Hadirkan Aqidah dan Tauhid saat tertimpa kesedihan, keresahan dan kecemasan

⏳ Hadirkan aqidah dan tauhid saat terimpa kesedihan, keresahan, kecemasan.

Sungguh dunia ini adalah tempatnya kecemasan, kegelisahan atau keresahan, dan seseorang jika larut didalamnya, maka itu bisa menghilangkan dan menyerang kesehatannya.

Lihat bagaimana kisah ya'kub ketika kehilangan anaknya yang pertama (Yusuf)  kemudian tertahan lagi anaknya yang kedua (saudara Yusuf), sehingga menambah kesedihannya,

Allah berfirman tentang Nabi Yakub :

وَتَوَلَّىٰ عَنْهُمْ وَقَالَ يَٰٓأَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ وَٱبْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ ٱلْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ

Kemudian Ya’qub berpaling dari anak-anaknya dan menghentikan pembicaraan dengan mereka: “Sungguh besar kesedihanku terhadap Yusuf.” Hitam matanya berubah menjadi putih karena telalu bersedih dan sering menangis, (sehingga dia kehilangan penglihatannya, hatinya dipenuhi kesedihan dan kegundahan).Dan dia adalah seseorang yang menahan amarah terhadap anak_anaknya.(Surah Yusuf ayat 84).

🖋️ Berkata Imam As_Sa'di rahimahullah ta'ala :

وتولى يعقوب عليه الصلاة والسلام عن أولاده بعد ما أخبروه هذا الخبر ، واشتد به الأسف والأسى ، وابيضت عيناه من الحزن الذي في قلبه ، والكمد الذي أوجب له كثرة البكاء حيث ابيضت عيناه من ذلك . فهو كظيم أي : ممتلئ القلب من الحزن الشديد ، وقال يا أسفى على يوسف أي : ظهر منه ما كمن من الهم القديم والشوق المقيم ، وذكرته هذه المصيبة الخفيفة بالنسبة للأولى المصيبة الأولى 

"Ya’qub berpaling dari anak-anaknya usai mereka mengabarkan berita ini. Kesedihan dan dukanya semakin besar. Dua matanya memutih lantaran deraan kesedihan di hati, dan kepiluannya yang membuat beliau sering menangis di mana dua matanya menjadi putih. “Dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)”, maksudnya, hatinya penuh dengan kesedihan yang menyayat “Dia berkata, ‘Aduhai dukaku terhadap Yusuf,” maksudnya tampak pada beliau perasaan yang tersembunyi (dihatinya) berupa kesedihan yang sudah lama dan kerinduan yang selalu menghampiri. Musibah yang ringan ini –dilihat dari (beratnya) musibah pertama- mengingatkan memori beliau terhadap musibah yang pertama.

📚 Tafsir As-Sa'di

Dan seorang insan dalam menjalani kehidupan dunia ini akan menanggung penderitaan beban kehidupan dan mengalami kesulitan .

Allah telah berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِى كَبَدٍ

"Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam kepayahan dan kesusahan karena cobaan yang mereka hadapi di dunia.

🖋️ Berkata Al_Allamah Al_Utsaimin rahimahullah  ketika menjelaskan maksud dari fi kabad'

مكابدة الأشياء ومعاناتها وأن الإنسان يعاني المشقة لى أمور الدنيا وفى طلب الرزق، وفى إصلاح الحرث وغير ذلك، ويعانى أيضاً معاناة أشد مع نفسه ومجاهدتها وعلى طاعة الله واجتناب معاصي الله، وهذا الجهاد هو أشق من معاناة كلب الرزق..

"Memikul kesulitan atas segala beban dan menahan penderitaannya, dan  seseorang akan menahan penderitaan dalam menghadapi beban pada perkara-perkara duniawi, dalam mencari rezeki, dan dalam memperbaiki ladang dan lain sebagainya dan juga menahan penderitaan yang lebih berat dalam menghadapi dirinya dan kesungguhannya untuk berusaha dalam ketaatan kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan kepada Allah, dan jihad ini lebih berat dari menahan serta menghadapi beratnya mencari rezeki....

