Syiar dusta si bunglon


*⏳Syiar dusta" Si bunglon masih menghadiri beberapa majelis yang beda manhaj dalam rangka mencari kebenaran"*

📚 Soal dari Husain Pinrang

Terkait beberapa postingan sebelumnya, mohon pencerahannya tentang istilah *bunglon* dalam perkara menuntut ilmu, 

Apakah penuntut ilmu yang masih dalam *proses mencari kebenaran* dan masih belajar/menuntut ilmu di beberapa majelis yang berbeda (yang niatnya insyaAllah semata" untuk mencari kebenaran) dan belum sampai padanya pemahaman/ilmu yang dianggap *paling benar* termasuk dalam istilah bunglon tersebut?..syukron ustadz..

#InsyaAllah niatnya bertanya juga untuk mencari kebenaran ustadz.

💎💎💎💎💎💎💎💎

*Susah bagi seseorang yang mengaku dirinya sebagai penuntut ilmu sudah sekian lama mau mencari Al-Haq tapi tidak mau membaca tulisan_tulisan yang membahas kesalahan dan penyimpangan berbagai kelompok dari manhaj yang Haq.*

🖋️ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah :

لكن ينبغي أن يعرف أن عامة من ضل فى هذا الباب او عجز فيه عن معرفة الحق، فإنما هو لتفريطه فى اتباع ما جاء به الرسول ، وترك النظر والإستدلال الموصل الى معرفته، فلما أعرضوا عن كتاب الله ضلوا...

"Sepantasnya untuk diketahui bahwa keumuman orang yang menyimpang dari pembahasan ini atau lemah didalamnya untuk mengetahui Al-Haq, itu tidak lain karena peremehannya dalam mengikuti apa yang rasulullah datang dengannya, dan meninggalkan untuk melihat dari stid'lal (sisi pendalilan) untuk sampai pengenalannya terhadap al_haq (yang Rasulullah datang dengannya). Maka tatkala mereka berpaling darinya yakni dari kitab Allah (tidak mau menerimanya dan tidak mau menjalankannya) maka mereka pun tersesat. Sebagaimana firman Allah :

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku) Yakni dari agama-Ku serta membaca kitab-Ku dan beramal dengan isi kandungannya.maka sesungguhnya baginya di dunia ini kehidupan sempit lagi sengsara, (walaupun tampaknya dia termasuk orang bermartabat dan berkemudahan) dan Kami akan menghimpunnya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta dari hujjah.”(Surah Thaha ayat 124).

Berkata Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu :

تكفل الله لكن قرأ القرآن وعمل بما فيه الأ يضل فى الدنيا والآخرة ثم قرأ هذه الآية.

"Allah menjamin bagi orang yang membaca Al Qur'an (dan juga hadits, termasuk bantahan ilmiyyah yang berisi ayat dan hadits) serta mengamalkan isi kandungannya, maka dia tidak akan tersesat di dunia dan akhirat, kemudian beliau mrmbaca ayat di atas.

📚 Majmu Fatawa 3/314.

*Maka wajib bagi engkau wahai penuntut ilmu yang mau mencari Al Haq, agar engkau tidak terjatuh dalam kebingungan untuk mengikuti hujjah dan berusaha untuk mencari Al Haq.*

*Dan wajib bagi siapapun yang  benar_benar menasehati dirinya untuk melihat dalil apa yang dikatakan dalam suatu permasalahan, bukan orang yang mengatakannya !Dan hanya saja ucapan ahli ilmu itu digunakan untuk membantu dalam memahami dalil, dan bukan dijadikan hujjah.*

Dan Allah telah menegaskan dalam firman-Nya :

ٱتَّبِعُوا۟ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari rabb-Mu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya (yakni kamu menjadikan mereka sebagai pemimpin dengan mengikuti hawa nafsu mereka dan karenanya kamu meninggalkan kebenaran). ”
Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).

Dan juga Allah berfirman :

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا۟ إِلَىٰ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ وَإِلَى ٱلرَّسُولِ رَأَيْتَ ٱلْمُنَٰفِقِينَ يَصُدُّونَ عَنكَ صُدُودًا

"Dan apabila mereka dinasihati dan dikatakan kepada mereka,”kemarilah kepada wahyu yang Allah turunkan dan kepada rasul berupa petunjuknya,” kamu dapat melihat orang-orang yang menampakkan keimanan secara lahir dan menyembunyikan kekafiran, berpaling darimu dengan sejauh-jauhnya (Surah An_Nisa ayat 61).

🖋️ Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :

الله سبحانه ذم من إذا دعى الى الله وإلى رسوله ورضي بالتحاكم الى غيره وهذا شأن أهل التقليد، فكل من أعرض عن الداعي له الى ما أنزل الله ورسوله الى غيره  فله نصيب من هذا الذم.

