Tidak Kikir dalam mendapatkan ilmu
🍃 *Tidak kikir dalam membelanjakan hartanya untuk mendapatkan ilmu*
Betapa banyak ulama yang hidup dalam kemiskinan, demi mengorbankan
harta dalam menggapai ilmu
Rasulullooh shollallaahu 'alahi wasallam bersabda
قد أفلح من أسلم ورزق كفافا وقنعه الله بما أتاه
Artinya: sungguh beruntung orang yang telah masuk islam dan diberikan rezki sederhana serta ia merasa berkecukupan apa yang Allooh berikan
padanya
(HR. Muslim, at-tirmidzi 2/56, imam ahmad 2/168, dan al-baihaqi 4/196.)
🖊Imam al-Munawi rohimahullooh menjelaskan, makna “Kafaf”
قدر الكفاية بغير الزيادة ولا نقص
Pada hadits tersebut ialah diberikan rizki sekedar keperluan, tidak lebih dan tidak kurang.
📚 Faidhu al Qadir, 1/534
🖊Imam Malik bin Anas rahimahullah berkata,
لا يبلغ أحد من هذا العلم ما يريد حتى يضربه الفقر ويؤثره على كل شئ
seseorang tidak akan mencapai ilmu ini sesuai dengan apa yang
diharapkan sehingga kemiskinan menghantamnya dan ia mengutamakan ilmu atas segala sesuatunya.
📚 Al-Majmu’ 1/35, Imam An-Nawawi.
🖊Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,
لَا يَصْلُحُ طَلَبُ الْعِلْمِ إِلَا لِمُفْلِس
“Tidak layak bagi orang yang menuntut ilmu kecuali orang yang akan
bangkrut”
📚Al Jami’ liakhlaqir rawi, 1/104 no.71.
🖊Imam Syu’bah beliau berkata
مَنْ طَلَبَ الْحَدِيثَ أَفْلَسَ
“Barangsiapa yang menuntut ilmu hadist/belajar agama maka akan bangkrut”
📚Jaami’u bayaanil ‘ilmi wa fadhlihi I/410 no.597,
🖊Ali bin Ashim bercerita,
دفع إلي أبي مائة ألف درهم ، وقال : اذهب فلا أرى لك وجها إلا بمائة ألف حديث.
Ayahku memberiku 100.000 dirham dan berkata kepadaku: ‘pergilah (untuk
belajar hadits) dan saya tidak mau melihat wajahmu kecuali kamu pulang membawa 100.000 hadits’”
📚Tadzkiratul Huffadz, Adz Dzahabi, 1/317.
Mungkin ada yang bertanya, berapa nilai dari 100.000 dirham (perak)
jika disetarakan dengan rupiah?
🖊Berkata al allaamah bin khuldun rohimahhullooh :
فاعلم أن الإجماع منعقد منذ صدر الإسلام وعهد الصحابة والتابعين : أن
الدرهم الشرعي هو الذي تزن العشرة منه سبعة مثاقيل من الذهب ،.. .. وهذه المقادير كلها ثابتة بالإجماع . " مقدمة ابن خلدون " ( ص 263 ) .
Maka ketahuilah bahwa ij’ma yang teranggap pada awal islam dan zaman
sahabat, dan tabi’in, bahwa satu dirham yang syar’i sebanding 1/7 dari
berat dinar, semua ketentuan ukuran itu ditetapkan dengan ijma’
📚Muqaddimah ibnu khuldun 263
Berarti satu dirham adalah
7 أعشار [نسبة وزن الدرهم إلى الدينار ]× 4 وربع جرام [وزن الدينار. =
7/10 x 4 ¼ = 2,975 gram.
Jadi 100.000 dirham dikalikan 2,975 = 297.500 gram, sementara satu
gram perak seharga kurang lebih 10.000 rupiah.
Berarti 100.000 dirham setara dengan
2.975.000.000 (dua milyar sembilan ratus tujuh puluh lima juta).
