SEMBUNYIKAN WANITA WANITA KALIAN

SEMBUNYIKAN WANITA-WANITA KALIAN..!!

Saudara-saudari sekalian serta para pembaca yang budiman yang seiman dan seagama, sesuai dengan judul diatas  dari tulisan ringkas ini, Al Qur'an Al Karim sebagai pedoman hidup kita selaku ummat beragama telah menerangkan dengan begitu terang serta gamblang nya tentang perangai pokok para wanita adalah tertutup dan tersembunyi.

Terbukti dari beberapa ayat dalam Al Qur'an serta hadist-hadist Nabi -Shollalahu 'Alaihi WaSallam- memaparkan akan hal tersebut;

- Pertama [QS. Al Ahzab: 33].

وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجٰهِلِيَّةِ الْأُولٰى

"Dan hendaklah kalian tetap di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias seperti orang-orang jahiliah dahulu".

Hukum asal bagi para wanita adalah untuk tetap tinggal di rumah-rumah mereka dan tidak keluar darinya kecuali keperluan yang sangat mendesak baik itu alasan agama atau hajat manusiawi, alasan agama seperti menghadiri sholat jama'ah di mesjid atau majlis taklim dari kalangan Alim Ulama, hajat manusiawi seperti makan dan minum dan semisalnya.

- KeDua [QS. Al Ahzab: 53].

وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتٰعًا فَسْئَلُوهُنَّ مِنْ وَرَآءِ حِجَابٍ  ۚ ذٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ

"Apabila kalian meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir, (cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka".

Telah terikrarkan pada ayat pertama bahwa para wanita hendaknya menetap berdiam diri di rumah-rumah mereka dan tidak keluar kecuali hajat mendesak. Dari ayat kedua ini menjelaskan bahwa dari dalam rumah seandainya ingin melakukan komunikasi dengan pria luar yang bukan mahrom nya maka hendaknya tidak bertatap muka langsung namun dari balik tabir pemisah.

- KeTiga [QS. Al Ahzab: 32].

يٰنِسَآءَ النَّبِىِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِّنَ النِّسَآءِ  ۚ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِى فِى قَلْبِهِۦ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوفًا

"Wahai istri-istri Nabi! Kalian tidaklah seperti wanita-wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kalian (melemah-lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan bertutur kata lah yang baik".

Meskipun diperbolehkan untuk berkomunikasi dengan lelaki yang bukan mahrom, namun perangai tersembunyi dan tertutup nya wanita nampak dari ayat ini untuk tidak menyengaja memerdukan suara mereka, arti nya berbicara dengan lawan jenis yang bukan mahrom jangan sampai suara kalian bisa mengundang syahwat birahi.


- KeEmpat [HR. Temidzi dari Abdullah Bin Mas'ud].

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

"Wanita itu adalah aurat, jika dia keluar maka syethon akan memperindahnya (di mata laki-laki)".

Hadist ini sebagai hujjah tentang para wanita tidaklah keluar dari rumahnya kecuali hajat mendesak, dengan alasan syethon akan menghias-hiasi mereka dijadikan sebagai senjata penakluk para pria, dengan kata lain keluarnya mereka adalah sumber fitnah.

- KeLima [QS. Al Ahzab: 59].

يٰٓأَيُّهَا النَّبِىُّ قُل لِّأَزْوٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلٰبِيبِهِنَّ  ۚ ذٰلِكَ أَدْنٰىٓ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu".

Seandainya mereka terdesak untuk keluar dari rumah-rumah mereka dengan alasan yang telah terdahulu penyebutannya, jati diri mereka harus tetap tersembunyi dan tertutup di balik jilbab sebagai lambang kesucian wanita muslimah.

- KeEnam pemahaman:

Al Qur'an Al Karim sebagai kitab suci terbaik yang pernah Allah -Subhanahu WaTa'ala- turunkan kepada ummat manusia, juga telah mendidik agar perangai pokok dari kaum wanita tetaplah tersembunyi lagi tertutup. Terbuktikan bahwa; penyebutan kaum hawa dalam kitab suci Al Qur'an hanya dengan isyarat inisal saja tanpa penyebutan nama mereka.