"Allah Subhanahu wa Ta'ala mencela (dengan celaan sebagai munafik)  orang yang di ajak kepada Allah dan rasul-Nya, justru dia berpaling dan ridha dengan berhukum kepada selainnya, dan ini adalah perkaranya orang yang taklid, maka semua   yang berpaling dari orang yang mengajak padanya kepada apa diturunkan Allah dan rasul-Nya (berupa hukumnya) kepada selainnya, maka dia akan mendapatkan bagian dari celaan ini.

📚'I'lam Al_Muwaqqi'in 3/525.


Dan juga Allah berfirman :

وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

"  apa saja yang Rasulullah syariatkan, maka ambillah , dan apa yang Rasul larang kalian untuk  melakukannya, maka berhentilah. Dan bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan meninggalkan laranganNya. Sesungguhnya Allah Maha keras azab-Nya bagi siapa yang mendurhakai-Nya dan menyelisihi perintah dan larangan-NYa. (Al_Hasyr ayat 7).

Dan banyak dalil yang lain dalam permasalahan ini.


Dan jangan hanya sekedar membebek buta, dan memandang baik setiap ucapan yang dia dengar di majlis ilmu apalagi kalau yang mengucapkannya adalah orang yang punya banyak keutamaan, tanpa memperhadapkan kepada dalil Al Qur'an dan Sunnah.

🖋️ Berkata Imam Ibnul Abdil Barr rahimahullah :

والقول لا يصح لفضل قائله وإنما يصح بدلالة الدليل عليه.

"Dan suatu ucapan tidak serta merta akan menjadi benar karena keutamaannya orang yang mengatakan ucapan tersebut, akan tetapi akan menjadi benar dengan penunjukan dalil atas ucapannya".

📚  Al_Jam'i Libayani 'ilmi wa fadhlihi 2/117_118.

Jangan sekedar hanya berprasangka baik dalam majlis ustadz si Fulan bahwa yang diajarkan Al Qur'an dan sunnah, ikut menghadirinya tanpa mau melihat kalau ada ahli ilmi yang menyelisihinya dengan membawa dalil atas madzab ustadz tersebut, sehingga ia pun terbatas pada ucapan ustadz tadi, dan ini akan menjadi hijab penghalang atasnya dalam mengetahui Al Haq.

🖋️ Berkarta Syaikhuna Abu Hatim Yusuf Al_Jazairy hafidzahullah :

ومجرد أحسان الظن  بطائفة من أهل العلم لا يجعلهم متبعين فيما ذهبوا إليه دون نظر فى أدلة الخلاف، وهناك من أقام الدليل عل. خلاف مذهبهم...وسالك هذا المسلك على خطر عظيم.

"Dengan sekedar berbaik sangka pada sekelompok dari kalangan ahli ilmu, jangan menjadikan mereka mengikuti apa yang mereka bermadzab (berpendapat) dengannya tanpa melihat pada dalil_dalil yang menyelisihinya , sementara ada orang yang menegakkan dalil atas bertentangannya madzhab mereka...dan yang menempuh jalan ini, dia akan berada diatas bahaya yang sangat besar".

🖋️ Berkata Al_Allamah Ishaq bin Abdir_Rahman bin Hasan rahimahullah :

والعلماء يجري عليهم الخطأ وليسوا بمعصومين، ومن احسن الظن بهم دون نظر فى كتاب الله والسنة هلك.

" Para ulama itu  tidak ma'shum, dan kesalahan juga terjadi pada mereka, dan siapa yang berprasangka baik pada mereka tanpa melihat dalil dalam Al Qur'an dan sunnah, maka dia akan binasa".

📚 Ad_durar As_saniyyah 1/539.

Dan ketahuilah dan jangan mudah tertipu kadang ada seorang da'i mengatasnamakan dakwahnya salafiyah tapi sebenarnya ia mengajak kepada hizbiyyah ((untuk fanatik dan ta'ashshub  pada kelompok, golongannya dan bersesuaiannya  (mencocoki) pada amalan, atau hawa nafsu dan pemikiran kelompoknya dalam menentang al haq))

🖋️ Berkata Imam Al_Wa'di rahimahullaah :

ربما يكون شخصا يدعو على الحزبية تحت غلاف السلفية، بل يدعو الى الكتاب والسمكة والى السلفية والى اصحاب الحديث

"Kadang seseorang mengajak pada hizbiyyah   dibawah "sampul salafiyah", bahkan dia mengajak pada kitab dan sunnah, pada salafiyah dan ashabul hadits"

📚Gharatul Asyrithah 1/209.

🖋️ Dan beliau rahimahullah  juga mengatakan :

عبد الله بن سبأ اليهودى الذي خرج من صنعاء المدينة يظهر الزهد، والتقى، والعبادة، والغيرة على الإسلام، والأمر بالمعروف والنهى عن المنكر، ثم بعد ذلك بذر الفتنة وصار سببا لكثير من الفتن، فلا بد أن نعرف السني من الحزبي.