📚 Tafsir lil_Utsaimin 14/491

🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah Fauzan hafidzahullah :

"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia { فِي كَبَدٍ } dengan susah payah , manusia diciptakan untuk menghadapi kesusahan didunia, jika ia berjalan diatas kebenaran maka akan baik kehidupannya didunia maupun di akhirat, sedangkan jika ia berjalan diatas kekafiran maka kehidupannya akan penuh dengan kesusahan baik didunia maupundi akhirat".

👉🏼Dan hati kadang tertimpa rasa sedih di saat mengingat peristiwa di masa lalu, terkadang menjadi cemas,dan khawatir disaat  memikirkan masa yang akan datang bagaimana masa depan keluarga dan anak, dan seterusnya, dan terkadang menjadi gundah gulana, gelisah, galau disaat  menghadapi musibah yang menimpa kehidupannya saat ini, misalkan sakit yang berkepanjangan, sulitnya perekonomian dan lain sebagainya .

Beginilah kehidupan, terkadang seseorang merasa sedih dan terkadang merasa bahagia, ada kalanya merasa kesulitan dan kekurangan, namun tak lama kemudian kebahagiaan datang menggantinya, ada saatnya sempit dan ada saatnya lapang, hari demi hari datang silih berganti bagaikan ibarat panas dan dingin.

Tidak ada kesedihan yang terus menerus, dan tidak ada pula kesenangan yang terus menerus.

🖋️Berkata Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah :

"Suatu ketika syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata kepadaku :

العوارض والمحن هي كالحر والبرد، فإذا علم العبد أنه لابد منهما لم يغضب لورودهما، ولم يغتم لذلك، ولم يحزن


*Berbagai rintangan hidup dan ujian ujian adalah seperti cuaca panas dan dingin,* dan apabila seorang hamba tahu bahwa kedua hal itu panas dan dingin suatu yang pasti, maka hamba itu  tidak akan marah dengan datangnya panas dan dingin (yang akan  menimpa dirinya), dan dia tidak akan menjadi gundah gulana dan bersedih hati (terhadap rintangan dan ujian yang menimpanya)

📚 Madarijus_Salikin 3/361

🔴 Dan jika kamu berada dalam kubangan kesedihan, jangan biarkan kesedihanmu berkepanjangan, yang akhirnya kamu terpuruk dan pasrah dengan keadaan, tidak bisa bangkit lagi, ..


🖋️ Al-Hafidz Abu Hatim Muhammad bin Hibban rahimahullah mengatakan,

"ولا يجب للعاقل أن يغتمَّ؛ لأن الغمَّ لا ينفع، وكثرته تُزري بالعقل، ولا أن يحزن؛ لأن الحزن لا يردُّ المَرْزَأة [أي المصيبة]، ودوامُه يُنقِص العقل."

"Tidak semestinya orang yang berakal  berduka, karena kedukaan tidak akan bermanfaat dan banyak duka akan menghinakan akal. Dan tidak sepantasnya pula baginya bersedih, karena kesedihan tidak akan menolak musibah, dan selalu bersedih itu akan mengurangi akal."

📚 Rawdhatul 'Uqalaa 38-39.

🖋️Asy-Syaikh Muhammad al-Utsaimin mengatakan,

‏الشريعة الإسلامية تحارب كل ما يحزن أفراد المسلمين

"Syariat Islam memerangi segala hal yang dapat membuat seorang muslim menjadi sedih."

📚Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 15/35.

👉🏼Karena itulah seseorang hendaknya selalu optimis  dan jangan bersikap dan berpandangan akan tidak punya harapan baik,  dan selalu merasa khawatir, celaka dan mudah putus harapan.

🖋️ Berkata Asy_syaikh Al_Allamah Al_Utsaimin rahimahullah :

اجعل نفسك دائمًا في تفاؤل، والذي يريده الله سيكون، لكن كن مسروراً فرحًا،

فالدنيا أمامك واسعة والطريق مفتوح، ودائمًا كن في تفاؤل ودائمًا كن واسع الصدر فهذا هو الخير .

"Jadikanlah jiwamu selalu optimis, dan ketahuilah apa yang Allaah inginkan, maka pasti akan terjadi, akan tetapi jadilah kamu orang yang bergembira dan bahagia.

'Dunia yang ada dihadapanmu itu luas dan jalannya terbuka, maka senantiasalah kamu bersikap optimis dan  lapang dada, maka inilah kebaikan".

