BANTAHAN SYUBHAT YANG MENGATAKAN TIDAK BUTUH BERTANYA KEPADA ULAMA YAMAN
🍃 *Bantahan Syubhat : Sungguh iman itu akan kembali ke Madinah sebagaimana ular kembali berlindung ke dalam lubangnya (hadits) , sehingga tidak butuh untuk bertanya pada ulama Yaman dan ilmu itu kembali pada madinah atau Makkah .*
📗 Soal dari group Wa nashihatulinnisa .
Assalamu’alaykum titipan pertanyaan
Sebagian hizbiyyun berdalilkan knp kita setiap prmasalahan kmbl pada ulm ymn, trlebih lg pengikut hajury dan berdalilkn dg hds bahw iman itu akan kmbl berlindung ke madinah sebagaimana ular kmbali kembali berlindung ke lubangx,
Hingga mereka berdalilkan ilmu itu kembali ke ulama saudi dan tdk butuh untk ditnykan ke ulama yamn.
Benarkah pemahaman hdts tersebut.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
👉 Soal kami ajukan pada ulama yaman ,
[14/11 1:52 PM] ابو حنان السهيلي: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
احسن الله اليك يا شيخنا
*الحزب الجديد أتوا بشبهة جديدة: يقولون "إن العلم يرجع إلى المملكة ولا نحتاج إلى أن نلتمس علماء اليمن الحجاورة نحن نلتمس علماء المملكة" يقولون هذا استدلالا بحديث النبي صلى الله عليه وسلم [ إن الإيمان ليأرز إلى المدية كما تأرز الحية إلى جحرها ] (متفق عليه عن أبي هريرة) ما معنى هذا الحديث وما حال استدلالهم؟*
📝 Hizbu Jadid (kelompok baru) mereka ,mendatangkan syubhat baru :
Sungguh ilmu itu kembali ke mamlakah Saudi dan kita tidak butuh untuk mencari ulama ulama Yaman yang bersama Al Allamah Al hajuri Hafidzahulloohu dan kita sekarang mencari ulama Saudi " mereka berdalilkan dengan hadits Nabi sholalloohu alaihi wasallam : sungguh iman itu akan kembali ke Madinah sebagai ular kembali berlindung ke lubangnya (muttafaqun alaihi), apa makna dari hadis itu ?? Dan bagaimana dengan pendalilan mereka?
🖌 Jawaban Fadhilatus Syaikh Abdul Hamid Al hajury hafizdahullooh :
[14/11 1:59 PM] الشيخ عبد الحميد الحجوري حفظه الله: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته هذا الحديث في آخر الزمان
Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh,
Hadits tersebut maksudnya pada akhir zaman (ilmu itu akan kembali ke Madinah).
🖌 Jawaban fadhilatus Syaikh Al faqih abu Hamzah Hasan Basy syuaib hafidzahulloohu :
[16/11 4:45 AM] الشيخ حسن بالشعيب: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
وماذا عن حديث (الإيمان يمان والحكمة يمانية والفقه يمان)؟!
Wa Alaikum salam warahmatullahi wabaraktuh :
Pertanyaan untuk mereka (kelompok Jadid) bagaimana dengan hadits
الإيمان يمان و الحكمة يمانية و الفقه يمان.
“Iman itu ada pada yaman, dan hikmah (ilmu) itu ada pada yaman, dan fiqih itu ada pada yaman .
🖌Jawaban fadhilatus asyaikh Fathul qadasi hafizahulloohu (dalam bentuk audio)
وعليكم السلام ورحمة اللة وبركاتة
لماذا يستدلون ببعض ويتركون بعضا،أليس الله عز وجل قال فى اهل الكتاب
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰ أَشَدِّ الْعَذَابِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
ذم الله اهل الكتاب أنهم يأخذون ببعض الكتاب ويتركون بعضا, فما لهؤلاء القوم يتشبهون بهم! الذي قال إن الإيمان ليأزر الى المدينة هو الذي قال الإيمان يمان والفقه يمان والحكمة يمانية. فلماذا يأخذون ببعض ويتركون بعضاً. هذا اولا
وثانيا: هذا من الكبر ومن احتكار رحمة الله عز وجل الواسعة
وَمَا كَانَ عَطَآءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا
يقول الله تعالى فى كتابه
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
فقسم الله مراتب الناس وأعطى من فضله ما شاء
وهم يحجرون واسعا، ففضل الله ليس مقتصرا على بلد بعينه وليس محصورا فى بلد بعينه.يقول النبي صلى الله للذي قال اللَّهُمَّ ارْحَمْنِيْ وَمُحَمَّدًا وَلاَ تَرْحَمْ مَعَنَا أَحَدًا. فَلَمَّا سَلَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلأَعْرَابِيِّ: لَقَدْ حَجَّرْتَ وَاسِعًا يُرِيْدُ رَحْمَةَ اللَّهِ
رحمة الله عز وجل عظيمة, رحمة الله وسعت كل شىء
