukum dan ketetapan-Nya) terhadap orang orang yang fasik (yakni orang yang keluar dari kebenaran menuju kebathilan dan terus menerus dalam kekafiran karena kedurhakaan dan keangkuhan mereka), karena sesungguhnya mereka tidak akan beriman.
▪️Dan juga Allah berfirman :
وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Dan telah sempurna kalimat rabbMu, bahwa aku akan memenuhi neraka jahannam dari kalangan jin dan manusia seluruhnya..
▪️Allah berfirman :
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي
Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".
▪️Dan Allah berfirman ;
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Dan juga Allah berfirman :
وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ
dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya.
Dan hadits Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam :
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Alah yang sempurna dari siksaanNya serta kejahatan hamba-hambanya dan dari godaan setan (bisikannya) serta jangan sampai mereka hadir kepadaku.
📚Lihat : Al-Jawab Ash-Shahih liman Baddala dinal Masih 1/153, Al-fatawa Al-Kubra 3/16, Al-furqan baina Auliya Ar-Rahman dan Auliya Asy-Syaitan 1/150, Majmu Fatawa 8/60, 11/270, Syifa’ul- Alil 1/282 dan Tamhid karya Asy-Syaikh Alu-Syaikh.
🖋️Berkata Syaikhul Islam rahimahullah :
وكلمات الله التامات التي لا يجاوزهن بر ولا فاجر، هي التي كوّن بها الكائنات، فلا يخرج بر ولا فاجر عن تكوينه ومشيئته وقدرته وأما كلماته الدينية، وهي كتبه المنزلة وما فيها من أمره ونهيه، فأطاعها الأبرار، وعصاها الفجار.
Dan kalimat kalimat Allah yang sempurna yang mana orang baik maupun orang yang fajir tidak bisa melampauinya (dengan menyelisihi dan bermaksiat terhadapnya), dan kalimat-kalimat yang sempurna itulah, yang dengannya Allah mengadakan dan menjadikan alam semesta ini, sehingga orang yang baik maupun orang yang jelek tidak dapat keluar dari pengadaan-Nya (penciptaanNya), kehendakNya, serta kemampuan-Nya.Dan adapun kalimat diniyyah (Syar’iyyah) adalah Kitab-kitab yang diturunkan yang didalamnya terdapat perintah dan laranganNya, maka orang yang baik mentaatinya dan orang yang fajir menyelisihinya dengan bermaksiat padanya.
📚Al-Furqan bayna Auliya rahman 1/150
🖋️Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :
فهذه كلماته الكونية التي يخلق بها ويكون ولو كانت الكلمات الدينية هي التي يأمر بها وينهى لكانت مما يجاوزهن الفجار والكفار.
Maka ini (ayat ayat diatas) adalah kalimat_ kalimat Allah kauniyyah yang dengannya Allah menciptakan dan mengadakan alam ini, seandainya kalimat kalimat Allah yang sempurna itu adalah yang berupa perintah dan larangan , tentunya kalimat-kalimat Allah yang sempurna itu dari perkara-perkara yang orang fajir dan orang kafir melampauinya (menyelisihinya dan bermaksiat terhadapnya).
📚Syifa’ul- Alil 1/282
👉🏼Dan sebab mereka berpendapat bahwa itu adalah kalimat Allah kauniyyah adalah sabda rasulullah :
(التي لا يجاوزهن بر ولا فاجر).
Dan kalimat kalimat Allah yang sempurna yang mana orang baik maupun orang yang fajir tidak bisa melampauinya (yaitu dengan menyelisihi dan bermaksiat terhadapnya),
Maka para ulama membawa makna mutlak kepada muqayyad pada hadits kedua yaitu
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan yang Dia ciptakan.
sebab makna itu tidak mungkin pada ayat-ayat secara syariyyah, sebab pada ayat-ayat secara syariyyah maka orang orang yang fajir dan kafir melampau batas (yakni menyelisihi dan bermaksiat terhadap ayat-ayat syariyyah).
2__Dan Imam An-Nawawi rahimahullah berpendapat bahwa kalimat kalimat Allah yang sempurna yang dimaksud adalah Syariyyah.
3__Dan Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah berpendapat bahwa kalimat Allah yang sempurna itu mencakup kauniyyah dan syariyyah .