"Abdullah bin Saba' seorang Yahudi yang keluar dari San'a (ibu kota Yaman) menuju ke Madinah, dia menampakkan sikap zuhud, ketakwaan, ibadah, dan kecemburuan  pada Islam, amar ma'ruf dan nahi mungkar, kemudian setelah itu dia menyebarkan fitnah, sehingga menjadi sebab banyaknya terjadi fitnah, maka harus kita mengetahui siapa seorang sunniy dan hizbiy"

📚Iskaatul kal'bi al_'aawi hal 6


⭕ *Dan perlu waspada dan berhati-hati dengan  slogan yang selalu didengungkan "Thalibul ilmu yang masih menghadiri beberapa majlis ilmu yang berbeda (manhaj) dalam rangka mencari Al Haq"*

🖋️ Berkata Syaikhuna Abu Hatim Yusuf Al_Jazairy hafidzahullah :

واعلم وفقك الله أن من دأب المميعين محاولة الإلتصاق بالسلفيين وإظهار قبول النصح منهم وهذا اسلوب ماكر منهم يرمون به الى أمور :

Ketahuilah, semoga Allah memberikan kepadamu taufik bahwa sesungguhnya termasuk dari jalannya orang yang mumayyi' (lembek dalam manhaj ) adalah dia berusaha untuk dekat bergabung dengan orang_orang salafiyyin dah menampakkan menerima nasehat dari salafiyyin, dan ini adalah uslub (cara) makar dari mereka, yang mereka akan memanah demi menaburkan beberapa perkara :

▪️فرار من أحكام اهل السنة  عليهم وتحذيرهم منهم.

Berusaha untuk melarikan diri dari hukum ahli sunnah atas mereka dan tahdzir untuk mereka dari ahli sunnah.

▪️ ضرب اهل السنة بعضهم ببعض بحيث يظهرون لمن لم يتفطن لمكرهم حب السنة وأهلها وقبول النصح منهم قصد إيجاد من يحامي عنهم مع التحريش بينهم وبين من بينوا حالهم وكشفوا عوراهم.

"Sebagai suatu upaya membuat bentrok sesama ahli Sunnah, dari sisi mereka akan menampakkan terhadap orang yang tidak cerdik terhadap makar mereka "cinta sunnah dan orangnya dan menerima nasehat dari mereka, dengan maksud untuk mendapatkan pembelaan atas mereka, disertai dengan itu adu domba antara mereka dan antara orang yang menjelaskan keadaan mereka (yaitu orang yang mumayyi')  dan membuka kedok mereka.

▪️ليتسنى لهم نشر افكارهم وحزبيتهم

"Agar memudahkan mereka menyebarkan pemikiran mereka dan hizbiyyah mereka'.

▪️ترصدا منهم حتى يتمكنوا من أمرهم فإذا تمكنوا لدغوا.

"Sebagai bentuk pengintaian dari mereka hingga mereka kokoh (punya kedudukan, dan pengaruh) dari urusan mereka, maka jika mereka seperti itu, mereka akan menyengat.

🖋️Berkata Imam Al_Barbahary rahimahullah :

مثل أصحاب البدع مثل العقارب يدفنون رءوسهم وأبدانهم في التراب ويخرجون أذنابهم ، فإذا تمكنوا لدغوا وكذلك أهل البدع هم مختفون بين الناس فإذا تمكنوا بلغوا ما يريدون. 


"Permisalan ahli bid'ah seperti kalajengking, yaitu mengubur kepalanya di tanah, namun mengeluarkan ekornya, jika memiliki kemampuan dia akan menyengat. Demikian pula ahli bid'ah mereka bersembunyi di antara manusia. Apabila memiliki kemampuan, mereka akan menyampaikan (kesesatan) apa saja yang mereka inginkan." 

📚 Thabaqat Al_Hanabilah 2/44.

فمن الضرر الكبير  بقاء مثل هؤلاء وسط الصفوف. فمنهم تأتي الفتنة، ومنهم تأتي الفرقة، ومنهم يدخل العدو بأفكاره وعتاده.

"Dan dari bahaya yang besar adalah tetapnya keberadaan semisal mereka dipertengahan barisan salafiyyin" .

▪️sehingga dari mereka fitnah itu datang,

▪️ sehingga dari mereka perpecahan itu datang.

▪️ sehingga dari mereka musuh akan masuk dengan pemikirannya dan senjatanya (berupa syubhatnya).

📚Misbahu Adz_dzalaam hal 52.

Dan Allah mengancam orang seperti ini 
dengan ancaman bahwa Allah akan menampakkan permusuhan dan kedengkian yang mereka sembunyikan sehingga orang-orang yang kokoh diatas manhaj yang haq dapat mengetahuinya, dan orang-orang munafik itu terbuka aibnya. Dan makar yang mereka buat itu membuat kebanyakan orang tertipu dengan dzahirnya mereka, tapi  Allah akan membuka kedok perkara mereka.

