KEUTAMAAN BULAN DZULHIJJAH

((KEUTAMAAN BULAN DZULHIJJAH))

Oleh Asy Syaikh Al Fadhil Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Ahmad Al Iryani hafidzahullah


Di terjemahkan oleh :
Al Ustadz Abu 'Abdirrahman Siddiq Al Bugisi hafidzahullah


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على نبيه الكريم صلى الله علبه وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

Allah telah melebihkan keutamaan sebagian Nabi atas sebagian yang lain, dan melebihkan keutamaan sebagian hari dan malam atas sebagian yang lain, dan melebihkan keutamaan sebagian bulan atas bulan selainnya, dan di antara bulan-bulan yang memiliki keutamaan ini adalah: Bulan Dzulhijjah -bulan yang kita padanya ini-; sungguh Allah azza wa jalla telah jadikan padanya keutamaan-keutamaan yang banyak, dan keunggulan dari seluruh bulan-bulan dalam setahun, dan di antara keutamaan-keutamaan ini:

[1] Dia adalah bulan yang paling diharamkan dari bulan-bulan haram yang Allah azza wa jalla perintahkan untuk menjaga dan mengagungkan nya, serta menekankan keharaman berlaku maksiat padsnya, Allah Ta'ala berfirman:

(إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ)

"Sedungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan dalam ketetapan Allah dihari Ia menciptakan Langit dan bumi dan diantara dua velas bulan itu ada emoat bulan haram, maka janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian pada bulan-bulan haram tersebut." [Surat At-Taubah 36].

Dan di Shahih Bukhari (3197), dan Muslim (1697) dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu dari Nabi shalallahu alaihi wa salam beliau bersabda:

الزمان قد اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

"Zaman telah berputar seperti bentuknya dihari Allah menciptakan Langit dan bumi, setahun dua belas bulan diantaranya empat buoan haram: tiga bulan berurutan: Dzulqo'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, lalu Rajab Mudhor yang waktunya di antara bulan Jumadil Akhir dan Sya'ban)).

[2] Bulan Dzulhijjah termasuk dari bulan-bulan haji, sungguh Allah telah mensyari'atkan ibadah haji pada bulan-bulan yang diketahui, Allah Ta'ala berfirman:

(الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ)

"Haji itu pada bulan-bulan yang dima’lumi." [Surat Al-Baqarah 197]

Dan bulan-bulan yang dima’lumi: Syawwal, Dzulqo'dah, dan Dzulhijjah.
Maka haji tidaklah sah kecuali pada bulan Dzulhijjah.

[3] Dan pada bulan ini: hari-hari yang berberkah untuk menambah dzikir dan syukur, yaitu hari-hari Tasyriq: tanggal sebelas, dua belas, dan tiga belas.

Di Shahih Muslim (1142) dari Nubaiysyah Al Hudzali Radhiyallahu Anhu beliau berkata; Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وذكر لله

"Hari-hari Tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan dzikrullah."

Dan Allah berfirman tentang perkara haji, dan syariat melempar jamrah pada hari-hari Tasyriq:

(وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ)
"Dan berdzikirlah kepada Allah pada hari-hari yang ditentukan, maka barangsiapa yang tergesa-gesa (pulang) pada dua hari maka tiada dosa baginya dan barangsiapa yang mengakhirkan maka tiada dosa baginya. [Surat Al-Baqarah 203].

Ini menunjukkan kemuliaan dan keunggulannya.

[4] Pada bulan ini: Hari Ied terbesar bagi Umat Islam, dan dia adalah hari Nahr (penyembelihan), dan dia adalah hari Haji Al Akbar (terbesar), di sisi Abu Daud (1945) dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma:

"Bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berhenti pada hari Nahr di antara jamarat pada haji yang beliau berhaji, seraya berkata:

((أي يوم هذا؟))
"Hari apa ini?"
Mereka menjawab: Hari Nahr, lalu beliau bersabda:

((هذا يوم الحج الأكبر))

"Ini adalah hari Haji Al Akbar". "Ash Shohihul musnad" (1/588).

Dan di sisi Abu Daud (2419) dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu'anhu beliau berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عيدنا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْل وَشُرْبٍ

"Hari 'Arafah, hari An Nahr, dan hari-hari Tasyriq adalah hari raya kita wahai para penganut agama Islam, dan dia adalah hari makan dan minum." "Ash Shohihul musnad" (2/28).

[5] Sungguh Allah telah mensyari'atkan padanya hewan-hewan qurban bagi Umat Islam, jadi disyariatkan bertaqorrub kepada Allah dengan menyembelih hewan-hewan qurban dan dilaksanakan penyembelihannya pada hari An Nahr, dan pada tiga hari Tasyrik.