وكلمات الله التامات هي: التي اشتملت على العدل، والصدق، كما قال -تعالى-: ﴿وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقاً وَعَدْلاً﴾
▪️Kalimat-kalimat Allah yang sempurna adalah yang mengandung keadilan (dalam hukum-hukumnya) dan kebenaran ( di dalam berita-berita dan pernyataan-pernyataannya) sebagaimana firman Allah :
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقاً وَعَدْلاً
Telah sempurnalah kalimat rabb_Mu sebagai kalimat benar dan adil.
والكلمات هنا تحتمل أنها الكلمات الكونية والقدرية، والكلمات الشرعية، فإن الإنسان يستعيذ بكلمات الله الشرعية، بالقرآن مثلاً، كالتعوذ بسورة الفلق، وسورة الناس.
▪️Dan kalimat-kalimat Allah disini mengandung kalimat kauniyyah, qadariyyah dan kalimat syariyyah,
maka seseorang berlindung dengan kalimat-kalimat Allah syar’iyyah misalkan al-quran seperti berlindung dengan dengan surah Al-Falaq dan surah An-Nas.
ويتعوذ بالآيات الكونية وهي: أن الله -عز وجل- يحميه بكلماته الكونية من الشيطان الرجيم.
Dan berlindung dengan ayat-ayat Allah kauniyyah , maksudnya adalah Allah akan melindunginya dengan kalimat-kalimat-Nya yang kauniyyah dari syaitan yang terkutuk.
📚Liqa Al-Bab Al-Maftuh 8.
🖋️Dan beliau juga berkata :
Kalimat-kalimat Allah yang sempurna itu mencakup kalimat-kalimat kauniyah maupun syar’iyah.
▪️ Adapun yang kauniyah, yaitu kalimat yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya :
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
‘Sesungguhnya perkara-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah’ (QS. Yaasin: 82).
فيحميك الله بكلماته الكونية ويدافع عنك ما يضرك إذا قلت هذا الكلام
▪️Maka Allah Ta’ala akan menjagamu dengan kalimat-kalimat kauniyah-Nya serta akan menjauhkanmu dari sesuatu yang membahayakannmu jika kamu mengucapkan do’a tersebut.(di atas)
وكذلك كلمات الله الشرعية فيها وقاية من كل سوء وشر ووقاية من الشر قبل نزوله وبعد نزوله
▪️Demikian pula kalimat-kalimat syar’iyah yang berupa wahyu. Di dalamya terdapat penjagaan dari setiap keburukan dan kejelekan, penjagaan dari kejelekan sebelum terjadi dan setelah terjadinya.
📚Syarh Riyadhis Sholihin 4/620.
👉🏼Dan ini yang dikuatkkan oleh Syaikh kami Al-Faqih Muhammad bin Hizam hafidzahullah:
Bahwa kalimatullah mencakup kauniyyah dan syariyyah.
▪️Maka kalimat kauniyyah adalah
هي التي يقدر بها الشىء كما قال الله تعالى إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
kalimat_kalimat yang dengannya Allah mentakdirkan segala sesuatu.sebagaimana Allah telah berfirman : Sesungguhnya perkara-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah’
▪️Dan kalimat syariyyah adalah
هى التي فيها الأخبار والأوامر
kalimat-kalimat yang didalamnya terdapat pengkhabaran-pengkhabaran dan perintah-perintah.
📚Lihat karya Syaikh kami Ta’liq fathul majid hal 281.
4️⃣. Makna التَّامَّاتِ
🖋️Berkata Imam An-Nawawi rahimahullah :
التَّامَّاتِ قِيلَ مَعْنَاهُ الكاملات التى لا يدخل فيها نقص ولاعيب وَقِيلَ النَّافِعَةُ الشَّافِيَةُ
At-Tammati maknanya : kalimat-kalimatnya yang keseluruhannya sempurna, tidak masuk didalamnya kekurangan dan tidak pula kecacatan. Pendapat lain menyebutkan maksudnya sempurna adalah kalimat yang bermanfaat dan manjur.
📚Lihat Al Minhaaj 9/34.
🖋️Berkata Al-Adzhim Al-‘Abadi rahimahullah :
التامة: أي الخالية عن العيوب أو الوافية في دفع ما يتعوذ منه.
At-tammah maksudnya adalah yang terlepas dari berbagai macam kecacatan atau sempurna serta mencukupi dalam menolak apa yang ia berlindung darinya.
📚Lihat Aunul Ma’bud 13/59.