1. Istri Imron; [QS. Ali Imron: 35].

إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرٰنَ رَبِّ..

"(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, wahai Robbku...".

2. Ibunda Nabi Musa -'Alaihis Salam-; [QS. Al Qoshos: 7].

وَأَوْحَيْنَآ إِلٰىٓ أُمِّ مُوسٰىٓ أَنْ أَرْضِعِيهِ...

"Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, Susuilah dia (Musa)...".

3. Dua Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth -'Alaihimas Salam-; [QS. At Tahrim: 10].

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ

"Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth..".

4. Istri Fir'aun;

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ

"Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir'aun..".

5. Dan masih banyak contoh lainnya..

- KeTujuh pemahaman:

Tradisi dan adat istiadat bangsa Arob yang bahkan diadopsi oleh syariat Islam, bahkan juga merupakan tradisi para raja-raja dan pembesar zaman dahulu kala, untuk tidak mengobral serta mempublikasikan anak keturunan perempuan mereka atau saudari perempuan mereka. Seandainya sebagian mereka ditanya: "berapakah jumlah anak keturunanmu..?", Kalo fakta dan realita anak mereka adalah misal; 2. Laki-laki dan 1 perempuan, maka mereka akan menjawab dengan jawaban: "hanya 2 laki-laki saja", dan menyembunyikan identitas anak keturunan perempuan.

DARI SINI:

Berkenaan dengan tulisan yang ringkas ini dalam rangka nasehat kepada sesama muslim, dijumpai dari kalangan para penuntut ilmu yang menisbatkan diri ke pelaku Dakwah Ahlus Sunnah menyebarkan entah itu berupa gambar foto atau tulisan yang menggambarkan penyelisihan terhadap 2 pokok utama landasan dalam beragama Al Qur'an dan Sunnah.

Dijumpai sebagaian mereka memposting di MedSos (WA, FB atau yang lainnya) foto gambar berupa berjabatan tangan antar dia dan istrinya, atau sebagian dari anggota tubuh istri anak mahromnya semisal kaki atau yang lainnya, namun ketika ditegur akan hal tersebut dia memberikan alasan bahwa; "yang terlarang dari gambar makhluk bernyawa adalah kepala, adapun selain dari kepala tidak".
Tambahkan  lagi foto gambar tersebut tak jarang disertai juga dengan imbuhan kata mesra dan asmara seperti: "kangen zauji", dan lain sebagainya.

AllahulMuata'an...

Fenomena seperti ini menggambarkan tentang potret kejahilan serta ketidak pahaman akan pembelajaran Al Qur'an dan pendidikan Sunnah, yang mana kedua nya sangat menjaga kerahasiaan wanita sebagai kaum Hawa yang tertutup sekaligus tersembunyi.

Kami menasehati saudara-saudari seIman, seagama serta seManhaj untuk bertakwa kepada Allah -'Azza WaJalla- dan meninggalkan perbuatan yang sangat mencoreng nama baik agama Islam apalagi nama baik Dakwah Ahlus Sunnah.
Tidaklah perbuatan semacam ini kecuali mencerminkan tentang sosok yang begitu mudah terpengaruh dengan gelombang fitnah era milenium, kejelekan akhir zaman, dan keruntuhan moral para pecinta dunia.
Akhir kata..

Semoga tulisan yang bersahaja ini bisa sebagai peringatan kepada insan yang beriman kepada Al Qur'an Al Karim dan yakin akan janji Allah akan hari pembalasan kelak.

فَذَكِّرْ بِالْقُرْءَانِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ

"Maka berilah peringatan dengan Al Qur'an kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku". [QS. Qof: 45].

وبالله التوفيق

KotaMobagu, (ba'da ashr)
25 DzulQo'dah 1441
16-07-2020
Saudara kalian yang Faqir:
Abu Sulaim
Sulaiman
Al Amboony


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Berqurban Sesuai Dengan Sunnah Rosulullooh ﷺ