📚 Syarah Riyadhush Shalihin 4/87


👉🏼Dan jangan bersedih dari perkara yang luput darimu, dan gelisah ataupun galau dan cemas pada masa yang akan datang, sebab Rabb_Mulah yang mengatur semuanya.

Dan ketahuilah tidaklah Allah menetapkan suatu ketetapan kecuali pasti baik baginya.


🖋️Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

"إنه سبحانه لا يقضي لعبده المؤمن قضاء إلاّ كان خيرا له، ساءه ذلك القضاء أو سره."

"Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa ta'ala tidaklah menetapkan bagi hamba-Nya suatu ketetapan kecuali pasti baik baginya. Sama saja apakah keputusan tersebut membuat hamba itu sedih atau bahagia."

📚 Madaarijus Saalikiin 2/207

🖋 *Berkata Ibnu Mas'ud _radhiyallaahu ta'ala 'anhu_*

ﺇﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻟﻴَﻬﻢّ ﺑﺎﻷﻣﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺠﺎﺭﺓ ﻭﺍﻹﻣﺎﺭﺓ ﺣﺘﻰ ﻳﺘﻴﺴﺮ ﻟﻪ ، ﻧﻈﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﻓﻮﻕ ﺳﺒﻊ ﺳﻤﺎﻭﺍﺕ ﻓﻴﻘﻮﻝ ﻟﻠﻤﻼﺋﻜﺔ : ﺍﺻﺮﻓﻮﻩ ﻋﻨﻪ ، ﻓﺈﻧﻲ ﺇﻥ ﻳﺴَّﺮﺗﻪ ﻟﻪ ﺃﺩﺧﻠﺘﻪ ﺍﻟﻨﺎﺭ ، ﻓﻴﺼﺮﻓﻪ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻪ ، ﻓﻴﻈﻞ ﻳﺘﻄﻴّﺮ ‏( ﺃﻱ : ﻳﺘﺸﺎﺀﻡ ‏) ﻳﻘﻮﻝ : " ﺳﺒﻘﻨﻲ ﻓﻼﻥ، ﺩﻫﺎﻧﻲ ﻓﻼﻥ " ،
‎ﻭﻣﺎ ﻫﻮ ﺇﻻ ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻋﻠﻴﻪ ."

"Sungguh hamba betul-betul bersemangat terhadap perkara dari perdagangan dan imarah (kepemimpinan) sampai perkara tersebut mudah untuknya (ia dapatkan).

Maka Allooh melihat kepadanya dari atas langit yang ke tujuh, maka Alloh pun mengatakan kepada para malaikatnya, 'palingkanlah hambaku tersebut dari perkaranya (dunia).

Karena sungguh jika Aku mudahkan untuknya perkara tersebut, maka Aku akan masukkan ke dalam neraka, akhirnya Allaah pun palingkan diri hamba tersebut dari perkara (yang ia inginkan).

Maka hamba pun mulai menganggap dirinya sial dan ia mengatakan,

Si Fulan mendahuluiku (dalam perkara perdagangan dan kepemimpinan)’

’Si Fulan telah mencundangiku (berupa muslihat) sehingga aku pun tidak mendapatkan.’

Dan tidaklah hal tersebut kecuali semata-mata keutamaan Alloh atasnya.

📚 Syarh Ushul i'tiqad ahli Sunnah wal Jamaah Li Imam Alla Likaa'i hal 740

🖋️ Berkata Al Allamah As Sa'di rahimahullaahu ta'ala

‎مِنْ لـطْفِِ اللَّهِ تعالى لـعبدِه : أنَّه ربَّمـا طمَحـتْ نفسـُه لـسببٍ مِـنَ الأسبابِ الدُّنيويَّةِ ، التي يظنُّ فيهـا إدراكَ بُغيتِه، ِفيعلمُ اللَّهُ تعالى أنَّهـا تضـرُّه وتصدُّه عمـَّا ينفعُه، فيحولُ بينَهُ وبينَهـا، فيظـلُّ الـعبدُ كارهـًا ولمْ يدرِ أنَّ ربـَّه قدْ لـطَفَ به حيثُ أبقى لهُ الأمرَ الـنَّافعَ، وصرَفَ عنه الأمرَ الـضـارَّ ،