🖋️Berkata Asy_syaikh Shalih Al-Fauzan Hafidzahullah :
Dan makna sabda rasulullah At-Tammah adalah jujur (dalam penghabarannya) dan adil (dalam hukum-hukumnya), yang mana kekurangan tidak bisa menembusnya, sebab kalamullah subahana wa Ta’ala sempurna yang tidak mungkin kekurangan bisa menembusnya, Allah berfirman :
لا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
Yang tidak didatangi kebathilan baik dari depaan, maupun dari belakang (pada masa lalu dan yang akan datang) yang diturunkan dari yang Maha bijaksana, lagi Maha terpuji.
Dan juga
Allah berfirman :
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقاً وَعَدْلاً لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Telah sempurnalah kalimat Rabb-Mu sebagai kalimat yang benar dan adil, tidak ada yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
📚Lihat ‘ianatul mustafid syarh Kitabut-Tauhid .
🖋️Berkata Imam Al-Qurtubi rahimahullah :
قيل معناه : الكاملات اللاتي لا يحلقها نقص ، ولا عيب ، كما يلحق كلام البشر. وقيل معناه : الشافية الكافية . وقيل : الكلمات - هنا - هي : القران. فإنَّ الله تعالى قد أخبر عنه بانه هدى وشفاء ، وهذا الأمر على جهة الارشاد إلى ما يدفع به الأذى ، ولما كان ذلك استعاذة بصفات الله تعالى ، والتجاء إليه ، كان ذلك من باب المندوب إليه ، المرغب فيه . وعلى هذا فحق المتعوذ بالله تعالى ، وباسمائه وصفاته أن يصدق الله في التجائه إليه ، ويتوكل في ذلك عليه ، ويحضر ذلك في قلبه ، فمتى فعل ذلك وصل إلى منتهى طلبه ، ومغفرة ذنبه
“Dikatakan maknanya At_Tammah adalah kesempurnaan yang tidak diikuti kekurangan dan kecacatan sebagaimana ucapan manusia. Dikatakan pula maknanya adalah manjur, sangat sempurna. Dikatakan lagi maknanya adalah al-Qur’an. Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengabarkan bahwa al-Qur’an adalah petunjuk dan obat. Perintah ini berdasarkan petunjuk untuk menolak keburukan. Ketika memohon perlindungan dengan sifat Allah ta’ala termasuk hal yang disunnahkan dan dianjurkan, maka orang yang berlindung kepada Allah ta’ala dan dengan nama-nama dan sifatnya haruslah jujur kepada Allah dalam memohon perlindungan dan bertawakkal kepadanya dan ia harus menghadirkan hatinya ketika ia berdoa. Ketika dia telah melakukannya hal_hal tersebut maka sampailah dia kepada tujuannya dan ampunan dosa.”
📚lihat Al-Mufhim: 7/36
🗒️Sebagai kesimpulan di atas dari makna At-Tammah pada kalimatullahi :
🖋️Berkata Syaikh kami Al-faqih Muhammad Bin Hizam Hafidzahullah :
▪️Jika kalimat-kalimat Allah kauniyyah bermakna At-tammah (sempurna) maka maksudnya adalah :
النافذات التي لا يجاوزها أحد وقد جاء فى بعض الأحاديث الضعيفة أعوذ بكلمات الله التامات التي لا يجاوزهن بر ولا فاجر
“Kalimat-kalimat yang menjalankan segala urusan, dimana seorang pun tidak bisa melampauinya, dan telah datang pada beberapa hadits yang lemah, : yang berbunyi
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang mana orang baik maupun orang yang fajir tidak bisa melampauinya,
dalam artian :
أي لا يستطيع أحد أن يخرج عن قضاء الله وقدره
tidak ada seorangpun yang bisa keluar dari Qadha_Nya Allah dan Qadar-Nya.
▪️Jika kalimat-kalimat Allah syariyyah bermakna At-tammah (sempurna) maka maksudnya adalah :
لا يلحقها نقص ولا عيب وفيها كمال صدق وعدل
Tidak didapatkan padanya kekurangan dan tidak pula kecacatan dan didalamnya terdapat kesempurnaan kejujuran (dalam berita dan pengkhabaranya) dan keadilan (dalam hukum_ hukumnya).