[6] Pada bulan yang berberkah ini: Hari 'Arafah, yaitu hari ke sembilan, dan dia adalah hari yang paling agung dan yang paling utama dari seluruh hari dalam setahun, dan dia adalah hari yang paling banyak manusia dimerdekakan dari siksaan api neraka, di Shahih Muslim (1348) dari 'Aisyah Radhiyallahu Anha: bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أن يعتق الله فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمْ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ

((Tiada dari hari yang terbanyak Allah memerdekakan padanya hamba dari api neraka daripada hari 'Arafah, dan sesungguhnya Allah benar-benar mendekat kemudian berbangga kepada malaikat dengan mereka (jamaah haji yang wukuf di Arafah -pent) seraya berfirman: Apa yang mereka inginkan)).

Dan di Musnad Ahmad (8047) dengan sanad yang hasan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu beliau berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيُبَاهِي الْمَلَائِكَةَ بِأَهْلِ عَرَفَاتٍ يَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي شُعْثًا غبرا

"Sesungguhnya Allah azza wa jalla benar-benar berbangga dihadapan para malaikat dengan orang-orang di Arafah seraya berfirman: "Lihatlah hamba-hamba-Ku mereka (rela sampai -pent) berambut kusut dan dipenuhi debu (karena melakukan perjalanan untuk memenuhi panggilan Allah -pent).

Dan di Musnad Ahmad (7089) dari 'Abdillah bin 'Amr bin Al 'Ash radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi shalallahu alayhi wa salam pernah bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي مَلَائِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي أَتَوْنِي شُعْثًا غبرا

((Sesungguhnya Allah azza wa jalla berbangga di hadapan para malaikat di awal gelapnya hari dengan orang-orang di 'Arafah, seraya berfirman: Lihatlah hamba-hamba-Ku mereka mendatangiku sehingga mereka berambut kusut dan dipenuhi debu.)) Dan hadits ini shohih dengan selainnya.

* Dan di antara keutamaan hari ini: bahwasanya puasanya menggugurkan dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang, maka di Shahih Muslim dari Abu Qotadah Al Anshory radhiyallahu'anhu, Bahwasanya Rasulullah shalallahu alayhi wa salam ditanya tentang (keutamaan -pent) puasa hari arafah? Maka beliau menjawab: ((Menghapuskan dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang)).

[7] Pada bulan ini: hari-hari yang berberkah, dia adalah satu hari dalam setahun yang paling besar ganjaran dan pahalanya; di Shahih Bukhari (969) dari ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma dari Nabi shalallahu alaihi wa salam bahwasanya beliau bersabda:

((ما العمل فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ)). أي العشر. قَالُوا: وَلَا الْجِهَادُ؟ قَالَ: ((وَلَا الْجِهَادُ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ)).

((Tidak ada amalan pada suatu hari yang lebih utama daripada hari-hari ini)). Yaitu pada sepuluh hari pertama dibulan dzulhijjah. Mereka bertanya: Tidak juga jihad? Maka beliau menjawab: (( Tidak juga amalan Jihad (lebih utama daripada amalan pada sepuluh hari di bulan Dzulhijjah -pent) kecuali seorang pria yang keluar berjihad dengan mempertaruhkan jiwa dan hartanya kemudian tidak ada sesuatupun yang kembali)).

Dan di Sunan At Tirmidzi (757), dan Abu Daud (2438), serta ibnu Majah (1727) dengan lafadz:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ و

مَالِهِ فلم يرجع مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tiada dari hari-hari yang amalan sholeh padanya lebih dicintai oleh Allah dari sepuluh hari ini" maka mereka bertanya: Wahai Rasulullah, meskipun amalan tersebut berjihad di jalan Allah? Maka Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang pria yang keluar dengan jiwa raganya, dan hartanya kemudian tidak ada yang kembali sedikitpun".

* Maka sepantasnya bagi setiap muslim untuk mengenal kadar bulan yang berberkah ini, dan keutamaan hari-hari ini yang besar, dan agar memanfaatkannya serta bersungguh-sungguh dalam memperbanyak mencetak amalan ibadah dan ketaatan padanya.

Kami memohon kepada Allah agar memberikan kepada kami dan seluruh kaum muslimin taufiq terhadap apa yang Ia cintai dan ridhai, memuliakan kita dengan kemerdekaan dari siksaan api neraka jahim, dan menjadikan kami sebagai pewaris jannah yang penuh kenikmatan,
walhamdulillahi Rabbil 'Aalamin.


Sumber :
https://t.me/MARKIZTORAUT/1505 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Berqurban Sesuai Dengan Sunnah Rosulullooh ﷺ