Ritual kesyirikan Ziaroh Kubur
*Ritual Ziarah Kubur Nabi Hud*
🍃〰️🍃〰️🍃〰️🍃
Pada hari ini, Rabu 10 Sya'ban 1442 H yang bertepatan dengan 24 Maret 2021 kebanyakan penduduk Hadhramaut dan kota-kota lainnya di Yaman melakukan ritual khusus yang rutin mereka adakan setiap tahun, yaitu ritual ziarah kubur Nabi Hud 'alaihissalâm. Bahkan ritual ini juga dihadiri oleh penduduk asing dari berbagai negara.
*Padahal, ulama islam sepakat bahwasanya tidak diketahui kuburan satu nabi pun melainkan kuburan Nabi Muhammad ﷺ saja.*
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullâh mengatakan :
ﻭﻟﻴﺲ ﻓﻲ اﻷﺭﺽ ﻗﺒﺮ اﺗﻔﻖ اﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻗﺒﺮ ﻧﺒﻲ ﻏﻴﺮ ﻗﺒﺮه ﻭﻗﺪ اﺧﺘﻠﻔﻮا ﻓﻲ ﻗﺒﺮ اﻟﺨﻠﻴﻞ ﻭﻏﻴﺮﻩ
"Tidak ada di muka bumi ini satu kuburan pun yang ulama sepakat bahwasanya ia adalah kuburan seorang nabi melainkan kuburan beliau (Muhammad) ﷺ saja. Dan ulama berselisih pendapat pada kuburan Al Khalîl (Ibrâhîm) 'alaihissalâm dan selain beliau" [Majmû' Al Fatawa : 27/116]
Akan tetapi begitulah persangkaan orang-orang yang telah terpengaruh dengan pemikiran ekstrim yang diajarkan oleh kelompok Sufi.
Tidak hanya ziarah kubur, -bersamaan pengkhususan ziarah kubur pada waktu-waktu tertentu tidak disyariatkan- ; akan tetapi mereka juga melakukan ritual-ritual lainnya di kawasan kuburan tersebut.
*Mereka Melakukan Shalat dan Membaca Al Qur'an di Area Pemakaman*
Padahal Rasulullah ﷺ melarang untuk shalat di area pemakaman,
...أَلَا وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ، أَلَا فَلَا تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ، إِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ
"...Ketahuilah! Sesungguhnya umat sebelum kalian menjadikan kuburan-kuburan nabi dan kuburan-kuburan orang shaleh mereka sebagai masjid (tempat ibadah). Ketahuilah! Janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid, sesungguhnya aku melarang kalian untuk berbuat demikian" [HR Muslim : 532].
Rasulullah ﷺ bersabda :
لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى، اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
"Allah Melaknat orang-orang yahudi dan nashrani; mereka menjadikan kuburan-kuburan nabi mereka sebagai masjid" [HR Bukhari : 1390 dan Muslim : 529].
Rasulullah ﷺ bersabda :
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا وَلَا تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا، وَصَلُّوا عَلَيَّ ؛ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُ كُنْتُمْ
"Janganlah kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan, janganlah kalian menjadikan kuburanku tempat berkumpul ('ied), bershalawatlah kepadaku (dimana pun kalian berada), karena shalawat kalian sampai kepadaku dimana pun kalian berada" [HR Abu Daud : 2042]
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullâh dalam menjelaskan hadits ini :
لا تعطلوا البيوت من الصلاة فيها والدعاء والقراءة فتكون بمنزلة القبور، فأمر بتحري العبادة بالبيوت ونهى عن تحريها عند القبور، عكس ما يفعله المشركون من النصارى ومن تشبه بهم من هذه الأمة
"(Maksudnya adalah) jangan kalian tinggalkan shalat, do'a dan membaca Al Quran di dalam rumah kalian, maka rumah-rumah tersebut menjadi seperti kuburan, maka beliau ﷺ memerintahkan untuk menegakkan ibadah di dalam rumah dan melarang untuk menegakkannya di kuburan, berbeda dengan perbuatan orang-orang musyrik dari kalangan nashrani dan yang menyerupai mereka dari kalangan umat ini (sufiyah)" [Iqtidhâ' Ash
Shirath Al Mustaqîm : 2 / 172].
Beliau juga berkata :
ﻓﺈﺫا ﻛﺎﻥ ﻫﺬا ﻫﻮ اﻟﻤﺸﺮﻭﻉ ﻓﻲ ﻗﺒﺮ ﺳﻴﺪ ﻭﻟﺪ ﺁﺩﻡ ﻭﺧﻴﺮ اﻟﺨﻠﻖ ﻭﺃﻛﺮﻣﻬﻢ ﻋﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻓﻜﻴﻒ ﻳﻘﺎﻝ ﻓﻲ ﻗﺒﺮ ﻏﻴﺮﻩ
"Jikalah hal ini yang disyariatkan untuk kuburan pemimpin bani adam, makhluk terbaik dan manusia paling mulia di sisi Allah (yaitu dengan tidak menjadikan kuburan beliau sebagai tempat berkumpul); maka bagaimana lagi dengan kuburan selain beliau?" [Majmû' Al Fatâwa : 27 / 122].