‎ ولـهذا كانَ الرِّضـا بالـقضاءِ في مثـلِ هذه الأشيـاءِ مِنْ أعلى المنازلِ


*Dari kelembutan Alloh ta'ala kepada hamba-Nya*

*Adalah kadang hamba tersebut jiwanya terlalu berambisi dengan memandang pada suatu sebab dari sebab-sebab dunia, yang ia menyangka pada sebab sebab dunia tersebut ia akan mendapatkan apa yang ia cari, maka Allooh pun mengetahui bahwa sebab-sebab tadi akan membahayakan hambaNya, dan bisa memalingkannya dari apa yang bermanfaat untuknya, maka Allooh pun menghalangi antara dia dengan sebab sebab tersebut, akhirnya hamba jadi benci akan hal tersebut, sementara ia tidak mengetahui bahwa Robbnya telah berbuat lembut terhadapnya*

🕯 *Dari sisi, Allooh membuat tetap keberadaan hamba tersebut pada perkara yang bermanfaat (yang ia sedang berada didalamnya), dan Allooh palingkan darinya perkara yang berbahaya*

👍🏼 *Karena itulah ridho dengan dengan ketetapan Allooh pada semisal itu adalah dari setinggi_tinggi jenjang (dalam penghambaan kepada Allooh)*

📚 Al Mawaahib ar Robbaniyah Minal Ayat al Qur'an Iyah hal.150.


▪️ janganlah bersedih dan gelisah, Allaah Rabb kita yang mengatur semuanya.

Hidup di dunia pasti akan mengalami kesulitan dan cobaan. Akan tetapi kebaikan dan kemudahan, nikmat yang Allah anugerahkan kepada hambaNya jauh lebih banyak bahkan tidak terhitung dari pada perkara yang dibenci  menimpa dirinya".

🖋️ Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :

فإنه(العبد) إذا قابل بين نعم الله عليه التي لا يُحْصى لها عد ولا حساب، وبين ما أصابه من مكروه، لم يكن للمكروه إلى النعم نسبة. وكلما طال تأمل العبد بِنِعَم الله الظاهرة والباطنة، الدينية والدنيوية، رأى ربه قد أعطاه خيرا كثيرا ودفع عنه شرورا متعددة، ولا شك أن هذا يدفع الهموم والغموم، ويوجِب الفرح والسرور.

"Maka seorang hamba jika memperhadapkan antara nikmat Allah atas dirinya yang tidak bisa di hitung dengan apa yang menimpa dirinya dari sesuatu yang dibenci, tentunya tidak ada bandingannya nikmat Allah terhadap apa yang menimpanya dari perkara yang di benci tadi.

Dan setiap kali seorang hamba semakin lama memikirkan lebih jauh  terhadap nikmat Allah yang nampak maupun tersembunyi, baik berupa keagamaan maupun keduniawiaan, maka ia akan melihat bahwa rabbNya telah memberikan kebaikan yang banyak dan menolak darinya berbagai macam kejelekan, dan tanpa diragukan lagi bahwa hal ini akan mengangkat kecemasan, kegelisahan, dan mendatangkan kegembiraan dan kebahagiaan.

📚 Wasail Al_,Mufidah hal 30.

Pikirkanlah ‼️‼️‼️‼️

👉🏼berapa hari seseorang sakit dibandingkan dengan sehatnya ia selama puluhan tahun,

👉🏼berapa kali ia merasa sedih dibandingkan dengan kegembiraan yang ia alami semasa hidupnya,

Disinilah dibutuhkan kesabaran atas sedikit kesulitan dan ujian yang Allah berikan kepada kita, dan yakinilah  bahwa kesulitan apapun itu akan ada jalan keluarnya dan akan menghasilkan kebaikan lain yang lebih besar, bahkan lebih banyak.