وهي تصيب المؤمنين,
فلهذا نقول :العلم عند اهله فى اي مكان كان
لو كان الايمان فى الثريا لتناول الرجال من هؤلاء يعني من اهل فارس {واخرين منهم لما يلحق بهم} قال لهم :هذا ،يقصد سلمان الفارسي ومن اليه, رحلوا فى طلب العلم
والواقع يكذب هذه المقالة التي يدعونها، فان العلم فى اليمن والسنة منتشر، العلم منتشر ،السنة منتشرة،بتميز وصفاء واقبال عظيم وصحوة مباركة ،في اقبال على الخير، فهؤلاء يقطعون السبل على المسلمين ويصدون عن سبيل الله وعن ذكر الله وعن العلم ويحصرونه فى بلد معين, طيب يأرز الى المدينة! ما بالهم يذهبون الى رياض اذا كان الإيمان يأزر الى المدينة وما بالهم يذهبون الى الجنوب "علم النجمي رحمه الله" وما بالهم يطلبون علم الالباني فى الشام, وما بالهم يتطلبون علم اهل السنة فى أماكن شتي, لماذا ما يقتصرون ويحصرون على مدينة ومكة, لكن هؤلا ء ما عملوا بما قالوا
ولا تركوا الناس يستفدون من العلم والخير، قطاع الطرق هؤلاء, نسال الله الهداية والسلامة من شرهم و من فنتهم عليهم ان يتوبوا الى الله سبحانه وتعالى وان يعلموا ان فضل الله واسع،وأن العبرة ليست بالزجلة وبالتكثر من غير طائل.انما العبرة بالعلم والحق وهذا الذي هم فيه من الكبر "لانه بطر للحق"أي رد له، وغمص للناس "احتقار لهم", والنبي يقول الكبر بطر الحق وغمص الناس وفي رواية غمط الناس. نسال الله أن يعيننا على طاعته وان لا يشغلناولا يفتننا بهؤلاء الذين ضاعوا وضيعوا غيرهم فيا اهل السنة اقبلوا على الخير واقبلوا على العلم ولا تلتفتوا الى هؤلاء المخببين المخبلين الصادين عن سبيل الحق والعلم ما يضرون الا انفسهم ويضرون من اضلوهم من المسلمين {ليحمل اوزارهم كاملة يوم القيامة ومن أوزار الذين يضلونهم بغير
علم}. والله المستعان
Wa Alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh:
Kenapa mereka berdalilkan dengan sebagian hadits dan meninggalkan sebagian, bukankah Allooh telah berfirman tentang ahli kitab:
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
Allooh telah mencela ahlul kitab karena mereka mengambil sebagian kitab dan meninggalkan sebagian yang lain, maka bukankah terhadap mereka adalah suatu kaum menyerupai mereka.(Ahli kitab).
Dan yang mengatakan iman akan kembali ke Madinah (yaitu Rasulullah) dialah pula yang mengatakan,
الإيمان يمان و الحكمة يمانية و الفقه يمان.
“Iman itu ada pada yaman, dan hikmah (ilmu) itu ada pada yaman, dan fiqih itu ada pada yaman .
Mengapa mereka (kelompok Jadid) mengambil sebagian hadits dan meninggalkan sebagian hadits, ini yang pertama.
Yang kedua : ini adalah merupakan bentuk kesombongan dan menahan Rahmat Allooh yang maha luas.
Dan Allooh berfirman :
«وما كان عطاء ربك»
Dan tiadalah kemurahan Rabbmu) di dunia ini (dapat dihalangi) artinya tiada seorang pun yang terhalang dari kemurahan-Nya itu.
Dan juga Allooh berfirman yang artinya
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat RobbMu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat RahmatMu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
Maka Alloh membagi tingkatan manusia dan memberikan dari keutamaannya siapa yang diinginkan.
Sementara mereka ini (kelompok Jadid) membatasi Rahmat Allooh yang luas. Maka keutamaan Allooh tidak terbatasi pada daerah tertentu, dan tidak pula dibatasi pada daerah tertentu. Dan Nabi telah mengatakan pada orang (Badui) yang mengatakan : ya Allooh Rahmatilah aku dan Muhammad dan jangan kamu merahmati seorang pun bersama kami. Maka tatkala Nabi selesai sholat, beliau berkata pada orang Badui tersebut: sungguh kamu telah membatasi Rahmat Allooh yang sangat luas.
Rahmat Allooh sangat besar , dan meliputi segala sesuatu, dan akan mengenai pada seluruh kaum mukminin.
Maka dari inilah, kita katakan :
Ilmu itu di sisi ahlinya pada tempat manapun ia berada.
Seandainya jika saja keimanan itu berdasarkan banyaknya lampu yang menerangi rumah-rumah niscaya orang-orang dari ahli Faris pasti akan mendapatkan keimanan itu.”