Dan Allah telah berfirman :

أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَن لَّن يُخْرِجَ ٱللَّهُ أَضْغَٰنَهُمْ

"Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka? (surah Muhammad ayat 29)

وَلَوْ نَشَآءُ لَأَرَيْنَٰكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُم بِسِيمَٰهُمْ ۚ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِى لَحْنِ ٱلْقَوْلِ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ أَعْمَٰلَكُمْ

Bila Kami berkehendak  niscaya Kami pasti menunjukkan kepadamu pribadi-pribadi mereka, sehingga kamu mengetahui mereka dengan tanda-tanda yang jelas dari kiasan_kiasan perkataan mereka, atau  kamu juga akan mengetahui melalui kata-kata yang terucap oleh mulut mereka yang mengisyaratkan maksud-maksud mereka (mengandung syubhat).
dan Allah mengetahui perbuatan kalian, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya dan Dia akan membalas kalian atas perbuatan-perbuatan itu. ( Surah Muhammad ayat 30)

Dan juga Allah telah berfirman :

وَٱللَّهُ مُخْرِجٌ مَّا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ

Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kalian  sembunyikan. (Surah Al_Baqarah ayat 72).

🖋️ *Berkata Syaikhuna Al_Allaamah Yahya Al_Hajury hafidzahullah :*

ثم يكشف حالها شيئا فشيئا حتى تصير واضحة لكل سلفي بعيد عن القلقلة. 

*"keadaan orang seperti ini akan tersingkap sedikit demi sedikit sampai menjadi jelas bagi setiap salafy yang jauh dari qalqalah ( membuat keributan dalam dakwah).*

*⭕Dan slogan mereka "Menghadiri beberapa majlis ilmu (walaupun beda kelompok, atau manhaj)  dengan niat dalam rangka mencari Al Haq"*

*Ketahuilah bahwa ahlul bathil selalu bersembunyi dibelakang slogan tersebut dan ini adalah syiar yang dusta dalam rangka pembelaan terhadap orang yang batil, dan untuk mendiamkan orang yang menasehatinya.*

Dari dulu syiar mereka seperti ini :

للمصلحة الشرعية

"Demi kemaslahatan yang syar'i" (dalam rangka mencari Al Haq dengan menghadiri majlis ilmu yang berbeda, ini adalah suatu maslahat syar'i menurut sangkaan mereka)

*Sehingga dengan hal ini akan membuat lemahnya wala (loyalitas) dan bara' (kebencian) karena Allaah, disebabkan tidak ada lagi kepedulian dengan siapa dia duduk, atau yang terpenting baginya menghadiri majlis ilmu siapa saja .*

*maka berhati hatilah untuk duduk  dengan orang tersebut sebab hatinya itu sakit.*

*🖊Berkata Asy_syaikh Muhammad Aaman Al jaami'  rahimahullah :*

وأقل ما يصاب به الطالب الذى يطلب العلم على أيدي المبتدعة؛
أن تخرج من قلبه كراهة البدع والمعاصى والمخالفات، 
ويفقد واجب الحب في الله والبغض في الله،  ولا يبالي جالس سنياً أو مبتدعاً، وإنما الحكم عنده لما يظنهُ مصلحةً للدعوة، يدور معه حيث دار، 
والله المستعان، وذلك من علامات مرض القلب الذى يؤدى إلى نوع من النفاق عياذاً بالله»


*Paling sedikitnya ((minimalnya) yang menimpa seorang penuntut ilmu yang menuntut ilmu di  sisi ahli bid'ah (termasuk orang orang Hizbiyyin tambahan pent') adalah*

*1⃣. akan hilang dari hatinya kebencian terhadap bid'ah(sebab hizbiyyah itu merupakan perkara bi'dah , tambahan pent'), kemaksiatan dan penyelisihan syariat ,*

*2⃣.akan kehilangan  wajibnya kecintaan  dan kebencian  karena Allah (wala wal  bara tidak jelas , tambahan pent') dan*

*3⃣.tidak peduli duduk  bermajlis kepada seorang ahlussunnah ataukah kepada seorang ahlu bid'ah(atau seorang Hizby ), dan hanyalah hukum yang ada di sisinya adalah terhadap apa yang dia sangka sebagai maslahat bagi dakwah, dia  berputar bersamanya dimanapun ia berputar, Allahul musta'an.*

*4⃣Dan hal tersebut (duduk bermajlis dengan orang orang hizby) termasuk tanda akan  sakitnya hati yang dapat mengantarkan  kepada jenis dari kemunafikan.*

*kita berlindung kepada Allah".*

*📚Majmu' rasail al jami, / 42.*

*Dan juga orang seperti ini berbahaya duduk bersamanya, sebab ia bisa saja melemparkan syubhat-syubhat, dan seorang tidak merasa aman akan duduk bersama dengannya.*

🖊 *Berkata Imam Ibnu batthoh rahimahullaah*

اعلموا إخواني أنِّي فكَّرتُ في السبب الذي أخرج أقوامًا من السنَّة والجماعة، واضطرَّهم إلى البدعة والشناعة، وفتح باب البليَّة على أفئدتهم، وحجب نور الحقِّ عن بصيرتهم، فوجدتُ ذلك من وجهين: أحدهما: البحث والتنقير وكثرة السؤال عمَّا لا يغني ولا يضرُّ العاقلَ جهلُه، ولا ينفع المؤمنَ فهمُه. والآخر: مجالسة من لا تُؤْمَن فتنتُه، وتُفسد القلوبَ صحبتُه