Alloohu akbar.
Wahai saudaraku adakah dari kalangan kita penuntut ilmu sudah
membelanjakan hartanya untuk mendapatkan ilmu dengan nilai nominal
seperti itu?,
tapi yang anehnya hanya sekedar buku buku kurikulum atau pelajaran yang akan diajarkan para Syaikh atau ustadznya, itupun kadang ada yang
bertahun tahun belum selesai diajarkan, sementara kita tidak ada
hasrat untuk membelinya padahal mampu, allloohu mustaan.
قال عليُّ بن المَدينيِّ: خلَّف مَعِينٌ lليحيى ابنِه ألفَ ألفِ درهم،
وخمسين ألف درهم، فأنفقها كلها على الحديث حتى لم يبقى له نعل يلبَسها؛
(الأسماء واللغات للنووي جـ 2 صـ 157)
🖊Imam Ali al madiniy rohimahullooh berkata :
bahwa bapak beliau ma’in, ia meninggalkan 1.050.000 dirham untuk Yahya. Namun Yahya bin Ma’in
membelanjakan semuanya untuk belajar hadits, tidak ada yang tersisa kecuali sandal yang bisa ia pakai
📚Al as’mau wallughoot linnawawi 2/157
🖊Khalaf bin Hisyam Al Asadi berkata,
أشكل عليَّ باب من النحو فأنفقت ثمانين ألف درهم حتى حَذَقْتُه»
“saya mendapatkan kesulitan dalam salah satu bab di kitab Nahwu. Maka
saya mengeluarkan 80.000 dirham hingga saya bisa menguasainya”
📚Ma’rifatul Qurra’ Al Kibar, Adz Dzahabi, 1/209.
Berarti 80.000 dirham dikalikan 2,975 = 238.000 gram dan dikalikan harga perak per gram
10.000 =2.380.000.000.
Berarti beliau Khalaf bin Hisyam al asadi mengorbankan dua milyar lebih hanya untuk menguasai ilmu nahwu.
🖊Al-Khatib al-Baghdadi menyebutkan satu riwayat,
أنفق ابن عائشة على إخوانه أربع مائة ألف دينار في الله، حتى التجأ إلى أن باع سقف بيته
“Ibnu Aisyah membelanjakan harta untuk saudara-saudaranya sebanyak
empat ratus ribu dinar, hingga ia menjual atap rumahnya.”
📚Tarikh Baghdadi 12/17.
Satu dinar setara dengan 4,25 gram berarti 400.000 dinar dikali 4,25
gram= 1700.000 gram dikali dengan harga emas pergram sekarang kurang lebih 550.000 rupiah = berarti
935.000.000.000 (935 milyar). Ini uang yang dibelanjakan untuk saudara saudaranya dalam menuntut ilmu.
🖊Ibnu Al-Qasim berkata,
قال ابن القاسم: أفضى بمالك طلب العلم إلى أن نقض سقف بيته فباع خشبه، ثم مالت عليه الدنيا
“Mencari ilmu juga menyebabkan Imam Malik membongkar atap rumahnya dan menjual kayunya.Kemudian setelah itu dunia berdatangan kepadanya.”
📚Tartibul Madarik 1/31,
🖊Ibnu Sa’ad berkata, aku mendengar Musa bin Dawud berkata,
أفلس الهيثم بن جميل في طلب الحديث مرتين
“Al-Haitsam bin Jamil bangkrut dua kali Ketika mencari hadits.”
📚Rihlah fi thalabil hadits hal. 205.
🖊Asy-syaikh al utsaimn rohimahullooh, beliau mengatakan :
والله ! لقد مر علي زمان لا أملك الريال الواحد في جيبي
Demi Allooh, sungguh telah lewat atasku suatu masa, yang saya tidak
memiliki satu real pun dikantongku.
📚Rihlati ila an-nur 174.