🖋️ Berkata Imam Ibnul Qoyyim  rahimahullaah :

” ‏فالآلام والمشاق إما إحسان ورحمة ، وإما عدل وحكمة ، وإماإصلاح وتهيئة لخير يحصل بعدها ، وإما لدفع ألم هوأصعب منها ”

'Rasa sakit dan kesulitan dalam menghadapi ( beban hidup dan cobaan)

👉🏼 bisa jadi itu adalah kebaikan dan rahmat dari Allah,

👉🏼 bisa jadi itu adalah keadilan dari_Nya,dan mengandung hikmah (yang kita tidak ketahui pent')

👉🏼dan bisa jadi itu perbaikan untuk dirinya dan akan menjadi sebuah persiapan terhadap suatu kebaikan yang akan diperoleh setelahnya,

👉🏼dan bisa jadi untuk menolak sakit  yang lebih besar darinya.

📚Syifa’ul ‘Alil 1/250

▪️Kesenangan dan kesedihan merupakan takdir yang Allah tetapkan bagi setiap orang.

Allah berfirman :

لكيلا تأسوا على ما فاتكم ولا تفرحوا بما آتاكم

" agar kalian tidak bersedih atas apa yang terluput bagi kalian dan agar kalian tidak bangga atas apa yang diberikan kepada kalian".

▪️Berkata 'Ikrimah :

ليس أحد إلا وهو يفرح ويحزن، لكن اجعلوا الفرح شكرا والحزن صبرا.

"Tidak ada seorangpun melainkan ia senang dan sedih, namun jadikanlah kesenangan sebagai jalan untuk bersyukur dan kesedihan sebagai jalan untuk bersabar.


🔴 Disinilah pentingnya akan keimanan terhadap takdir dan ridha dengan apa yang Allah telah tetapkan sehingga membuat hatinya menjadi tenang .


🖋️ Berkata  Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah :

الْإِيمَانُ بِالْقَدَرِ، وَالرِّضَا بِهِ: يُذْهِبُ عَنِ الْعَبْدِ الْهَمَّ وَالْغَمَّ وَالْحَزَنَ

"Beriman kepada takdir dan ridho dengannya, akan menghilangkan dari seorang hamba perasaan galau, cemas , dan sedih."

📚 Madarijus Salikin 2/213

▪️ Yang tercela adalah ketika seorang larut dalam kesedihan yang berkepanjangan, yang menghancurkan sebuah harapan dan cita-cita, hingga membuat tekadnya meredup, membuat hatinya lemah, rasa optimisnya menghilang, malas, dan sebagainya.

Dan seperti itulah syaitan senang membuat kaum mukminin merasa sedih.

🖋️Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

الحُـزن يُضعف القَلب ويُوهن العزم، ويَـضـر الإرادة
ولا شَـيء أحَـب إلَـى الشيطَـان من حُـزن المُـؤمن

"Kesedihan akan melemahkan hati dan tekad yang kuat serta membahayakan keinginan seorang hamba. Dan tidaklah ada sesuatu yang paling di cintai oleh syaithon daripada kesedihan seorang mukmin "

Alloh telah  berfirman :

إِنَّمَا النَّجْوَى مِن الشيطانَ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا 

" Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu dari syaithon untuk membuat sedih orang orang beriman "

📚 Thoriqul Hijrotain 279


🖋️ Dan Asy_Syaikh Al_Utsaimin rahimahullah berkata :

حاول أن تبتعد عن كل شيء يجلب الهم، والحزن، والغم لتكون دائما مستريحا، منشرح الصدر مقبلا على الله وعلى عبادته وعلى شؤونك الدنيوية والأخروية

"Berusahalah untuk menjauh dari segala sesuatu yang membuatmu gundah, sedih, dan gelisah.

Agar kamu bisa tenang dan menjadi lapang dadamu.

Dengannya kamu bisa mendekatkan diri kepada Allah dan bisa menunaikan ibadah kepadaNya serta bisa fokus pada urusan dunia dan ukhrowimu.

فإن جربت هذا اسرتحت،

Kalau kamu lakukan ini maka engkau akan tenang.

أما إن أتعبت نفسك مما مضى او بالإهتمام بالمستقبل على وجه لم يأذن به الشرع فاعلم أنك ستتعب ويفوتك خير كثير

Tapi kalau kamu cuma sibuk memikirkan masa lalu atau kamu gelisah dengan sesuatu yang belum terjadi dengan sesuatu yang tidak diizinkan oleh syariat ketahuilah kamu akan lelah dan akan terluputkan kebaikan yang banyak.