*📌Ketahuilah wahai saudara-saudaraku*

🚫 *sesungguhnya aku  memikirkan tentang sebab yang dapat mengeluarkan suatu kaum  dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan  mendorong secara paksa  mereka terjatuh ke dalam bid’ah dan keburukan,*
*Dan  membuka pintu musibah atas hati-hati  mereka, dan menghalangi  cahaya kebenaran dari pandangan mereka*

📍*maka aku mendapatkan bahwa semua perkara  itu disebabkan karena  dua sisi*

*1⃣.adalah membahas, mencari dan banyak bertanya tentang perkara yang tidak  bermanfaat untuknya, kejahilannya tidak membahayakan bagi orang berakal , dan pemahamannya tidak pula bermanfaat bagi seorang mukmin.*

*2⃣.adalah bermajelis dengan orang yang tidak aman dari fitnahnya dan menyebabkan rusaknya hati jika bersahabat  dengannya.*

*📚Al ibanah Al kubro 1/390.*

*⭕Perlu juga diketahui bahwasanya hizbiyyah (fanatik dan ta'ashshubnya seseorang pada kelompok, golongannya dan bersesuaiannya dia (mencocoki) pada amalan, atau hawa nafsu dan pemikiran kelompoknya dalam menentang al haq)) itulah yang akan membuat dia menjadi mutalawwin (bunglon), dan ucapannya akan menyelisihi perbuatannya dan begitu pula sebaliknya perbuatannya akan menyelisihi ucapannya.*

🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah Al_Muhaddits Muqbil rahimahullah :

ولكن الحزبية تجعل اهلها يتلونون ويتقلبون.

"Akan tetapi hizbiyyah akan menjadikan orangnya mutalawwin ( bunglon) dan berubah_rubah sikapnya"

📚Gharatul Asyrithah 2/237.

🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_ bany rahimahullah :

فجماعة التبليغ ليس لهم منهج علمي، وإنما منهجهم حسب المكان الذي يريد يوجدون فيه فهم يتلونون بكل لون.

"Maka Jamaah tabligh tidak ada pada mereka manhaj ilmiyyah, akan tetapi manhaj mereka sesuai kondisi tempat yang mereka berada disitu, mereka bisa jadi mutalawwin (bunglon) dengan semua warna.

📚 Al_Fatawa Al_Imaraatiyah hal 38.

*Dan makna mutalwwin adalah :*

🖋️ *Berkata Abu Hayyan rahimahullah :*

فلان متلون إذا كان لا يثبت على خلق واحد وحال واحد.

*Fulan mutalawwin jika dia tidak tetap di atas satu penciptaan (yaitu akhlak) dan tetap pada satu keadaan.*

📚 Lihat Al_Bahr Al_Muhith.

Dan Allah telah berfirman tentang orang seperti ini :

وَإِذَا لَقُوا۟ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا۟ إِلَىٰ شَيَٰطِينِهِمْ قَالُوٓا۟ إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُونَ

Inilah yang biasa keluar dari lisan-lisan mereka yang bukan dari hati mereka, yaitu bahwasanya mereka ini bila berkumpul dengan kaum Mukminin, maka mereka menampakkan bahwa mereka dalam satu manhaj dengan kaum Mukminin dan bahwa mereka sama dengan kaum Mukminin, namun bila mereka kembali kepada setan-setan mereka –yaitu pemimpin-pemimpin dan ketua-ketua kelompok mereka-, maka mereka berkata, “sesungguhnya pada hakikatnya kami ini bersama kalian, kami hanya mengolok-olok kaum Mukminin dengan menampakkan kepada mereka bahwa kami berada di atas jalan mereka. (Surah Al Baqarah ayat 14).

Dan rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda dari hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dan ini lafadz Imam Muslim :

تَجِدُ مِنْ شَرِ النَّاسِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ اللهِ ذَا الْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ وَهَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ
 
“Kalian akan menjumpai seburuk-buruk manusia dalam pandangan Allah di hari kiamat yaitu orang yang bermuka dua. Ia menjumpai suatu kaum dengan satu wajah dan menjumpai kaum lainnya dengan wajah yang berbeda.” (H.R. Bukhari Muslim)
 
Sangat jarang kita dapatkan beberapa orang yang menunjukkan kecintaan kepada temannya, ketika ketemu selalu bersua dan memujinya, namun jika  saudaranya tidak lagi dihadapannya, maka diapun menjelek-jelekkan  dan menghinanya, dan ini adalah akhlak yang buruk.