▪️Lihat Ta’liq Fathul Majid hal 281
6️⃣. Makna hadits
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"Dari segala kejelekan yang Dia ciptakan"
🖋️Berkata Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah :
أي : من شر جميع المخلوقات ، وقال ثابت البناني والحسن البصري : جهنم وإبليس وذريته مما خلق " انتهى.
Maksudnya adalah : dari segala kejelekan semua makhluk-Nya, Dan berkata tsabit Al-Bunany dan Al-Hasan Al-Basri : Neraka jahannam, iblis, dan keturunannya dari apa yang Allah telah ciptakan.
📚Tafsir Al-Qur’anil-karim 8/535.
🖋️Berkata Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah :
Masuk didalam hadits adalah kejelekan jiwa, sebab jiwa dari apa yang Allah ciptakan juga mempunyai kejelekan sebagaimana dalam pembukaan khutbah hajat :
نعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا
Kami berlindung dari kejelekan jiwa kami dan dari jeleknya amalan kami
📚Liqo Bab Al-Maftuh ; 8.
🖋️Dan berkata Asy-Syaikh Sulaiman Alu Syaikh rahimahullah :
الاستعاذة من كل شر في أي مخلوق قام به الشر من حيوان أو غيره إنسيا كان أو جنيا أو هامة أو دابة أو ريحا أو صاعقة أي نوع كان من أنواع البلاء
Berlindung dari segala kejelekan pada makhluk apapun yang kejelekan itu ada padanya dari hewan, atau selainnya dari manusia atau jin atau binatang yang berbisa , dan binatang atau angin, atau petir, dan jenis apapun dari jenis j
enis musibah di dunia dan di akhirat.
📚Lihat Taisril Aziz 1/465.
🖋️Berkata Asy-Syaikh Abdullah Jarullah :
من شر ما خلق أي من شر كل مخلوق فيه الشر والله اغلم
Dari segala kejelekan yang Dia ciptakan, maksudnya dari seluruh kejelekan makhluk yang padanya ada kejelekan , wallohu A/alam.
📚Al-Jami’ lil Farid 122
🖋️Berkata Imam As-Sa’di rahimahullah :
وهذا يشمل جميع ما خلق الله من إنس وجن وحيوانات ، فيستعاذ بخالقها من الشر الذي فيها
Dan keburukan ini mencakup semua keburukan yang Allah ciptakan dari manusia, jin, dan hewan, maka diminta perlindungan dari pencipta-Nya dari kejelekan yang ada pada makhluk tersebut..
📚Taisir karim Ar-rahman hal 937.
7️⃣Dan makna hadits
لم يضره شيء
" Maka sesuatu bahaya apapun tidak akan menimpanya sampai ia beranjak dari tempat tersebut"
🖋️Berkata Al-Munawi rahimahullah :
أي من المخلوقات؛ لأن الأدوية الإلهية تمنع من الداء بعد حصوله وتمنع من وقوعه وإن وقع لم يضر والدواء الطبيعي إنما ينجع بعد حصول الداء.
“tidak ada sesuatu apapun yang bisa membahayakannya : maksudnya dari makhluk-Nya sebab pengobatan-pengobatan ilahiyah ( dari Al-quran dan As-Sunnah) akan mencegah dari penyakit setelah muncul penyakit tersebut, dan mencegah dari turunnya penyakit, dan itupun jika terjadi, maka tidak membahayakannya.
📚Faidhul Qadir 2/206.
8️⃣Dan makna (شئء) syai’un.
Kaidah yang disebutkan oleh para ulama :
نكرة فى سياق النفي فتعم كل الشىء
Dan bentuk nakirah yang terletak setelah penafian, maka mencakup segala sesuatu.
📚At-ta’liq Al-Mufid 90,dan Qaulul Mufid 1/326-327.
Sehingga syai’un (sesuatu) dalam hadits tersebut mencakup umum, termasuk didalamnya segala sesuatu yang membahayakannya apakah dari dalam diri yaitu kejelekan jiwa dan hawa nafsu, ataupun dari luar berupa syaitan dan selainnya dari sesuatu yang memberikan gangguan (dari kejelekan jin dan manusia serta hewan, maupun virus apapun).
والحمد لله
ختاما أعتذر عن قصوري في فهم المسائل , أسأل الله التوفيق والسداد
✍ Di susun oleh:
Abu Hanan As-Suhaily Utsman As Sandakany
20 Sya'ban 1441- 14 April 2020
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
https://t.me/Nashihatulinnisa
Komentar
Posting Komentar