Begitulah kehidupan para salaf kita kebanyakan mereka menjadi bangkrut
dalam membelanjakan hartanya untuk mendapatkan ilmu walaupun hanya
untuk memahami satu bidang saja.
Tapi ketahuilah wahai saudaraku .....kemiskinan diatas ilmu dan kokoh di
atas sunnah itu lebih baik daripada banyak harta tapi jauh dari ilmu.
🖊Berkata asy-syaikh al-allamah al muhaddits muqbil bin hadi rohimahullooh :
اعلموا وفقني الله وإياكم أن الفقر مع العزة خير من الغنى مع الذل.
Ketauhilah semoga Allooh memberikan taufik kepadaku dan pada kalian
bahwa kefakiran di sertai kemuliaan(diatas ilmu dan sunnah) lebih baik
daripada kekayaan disertai kerendahan(jauh dari ilmu dan sunnah),
📚as-suyuf al-baatiroh hal 261.
🖊Berkata Asy Syaikh al 'Utsaimin rahimahullaahu ta'ala
لما كان الناس إلى الفقر أقرب ،كانوا لله أتقى وأخشع وأخشى
“Tatkala manusia itu lebih dekat kepada kemiskinan,Maka mereka kepada Allooh lebih bertakwa, lebih khusyu' dan lebih takut.
📚Syarh Riyadhus Sholihin 3/361
Dan pada hakekatnya yang hidup dalam kemiskinan sebagai penuntut ilmu
Ia adalah orang yang kaya.
🖊Berkata Syaikhuna (guru kami) Al Allamah Al Muhaddits Yahya Al Hajury hafizhohulloohu ta'ala
بالله ياأخي إذا كان الله عزوجل يرزق الكفار وهم عصاة فجرة كفرة وقد رزق
فرعون وقد رزق قارون ورزق أبا جهل ورزق أبالهب ورزق أيضا النمرود ورزق مردة الجن ومردة الشياطين أنت تخاف أن الله مايرزقك ويهول عليك المهولون أنك ستضيع المستقبل إذا طلبت العلم هذا معتقد غير صحيح وطالب العلم يسعي في طلب أعظم رزق علم نافع حفظ كتاب الله وسنة رسول الله صلي الله عليه وسلم إن عملت بذلك فأنت ثري من الطاعة إن شاء الله تعالى .كثير من الناس فقراء من السنة وأنت مع السنة وهذا أعظم رزق يقول النبي صلى الله عليه وسلم :" قد أفلح من أسلم ورزق كفافا وقنعه الله بما آتاه "
ورزقك يأتي ميسرا يرزقك الله سبحانه وتعالى من فضله وأنت منكب على طلب العلم فأقبل على طاعة الله يرزقك الله ثبت من حديث أنس بن مالك رضي الله عنه أن رجلا كان يحترف وآخر يأتي النبي صلى الله عليه وسلم يجلس عنده
لطلب العلم فشكا المحترف أخاه فقال النبي صلى الله عليه وسلم :" لعلك ترزق به " وثبت من حديث زيد بن ثابت رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :" من كانت الآخرة همه جعل الله غناه في قلبه وجمع له شمله وأتته الدنيا
وهي راغمة ومن كانت الدنيا همه جعل الله فقره بين عينيه وفرق عليه شمله ولم يأته من الدنيا إلا ماقدر له " أخرجه الترميذي .وثبت عند ابن ماجة من حديث أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :" يقول الله سبحانه : ياابن آدم تفرغ لعبادتي أملأ صدرك
غني وأشد فقرك وإن لم تفعل ملأت صدرك شغلا ولم أشد فقرك
Demi Allah saudaraku, jika Allah memberikan Rezki kepada orang-orang
kuffar sementara mereka bermaksiat,!melakukan kekejian dan kekafiran.
Dan sungguh Allah telah beri Rezki kepada Fir'aun, Qarun, Abu Jahal,
Abu Lahab, Namrud, pimpinan jin dan para syaitan.