🖋️ Berkata Imam An_Nawawi rahimahullah :

Sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pada orang yang mempunyai dua muka, dan dia termasuk dari sejelek_jelek manusia :

فسببه ظاهر لأنه نفاق مخض، وكذب، وخداع، وتحيل على اطلاعه على اسرار الطائفتين، وهو الذي يأتي كل طائفة بما يرضيها ويظهر لها منها فى خير وشر، وهى مداهنة

"Maka sebabnya itu nampak, sebab kenifakan yang murni, kedustaan, tipu daya, muslihat untuk mengetahui rahasia di antara dua kelompok, dalam keadaan dia datang pada satu kelompok dengan apa yang membuat kelompok tersebut ridha dan menampakkan bahwa dia merupakan bagian dari kelompok tersebut dalam kebaikan atau kejelekan dan ini adalah mudahanah (bermuka manis dengan mengorbankan sebagian agama (demi suatu kepentingan)

📚Syarh Muslim 8/138.
 
Benarlah seorang penyair berkata :
 
وَكَمْ مِنْ صَدِيْقٍ وُدُّهُ بِلِسَانِهِ

Betapa banyak teman yang dengan lisannya menampakkan kecintaan
 
خَئُوْنٌ بِظَهْرِ الْغَيْبِ لاَ يَتَذَمَّمُ

Namun ketika berpisah (tidak ada dihadapannya)  ia tidak ada rasa malu berkhianat (mencela saudaranya)
 
يُضَاحِكُنِي عَجَبًا إِذَا ماَ لَقِيْتُهُ
 
Ia akan tertawa denganku dalam keadaan takjub jika aku bertemu dengannya

وَيَصْدُفُنِي مِنْهُ إِذَا غِبْتُ أَسهُمُ

Namun ia tiba_tiba mengarahkan bidikan panah saat aku tidak ada dihadapannya.

كَذَلِكَ ذُو الْوَجْهَيْنِ يُرْ ضِيْكَ شَاهِدًا

Demikianlah teman yang bermuka dua, Ia menyenangkanmu saat bersamamu,

وَ فِي غَيبِهِ إِنْ غَابَ صَابٌ وَ عَلْقَمُ

Saat tidak ada dihadapannya dia menjadi pohon yang berbuah pahit (pencaci dan penghujat).

👉🏼 *Kalau ngakunya sebagai penuntut ilmu, dan sudah lama ngaji, tapi tidak pernah mau bahas tentang fitnah yang terjadi antara sesama para da'i ataupun tidak mau membaca bantahan ilmiyyah, dan memang duduknya dia lebih condong dengan orang Yayasan, ataupun orang hizbyiyyin  (dan seperti inilah yang nampak dari soal), apakah ini boleh dijadikan udzur syar'i  untuk menghadiri beberapa majlis (walaupun beda manhaj) dalam rangka proses mencari Al Haq ?*

📒 Pertanyaan ini kami ajukan pada ulama Yaman.

[21/3 01:50] ابو حنان السهيلي عثمان: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

احسن الله إليك يا شيخنا

طالب العلم يقول انه  فى طريقته  البحث عن الحق ،علما أنه قد طلب العلم منذ السنوات الطويلة وهو يحضر فى عدة مجالس العلم سواء كان عند حزبي جديد، وسروري، وعند أصحاب الجمعيات وعند سلفي. وهو يقول :   وقصدي ونيتي أبحث عن الحق، ولكن لم يبلغ الي الفهم عن العلم الصحيح، منه التلون فى الدين، ..

السؤال :  هل هذا عذر شرعي حتى يبرر له للحضور فى عدة مجالس العلم كما ذكر فى السؤال  مع انه يميل ويركن الى أتباع الجزب الجديد وأصحاب الجمعيات والتزهيد عن تكلم فى الردود العلمية وما عنده العنابة لمعرفة الفتن التى حصل بين الأساتيذ ??

📒 Assalamualaikum warahmatullahi wa baraktuh, Ahsanallahu ilaika ya Syaikhana.

Seorang penuntut ilmu mengatakan bahwa dia dalam proses perjalanannya  mencari Al Haq, dan perlu diketahui bahwa ia telah menuntut ilmu sudah lama, dan hadir pada beberapa majelis ilmu, sama saja disisi orang hizby, surury, di sisi orang yayasan, salafi dan dia mengatakan : maksudku dan niatku mencari Al Haq, akan tetapi belum sampai kepadaku ilmu yang benar, diantaranya bunglon dalam agama.

Soal  : apakah ini udzur yang syar'i sampai dibolehkan untuknya menghadiri beberapa majlis ilmu yang berbeda-beda (manhaj), sebagaimana yang disebutkan dalam soal, bersamaan dengan itu pula ia condong kepada pengikut hizbiyyin, dan orang yayasan, dan merasa tidak senang untuk berbicara tentang bantahan ilmiyyah, dan tidak ada perhatiannya untuk mengetahui fitnah yang terjadi antara para ustadz atau (masyaikh)?

🖋️ Jawaban syaikhuna Abdul Hamid Az_zu'kuri hafidzahullah ;

[21/3 01:52] الشيخ عبد الحميد الحجوري حفظه الله: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته ليس بعذر كيف يعرف الحق وهو يجالس الحزبيين

Wa Alaikum dalam warahmatullahi wabarakatuh .