Larangan ini bagi orang yang melakukan shalat, do'a dan membaca Al Quran ikhlas hanya karena Allah, bagaimana bagi yang melakukannya karena Nabi Hud ataupun selain beliau dari kalangan makhluk?
*Ritual do'a (meminta) kepada Nabi Hud*
Mereka juga melakukan ritual doa yang dipanjatkan kepada Nabi Hud 'alaihissalâm mengharap keberkahan, meminta pasangan, keturunan, meminta untuk dijauhkan dari keburukan dan yang semisalnya.
Itu semua mereka lakukan karena mereka meyakini bahwa beliau memiliki kuasa dalam mengabulkan doa.
Ini adalah ritual kesyirikan yang sangat nyata. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa do'a, harapan dan rasa takut merupakan salah satu jenis dari peribadahan dan peribadahan adalah hak Allah yang tidak boleh untuk diberikan kepada selain-Nya.
Dalil yang menunjukkan bahwa do'a adalah ibadah; firman Allah subhânahu wa ta'âla :
﴿وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ﴾
"Dan Rabb kalian berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari peribadahan kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina" [QS Al Ghafir : 60].
Rasulullah ﷺ bersabda :
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
"Do'a adalah ibadah" [HR Abu Daud : 1479]
Dalil yang menunjukkan bahwa Roja' (harapan) adalah ibadah, firman Allah ta'âla :
﴿فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا﴾
"Barangsiapa *mengharap* perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya" [QS Al Kahfi : 110].
Dalil yang menunjukkan bahwa Khauf (rasa takut) adalah ibadah, firman Allah ta'âla :
﴿إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَآءَهُۥ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ﴾
"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman" [QS Ali Imran : 175]
✔️ Maka shalat, do'a, roja', khauf dan selainnya dari jenis-jenis peribadahan tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah subhânahu wa ta'âla.
Allah سبحانه وتعالى berfirman :
﴿وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا﴾
"Beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun" [QS An Nisa : 36].
Allah juga berfirman :
﴿وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا﴾
"Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu berdoa (beribadah) kepada seseorangpun di dalamnya di samping (peribadahan kepada) Allah" [QS Al Jin : 18].
Berkata Hasan Al Bashri rahimahullâh menafsirkan ayat di atas :
أراد بها البقاع كلها لأن الأرض جعلت كلها مسجدا للنبي ﷺ
"Yang dimaksud dengan masjid-masjid adalah seluruh tempat di permukaan bumi (kecuali tempat² tertentu, seperti kuburan, tempat najis , dll-pent) karena Allah subhânahu wa ta'âla menjadikan bumi seluruhnya masjid (tempat beribadah) untuk nabi (Muhammad) ﷺ" [Tasfir Al-Baghawi].
❗Yang wajib untuk kita lakukan adalah mengikhlaskan peribadahan hanya untuk Allah semata dan menjauhi peribadahan kepada selain-Nya subhânahu wa ta'âla, karena peribadahan kepada selain Allah adalah ritual kesyirikan yang pelakunya tidak diampuni oleh Allah subhânahu wa ta'âla.
Allah subhânahu wa ta'âla berfirman :
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar" [QS An Nisa : 48].
*Pelaku kesyirikan kekal di dalam neraka jahannam.*
Allah subhânahu wa ta'âla berfirman :
إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun" [QS Al Maidah : 72].
Ya, Allah tidak mengampuni dosa Syirik dan mengekalkan pelakunya di dalam neraka jahannam, kecuali bagi yang bertaubat dengan taubat nasuhah sebelum meninggal atau sebelum matahari terbit dari barat.
Allah subhânahu wa ta'âla berfirman :
﴿وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَٰعَفْ لَهُ ٱلْعَذَابُ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِۦ مُهَانًا إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَٰلِحًا فَأُو۟لَٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمْ حَسَنَٰتٍ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴾
"Dan orang-orang yang tidak beribadah kepada tuhan yang lain bersama Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [QS Al Furqan : 70].
*Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua untuk menempuh jalan yang diridhai-Nya.*
✍️ *Abû Dihyah Muhammad bin 'Abdullâh Al Medâni waffaqohullâh*
🍃〰🍃〰🍃〰🍃
📡 ⓙⓞⓘⓝ ⓒⓗⓐⓝⓝⓔⓛ
https://t.me/sumberislam
Komentar
Posting Komentar