📚 Syarah Bulughul Marom 3/475


▪️ Ketahuilah apapun yang menimpa pada seorang mukmin, termasuk rasa gundah gulana dan sedih, cemas, gakau itu semua akan membawa kebaikan jika ia terbimbing dengan ilmu syariat

Berdasarkan hadits Mu'awiyah radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sabda,

مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ فِي جَسَدِهِ يُؤْذِيهِ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ

"Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang mukmin pada tubuhnya sehingga membuatnya sakit kecuali Allah akan menghapuskan dosa-dosanya." (HR. Ahmad 4/98, Al-Hakim 1/347 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Shahihah 5/344, no. 2274)

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

"Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sekalipun pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya.” (Muttafaqun alaih)

🖋️Berkata Asy-Syaikh Al_ Utsaimin rahimahullahu:

فإذا أصبت بمصيبة فلا تظن أن هذا الهم الذي يأتيك أو هذا الألم يأتيك ولو كان شوكة فلا تظن أنه يذهب سدى بل ستعوض عنه خيراً منه ، ستحط عنك الذنوب كما تحط الشجرة ورقها وهذه من نعم الله ، وإذا زاد الإنسان على ذلك الصبر والإحتساب الأجر كان له مع هذا الأجر

فالمصائب على وجهين :
الأول :تارة إذا أصيب الإنسان تذكر الأجر واحتسب هذه المصيبة على الله فيكون فيها فائدتان : تكفير الذنوب ، وزيادة الحسنات .
الثاني :وتارة يغفل عن هذا ويضيق صدره، ويصيبه ضجر أو ما اشبه ذلك ويغفل عن نية الاحتساب الأجر والثواب على الله ، فيكون فى ذلك تكفير لسيئاته .
فإذن هو رابح على كل حال فى هذه المصائب التى تأتيه ، فإما أن يربح تكفير السيئات وحط الذنوب ، دون ان  يحصول له أجر لأنه لم ينو شيئاً ، ولم يصبر ويحتسب الأجر ، وإما أن يربح شيئين ...


“Apabila kamu ditimpa musibah maka janganlah kamu berkeyakinan dengan menyangka bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, walaupun duri yang mengenai dirimu, akan berlalu begitu saja tanpa arti. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menggantikan dengan yang lebih baik (pahala) dan menghapuskan dosa-dosamu dengan sebab itu. Sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Ini merupakan nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan jika seseorang menambah atas perkara tersebut dengan bersabar dan mengharapkan pahala, maka baginya bersama musibah itu pahala.

Maka musibah_musibah yang terjadi dan menimpa pada seseorang ada dua sisi :

▪️Dan kadang jika seseorang tertimpa musibah,  dia mengingat pahala dan mengharapkan kepada Allah atas musibah tersebut , maka dia akan mendapatkan dua balasan, yaitu menghapus dosa dan tambahan kebaikan (sabar dan ridha terhadap musibah).

▪️dan kadang dia lupa (akan janji Allah Subhanahu wa Ta'ala), maka akan sesaklah dadanya, menggerutu, atau yang semisalnya, dan lalai dari niat mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah Ta’ala, maka pada perkara itu hanya sebagai penghapus dosa.

Maka dengan demikian, dia beruntung atas semua keadaan pada musibah_musibah yang mendatanginya.

Boleh jadi dia beruntung dengan penghapus kesalahan dan penggugur dosa, tanpa mendapatkan pahala untuknya karena ia tidak meniatkan sesuatu dan tidak mampu bersabar dan mengharapkan pahala, dan boleh jadi ia beruntung dengan dua hal di atas.

📚 Syarah riyadhisshalihin 1/94.

🖋️ Dan beliau juga berkata :

هذا دليل علي أن الإنسان يكفر عنه بما يصيبه من الهم والنصب والغم وغير ذلك.