Itu bukanlah udzur, bagaimana mungkin ia akan mengetahui Al Haq, sementara ia duduk bersama dengan orang-orang hizbiyyin.

🖋️Jawaban Syaikhuna Abdul Ghany Al_Umary hafidzahullah dalam bentuk audio :

هذا ما فيه البحث عن الحق، هذا ظلم نفسه وما عنده علم، هذا معيف يعني هنا وهناك ماداموا العياف، فما هنا عنده شىء من الحق، الحق واضح نسأل الله السلامة، هذا ليس عذرا شرعيا

"Ini tidak ada pada dirinya untuk mencari Al Haq, ini mendzalimi dirinya, dan tidak ada disisinya ilmu, dan ini adalah orang yang  berputar mengelilingi di sini dan di sana, selama mereka mengelilingi (majlis ilmu seperti itu) maka disini tidak ada sesuatu padanya Al haq, sebab Al Haq itu sudah jelas, kita memohon keselamatan, dan ini bukan udzur yang syar'i.

📚 Selesai penukilan.

⭕ *Kalau dia jahil tidak paham masalah bunglon karena masih awwam (mulai kenal dakwah) maka dinasehati, dan diterangkan Al _haq, sebab kadang orang jahil tersamarkan atasnya Al haq, dan melakukan pembelaan pada semua da'i yang memberikan nasehat.*

👉🏼 *Akan tetapi kapan dia berpaling dari Al_Haq dan menentangnya setelah tegak hujjah atasnya maka berhati_hatilah dengan orang seperti ini, karena dia ahli Ahwa.*

Dan Allah telah berfirman :

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ ۚ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

"Maka jika mereka tidak menyambut seruan dakwahmu, (dan tidak ada hujjah apa pun yang tersisa lagi bagi mereka), maka ketahuilah sesunggguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka belaka. Dan tidak ada orang yang lebih besar kesesatannya daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak memberikan taufik untuk berada di atas kebenaran kepada kaum  yang berbuat zhalim karena melanggar perintah Allah dan telah melampaui batas-batas ketetapanNya.(Surah Al_qhasas ayat : 50).

*Apa itu Ahwa ??*

🖋️ *Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah Al_Fauzan hafidzahullah :*

فكل ما خالف الكتاب والسنة  من المذاهب والآراء والأفكار والحزبيات وغير ذلك فإنه من الأهواء

*"Dan semua perkara yang menyelisihi Al kitab dan As_Sunnah berupa akal pendapat, madzhab, pemikiran, hizbiyyah, dan selain dari itu maka itu adalah Ahwa.*

📚 *Ittihaf Al_Qa'ri 2/177.*

Allah berfirman didalam Al Qur'an :

إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَمَا تَهْوَى ٱلْأَنفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ ٱلْهُدَىٰٓ

"tidak lain hanyalah mereka mengikuti sangkaan-sangkaan (sementara prasangka tidak membuktikan kebenaran sedikitpun), dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka (Yakni yang diinginkan oleh hawa nafsu tanpa memandang kebenaran yang wajib diikuti).
dan sungguh telah datang kepada mereka petunjuk dari Rabb mereka melalui lisan Nabi-Nya, akan tetapi mereka tidak mengambil petunjuk itu. (Surah An_Najm ayat 23)

🖋️Berkata Al_Imam Al_Baghawi rahimahullah :

فعلى المرء المسلم إذا رأى رجلا يتعاطى شيئا من الأهواء والبدع معتقدا او يتهاون بشىء من السنة أن يهجره ويتبرأ منه ويتركه حيا وميتا، فلا يسلم عليه إذا لقيه، ...الى أن يترك بدعته ويراجع الحق.

"Maka wajib bagi seorang muslim jika melihat seseorang menjalankan sesuatu berupa hawa nafsu, dan bidah dalam keadaan dia meyakini atau bergampangan dengan sesuatu dari sunnah maka dia diboikot, berlepas diri darinya, dan ditinggalkan dalam keadaan dia hidup dan mati, tidak memberi salam atasnya.. sampai dia meninggalkan bidahnya dan kembali' rujuk kepada Al Haq.

📚 Syarh Sunnah 1/227.

🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah Ahmad An_Najmi rahimahullah :

على أي شيء يجب إجتماعنا أليس على الحق? بلى، فإن خالف الحق أحد وجب علينا أولا ننصحه ونبين له، فإن رجع وإلا فيجب علينا ان نعتبره شاذا ونرفضه.

"Di atas sesuatu apa yang wajib kita berkumpul, bukankah diatas Al Haq?? Iya, maka jika seseorang menyelisihi Al Haq, maka wajib bagi kita pertama kalinya menasehatinya, menjelaskan padanya, dan jika dia kembali kepada Al_Haq (ini yang diharapkan) dan jika tidak kembali maka wajib bagi kita untuk menganggapnya orang yang syadz (ganjil karena menyelisihi Al Haq) dan wajib bagi kita menolaknya".