Sementara kamu takut bahwa Allah tidak akan memberikan Rezki
padamu,!dan orang-orang yang menakutimu akan membuat ketakutan atasmu,
bahwasanya kamu akan terlantar di masa yang akan datang jika kamu
menuntut ilmu.
Ini adalah keyakinan yang salah!
Dan seorang penuntut ilmu itu berupaya mendapatkan sebesar besar Rezki
yaitu ilmu yang bermanfaat,!dengan menghafalkan kitabullah dan Sunnah
Rasulullah shalallahu alaihi wa Sallam, dan jika kamu mengamalkan hal
demikian maka kamu adalah orang yang kaya berupa ketaatan insya Allah. Kebanyakan manusia miskin dari Sunnah sementara kamu bersama dengan Sunnah, dan ini adalah sebesar besar Rezki
Rasulullah bersabda
قد أفلح من أسلم، ورُزق كفافًا، وقنعه الله بما آتاه
Sungguh beruntung orang yang berislam, memperoleh kecukupan rezeki dan dianugerahi sifat qana’ah atas segala pemberian.
Rezki kamu akan datang diperjalankan dengan mudah, yang mana Allah
akan memberikan Rezki padamu dari keutamaannya, dalam keadaan kamu
menekuni menuntut ilmu, maka bersungguh sungguhlah dan terus
meneruslah dalam ketaatan kepada Allah maka Allah akan memberikan
rezeki padamu.
Dan telah shohih dari Nabi shallalahu ’alaihi wa Sallam dari hadits Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi bersabda,
مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كتب له
*”Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan
keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan
tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai
dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan
mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali
yang telah ditetapkan baginya.”(HR at Tirmidzi).
Telah shahih dari hadits Anas bin Malik rodhialloohu Anhu bahwa seorang lelaki bekerja dan saudaranya mendatangi Nabi duduk disisi beliau menuntut ilmu, maka saudaranya yang bekerja tadi mengadukan
saudaranya (yang hanya belajar), maka Nabi bersabda
لعلك ترزق به
*’Boleh jadi kamu diberikan Rezki disebabkan karena dia’*
Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ’Anhu bahwa Nabi bersabda
يقول اللَّهَ تَعَالَى ي: يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُد فَقْرَكَ، وَإِلَّا تَفْعَلْ مَلَأْتُ يَدَيْكَ شُغْلًا وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ "
”Sesungguhnya Allah berfirman: "Wahai anak cucu Adam, gunakan waktumu hanya untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku menjadikan dadamu penuh dengan rasa kecukupan dan Aku akan menutup kefakiranmu. Jika engkau
tidak melakukannya, maka Aku akan memenuhi kedua tanganmu dengan
kesibukan dan Aku tidak akan menutup kefakiranmu.
📚Syarh Tsalatsah Ushul
Li Syaikh Yahya Al Hajury hal 19-20
🖊Al Munawi rahimahullah tentang hadits diatas :
قد أفلح من أسلم ورزق كفافًا: أي ما يكف من الحاجات ويدفع الضرورات،
وقنعة الله بما آتاه: فلم تطمح نفسه لطلب ما زاد على ذلك؛ فمن حصل له ذلك فقد فاز
”Sungguh beruntung orang yang berislam, memperoleh kecukupan rezeki’, yaitu rezeki yang dapat mencukupi kebutuhan dan mengantisipasi kondisi
darurat. Dan dianugerahi sifat qana’ah, di mana jiwanya tidak
berambisi untuk memperoleh melebihi kebutuhan. Maka siapa saja yang memiliki ketiga hal tersebut sungguh telah beruntung.”
📚at Taisir bi Syarh al Jaami’ ash Shaghiir
✍Disusun oleh
Abu Hanan As Suhaily Utsman As Sandakany
18 Muharram 1440 - 28 September 2018
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Sumber :
https://t.me/Nashihatulinnisa
Komentar
Posting Komentar