Alloh berfirman
وَءَاخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا۟ بِهِمْ
ۚ (dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka) Yakni kaum yang belum pernah berinteraksi dengan mereka pada waktu itu, namun kelak akan berinteraksi dengan mereka. Yakni Rasulullah akan menyucikan mereka dan menyucikan kaum selain mereka, yaitu orang-orang beriman setelah generasi sahabat dari kaum Arab maupun selain Arab hingga datang hari kiamat. (Rasulullah mengatakan pada para sahabatnya). Yang beliau maksudkan adalah Salman Al farisi dan siapa yang bersamanya melakukan rihlah perjalanan menuntut ilmu. (Imam Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: “Suatu hari kami duduk di majelis Rasulullah saat surat al-Jumu’ah diturunkan, maka Rasulullah membacanya; dan ketika sampai pada ayat (وَءَاخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا۟ بِهِمْ) seseorang bertanya kepada beliau: “wahai
Rasulullah, siapakah mereka yang belum pernah bertemu dengan kami ini?” maka Rasulullah meletakkan tangannya pada Salman al-Farisi, tambahan pent').
Dan kenyataan tulisan ini (dalam soal yang diajukan para ulama) dusta, yang mereka mengklaimnya, sebab ilmu itu di Yaman (sebagaimana sabda Rasullullah di atas yang telah lewat) dan Sunnah tersebar, ilmu tersebar dan Sunnah tersebar, dengan tamayyuz (berpisah dengan ahli bathil) dan bersih dan bersegeranya mereka yang luar biasa dalam mendatangi ilmu, dan kesadaran yang penuh berkah dalam bergegasnya mereka mendatangi kebaikan.
Mereka ini (kelompok Jadid) memutuskan jalan jalan atas kaum muslimin dan menghalangi dari jalan Allooh dan dzkir kepada Allooh dan dari ilmu, dan mereka membatasi ilmu pada daerah tertentu. Thoyyib , Iman itu kembali kemadinah, (sebagaimana dalam hadits), bagaimana dengan keadaan mereka (dari kelompok jadid) yang pergi ke riyadh , jika iman itu kembali kemadinah, dan bagaimana keadaan mereka yang pergi ke bagian selatan Saudi "ilmunya Syaikh Ahmad An Najmi rohimahullooh), dan bagaimana keadaan mereka yang menuntut ilmu Syaikh Al bany di Syam, dan bagaimana keadaan mereka yang mencari ilmu pada berbagai tempat, kenapa mereka tidak mencukupi dan membatasi ilmu itu hanya di Madinah dan Makkah, akan tetapi mereka (kelompok Jadid) tidak mau mengamalkan apa yang mereka katakan, dan mereka tidak ingin meninggalkan manusia untuk mengambil faidah berupa ilmu dan kebaikan, mereka itu (kelompok Jadid/hizbu Jadid) adalah orang yang memutuskan jalan jalan kebaikan.
Kita memohon kepada Allah Hidayah dan keselamatan akan kejelekan dan fitnah mereka. Dan wajib atas mereka untuk bertaubat kepada Allooh dan wajib juga mereka untuk mengetahui bahwa keutamaan Allooh sangat luas, dan yang teranggap (menjadi tolak ukur sebagai patokan) bukanlah dengan kumpulan manusia dan dengan memperbanyak sesuatu yang tidak ada faidah didalamnya.
Akan tetapi yang menjadi patokan (tolak ukur) adalah ilmu dan kebenaran.
Dan apa yang ada pada mereka (kelompok Jadid tersebut) berupa kesombongan, sebab mereka menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Dan Nabi telah bersabda , kesombongan itu adalah menolak Al Haq dan meremehkan manusia.
Kita memohon kepada Alloh agar senantiasa menolong kita di atas ketaatan padaNya dan supaya kita tidak disibukkan dan terfitnah dengan mereka yang terlantar dan telah menelantarkan selain mereka (dari ilmu).
Wahai ahli Sunnah , bergegaslah kalian menghadap atas suatu kebaikan dan ilmu, dan jangan menoleh pada mereka yang penipu, lagi kusut pikirannya, yang menghalangi dari jalan Al Haq dan ilmu, dan tidak akan memberikan bahaya' kecuali pada diri mereka, dan membahayakan orang orang yang telah mereka sesatkan dari kaum muslimin. Dan Allooh telah berfirman ;
ليحملوا أوزارهم كاملة يوم القيامة ومن أوزار الذين يضلونهم بغير علم “
agar mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan)” walloohus mustaan.
✍ Diterjemahkan oleh:
Abu Hanan As-Suhaily Utsman As Sandakany
2 Robiul Tsani 1441- 28 November 2019.
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
https://t.me/Nashihatulinnisa
Komentar
Posting Komentar