📚 Al_Fatawa Al_,Jaliyyah 2/44

🖋️ Berkata Imam Al_'iraqi rahimahullah :

وإنما يكون عنادا إذا علم الحق وخالفه.

"Sesungguhnya seorang menjadi penentang, jika dia mengetahui Al Haq dan dia menyelisihinya.

📚 At_Taqyiid wal_Idhah 1/157.

Dan meninggalkan orang yang menyimpang dari sunnah merupakan keharusan dari loyalitas dan kebencian,  yang Allah mewajibkan atas kita pada setiap orang yang menentang Allah dan rasulnya dari kalangan ahli bid'ah, orang kafir dan selain mereka,

Allah berfirman :

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.(Surah An_Nisa 115)

🖋️ Berkata Imam As_Sa'di rahimahullah :

Firman Allah
نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ

Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu

Maksudnya :

نتركه وما اختاره لنفسه، ونخذله فلا نوفقه للخير لكونه رأى الحق وعلمه وتركه، فجزائه من الله عدلاً أن يبقيه فى ضلاله حائرا يزداد ضلالا الى ضلاله

"Kami akan meninggalkannya, bersamaan apa yang ia telah pilihkan untuk dirinya, dan Kami akan menelantarkannya sehingga Kami tidak akan memberikan taufik terhadap kebaikan, dikarenakan dia melihat Al Haq dan mengetahuinya, sementara ia meninggalkan Al haq tersebut, maka balasannya dari Allah sebagai bentuk keadilanNya, Allah akan membuat dia tetap berada dalam kesesatannya dengan kondisi bingung dan hingga kesesatannya akan bertambah di atas kesesatan,  Sebagaimana firman Allah :

فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ

Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (Ash-Shaff:5).

Dan di dalam ayat lain Allah berfirman,

وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

" Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat." (Al-An’am:110).

📚 Tafsir As_Sa'di .

Dan Allah memerintahkan untuk berpaling dari orang yang menjauhi Al Haq dengan meninggalkan pelakunya hanya dengan sekedar mereka meninggalkan  haq.

Allah berfirman :

فَأَعْرِضْ عَن مَّن تَوَلَّىٰ عَن ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا

Maka berpalinglah kamu dari orang yang berpaling dari peringatan Kami (Al_quran), serta tidak mengindahkannya dan tidak menginginkan kecuali kehidupan duniawi. (Surah An_Najm ayat 29).

👉🏼 *Dan janganlah kita berpegang prinsip terhadap orang yang seperti ini, kita tidak akan meninggalkan dia sampai dia yang meninggalkan kita...ini adalah kaedah yang bathil disebutkan oleh para ulama.*

لا نترك الشخص حتى يتركنا

"Jangan kita meninggalkan seseorang sampai dia yang meninggalkan kita"...... 


*Dan sebagai nasehat:*

🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Fauzan hafidzahullah :

فهذا هو واجب المسلم ان يتبع ما جاء عن الله ورسوله ولا يتبع ما رغبت فيه نفسه او قال به فلان٨ وعلان، الواجب ان يعرض اقوال الناس على الكتاب والسنة، فما وافق الكتاب والسنة أخذ به، وما خالف الكتاب والسنة تركه، هذا صاحب الحق، أما الذي يذهب مع الناس أينما ذهبوا ويكون إمعة، ولا يفكر فيما هم عليه ولا يختبر ما هم عليه، فهذا صاحب هوى، يتبع هواه.

"Maka inilah yang wajib bagi seorang muslim untuk mengikuti apa yang  telah datang dari Alquran dan as_sunnah, dan tidak mengikuti apa yang diinginkan dirinya atau apa yang diucapkan si Fulan, dan 'Alan, dan wajib diperhadapkan ucapan manusia di atas al_kitab dan as_Sunnah, maka apa yang mencocoki al_kitab dan as_sunnah maka dia mengambilnya, dan apa yang menyelisihi al_kitab dan sunnah maka dia tinggalkan, inilah shahibul Haq (pengikut Al Haq). Dan adapun yang pergi bersama manusia dimanapun mereka pergi, dan menjadi Imma'atun ( kami ikut mengatakan apa yang dikatakan manusia sementara kami tidak mengetahui apa yang dikatakan mereka jika mereka sesat kami juga sesat, dan jika mereka mendapatkan hidayah maka kami juga dapat hidayah) dan juga tidak memikirkan apa yang mereka berada diatasnya (berupa aqidah, dan manhajnya) dan tidak menguji apa yang mereka berada diatasnya ( Al Haq atau kebathilan), maka ini adalah shahibul hawa (pengikut hawa nafsu).

📚 Ittihaful Qari 2/177


نسأل الله أن يثبتنا واياكم على الحق


✍ Di susun :

Abu Hanan As_Suhaily

10 Sya'ban 1442 - 23 Maret  2021

Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM 
https://t.me/Nashihatulinnisa 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Berqurban Sesuai Dengan Sunnah Rosulullooh ﷺ