" hadits ini adalah dalil bahwasanya ketika menimpa manusia kecemasan, keletihan, gundah gulana dan selain itu akan menghapuskan kesalahan darinya,

والإنسان في هذه الدنيا لا يمكن أن يبقي مسرورا دائما، بل هو يوما يسر ويوما يحزن، ويوما يأتيه شيء ويوما لا يأتيه، فهو مصاب بمصائب في نفسه ومصائب في بدنه. ومصائب في مجتمعه ومصائب في أهله، ولا تحصي المصائب التي تصيب الإنسان،

ولكن المؤمن أمره كله خير، إن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له، وإن أصابته سراء شكر فكان خير له.
"Manusia didunia Ini  tidak mungkin akan tetap terus bahagia , akan tetapi kadang suatu hari bahagia, kadang dihari lainnya bersedih, kadang sesuatu mendatanginya (apa yang dia inginkan) dan terkadang ada hari yang ia tidak mendapatkan apa apa, dan dia tertimpa

▪️ musibah_ musibah terhadap dirinya dan musibah terhadap badannya

▪️musibah pada masyarakatnya

▪️musibah pada keluarganya,
Dan tidak terhitung jumlah musibah yang menimpa pada diri seseorang

Akan tetapi seorang mukmin semua urusannya baik. Jika tertimpa kesusahan kemudian dia bersabar, maka kebaikan untuknya dan jika menemui kegembiraan kemudian dia bersyukur maka itu semua kebaikan baginya.

📚 Syarh Riyadhus Shalihin 1/94

🔴 Sebagai bahan koreksi dan renungan terhadap diri kita semua dari mana datangnya kesedihan dan kegelisahan,  kegalauan  itu .

🖋️Ibnul Jauzi rahimahullah berkata :

رأيت سبب الهموم والغموم : الإعراض عن الله عز وجل ، والإقبال على الدنيا . وكلما فات منها شيء ، وقع الغم لفواته .

"Aku melihat sebab keresahan dan kegalauan adalah berpaling dari mengingat Allah 'Azza wa Jalla dan sibuk dengan urusan dunia. Setiap kali terluput sedikit darinya, ia akan terjatuh ke dalam keresahan karena terluputnya (dari mengingat Allah.)

📚Shaid Al-Khaathir 1/341

🖋️ Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

وإنما تحصل الهموم والغموم والأحزان من جهتين :

-إحداهما : الرغبة في الدنيا والحرص عليها..

-والثاني : التقصير في أعمال البر والطاعة..


"Sesungguhnya keresahan, kegundahan dan kesedihan-kesedihan hanyalah muncul dari dua arah yaitu:

Pertama: Keinginan terhadap dunia dan bersemangat dalam meraihnya.

Kedua: Kurang dalam beramal kebaikan dan ketaatan.

📚 Iddatus Shobirin hl: 256


🖋️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :

سئل سفيان بن عيينة عن غَمٍّ لايُعْرَفُ سبَبُه ؟
قال:
هو ذنب همَمْتَ به في سِرِّك
ولم تفعله فجزيت هماًّ به.
فالذنوب لها عقوبات السِّرُّ بالسِّرِّ والعلانية بالعلانية .

“Sufyan bin ‘Uyainah ditanya mengenai kegelisahan (galau) yang tidak diketahui sebabnya.

🕯 Maka beliau menjawab, itu karena dosa yang kamu bertekad  lakukan dalam kesendirian dan kamu  belum lakukan.
Maka kamu akan dibalas dengan kegelisahan  .

Maka  dosa dosa pun punya balasan ,  yang dilakukan dalam  kesendirian maka hukumannya juga dalam kesendirian, begitu pula dosa  jika terang-terangan maka hukumannya juga akan dibalas terang-terangan.

📚 Majmu' Al_Fataawa  14/111.


🖋️ Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullaahu ta'ala :

ولذا تجد الكسالى أكثر الناس هما وغما وحزنا ليس لهم فرح وسرور بخلاف أرباب النشاط والجد فى العمل أي عمل كان

"Karena itulah kamu dapatkan orang pemalas adalah orang yang paling sering mengalami kecemasan, duka gundah, galau dan bersedih, dan tidak ada bagi mereka rasa senang dan gembira.

Beda halnya dengan orang orang yang memiliki semangat dan kesungguhan dalam sebuah amalan (amalan apapun itu, dunia ataupun keagamaan).

📚Roudhatul_Muhibbin 168.

والحمد لله .


✍ Di susun :

Abu Hanan As_Suhaily


18 Jumadil awwal 1442 -  2 Januari 2021


🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾


Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM 
https://t.me/Nashihatulinnisa 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Berqurban Sesuai Dengan Sunnah Rosulullooh ﷺ