Jangan engkau bela orang yang jelas di atas kesalahan (edt)
🍃 Jangan sampai pembelaanmu terhadap suatu kelompok atau suku, atau kerabat atau siapapun yang jelas jelas berada di atas kedzholiman, bukan di atas kebenaran.
Dari Abdullaah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu ;
من نصر قومه على غير الحق فهو كالبعير الذي ردي فهو ينزع بذنبه
Barang siapa yang menolong kaumnya bukan di atas kebenaran, maka dia seperti seekor onta yang jatuh dan diangkat ekornya.
📚 HR Abu Dawud 5117 dan dishohihkan oleh syaikh Al_bany Rohimahullooh baik secara mauquf dan marfu'
🖊 Berkata Asy Syaikh Allaamah Al muhaddits Muhsin Al Abbad hafidzahullooh
أن النصر بالحق أمر سائغ، بأن ينصر قومه وغير قومه بالحق، وإذا كان قومه مظلومين ينتصر لهم، وإذا كانوا ظالمين منعهم من الظلم،
Menolong seseorang (suatu kaum) karena kebenaran , adalah perkara yang dibolehkan. Yaitu ia menolong kaumnya dan juga selain kaumnya karena kebenaran.
Apabila kaumnya terzholimi maka ia menolong mereka, dan jika kaumnya dzholim, maka ia mencegah dari mereka kedzholiman itu.
كما قال الرسول صلى الله عليه وسلم: (انصر أخاك ظالماً أو مظلوماً، قال: أنصره مظلوماً فكيف أنصره ظالماً؟ قال: تمنعه من الظلم).
Sebagaimana sabda Rasulullah :
Tolonglah saudaramu baik dalam keadaan dzholim atau terzholimi,
Seorang sahabat berkata : aku menolongnya jika ia terdzolimi, bagaimana aku bisa menolong orang berbuat dzholim???
Maka Rasulullah mengatakan :
Dengan cara kamu mencegahnya dari kedzholiman .
قوله: [ (فهو كالبعير الذي ردي) ] أي: تردى في بئر أو في حفرة، وصارت رقبته في الأسفل وذنبه في الأعلى.
✏ Ucapaan Abdullah bin Mas'ud "
فهو كالبعير الذي ردي
Maka dia seperti seekor onta yang jatuh terjungkir.
Maksudnya jatuh terjebak dalam sebuah sumur atau lobang sehingga lehernya berada dibawah sedangkan ekornya diatas .
قوله: [ (فهو ينزع بذنبه) ] يعني: فهو يخرج بذنبه،
✏ Ucapan Abdullooh bin Mas'ud :
فهو ينزع بذنبه
" Dia diangkat dengan ekornya, maksudnya dikeluarkan dengan diangkat ekornya.
🖊 Berkata Asy Syaikh Al Allaamah muhaddits Muhsin Al Abbad hafidzahullooh
ومعنى ذلك أنه ينصر قومه وهم على باطل، مثل البعير الذي تردى في بئر، فهو لا يتمكن من استخراجه من مقدمه، وذلك لأن المكان الذي تردى فيه ضيق، وليس أمامهم إلا ذنبه، فإنهم ينزعونه به.
Jadi makna dari ucapan Abdullooh bin Mas'ud :
Bahwa ia menolong kaumnya, sementara mereka di atas kebathilan, seperti onta yang jatuh terjebak dalam sumur , dan tidak memungkinkan untuk dikeluarkan dari depannya(dengan mengangkat kakinya), karena tempat jatuhnya onta tersebut sempit , dan tidak ada dihadapannya kecuali ekornya. Dan mereka akan mengeluarkan onta dengan ekornya.
📚 Lihat syarh sunan Abi Dawud 581.
🔎Tambahan pent' :
Berhati hatilah kalian menjadi penolong atau pembela seseorang atau suatu kaum yang jelas jelas berada dalam suatu kebathilan atau kedzholiman, bukan menolongnya karena diatas kebenaran, sebab ini akan menjangkiti kalian penyakit ashobiyyah(fanatik) sehinngga sulit keluar darinya kecuali orang yang mendapatkan Rahmat dari Allooh.
Jadi penyakit ashobiyyah (fanatik buta)
ﻗﺎﻝ ابن الأثير ﻓﻲ اﻟﻨﻬﺎﻳﺔ اﻟﻌﺼﺒﻲ ﻫﻮ اﻟﺬﻱ ﻳﻐﻀﺐ ﻟﻌﺼﺒﺘﻪ ﻭﻳﺤﺎﻣﻲ ﻋﻨﻬﻢ ﻭاﻟﻌﺼﺒﺔ اﻷﻗﺎﺭﺏ ﻣﻦ ﺟﻬﺔ اﻷﺏ
Ibnu Al-Atsir berkata dalam kitab An-Nihayah: “Ashabi adalah orang yang marah karena keluarganya dan melindungi mereka. Ashabah adalah kerabat dari jalur bapak”
📚Aun Al-Ma’bud Syarah Sunan Abi Dawud 14/17.
Atau dalam kamus Al ma'aniy
مدافعة عن الشخص الذي يلزمك أمره .
" Pembelaan atas seorang yang mengharuskan kamu, untuk berada diatas perkaranya.
🕯Orang yang ta'ashshub atau fanatik buta di antara sifat sifat mereka yang perlu diketahui :
👉🏻Apabila di nasehati dan dikritik, maka sulit menerimanya, dan semakin jauh bahkan marah karena bertentangan dengan pendapat dari kelompoknya, dan hanya mau menerima Al Haq jika datang dari barisannya. Jadi orang yang ta'ashshub sebagaimana yang disebutkan oleh Asy Syaikh Sholih Al Fauzan ketika dinasehati
فإنه يغضب ويشتد وهذه علامات أهل الأهواء
Maka dia marah ,dan semakin marah, dan inilah ciri ahli bathil .
📚 Ittihaaf Al qoori' 1/ 124.
🖊 Berkata syaikh kami Yahya Al hajury hafdzahullooh ;
ما ازدادوا إلا عتوا ونفورا
Bahwa mereka ahlu bathil, nasehat itu tidaklah menambah mereka kecuali membangkang dan semakin lari(dari kebenaran)
📚 An_Nush wat-tabyiin hal 15.
👉🏻Jika ada suatu kesalahan dalam kelompoknya, maka yang terjadi pembelaan mati Matian tanpa ada dalil, sampai mereka mengatakan, ini kan masalah khilafiyah, padahal yang terjadi perselisihan yang bertentangan antara satu dalil dengan dalil yang lain. Sehingga menjadikan hujjah, dengan alasan "terjadi perselisihan ulama" akhirnya mengambil pendapat yang lemah yang tidak didukung oleh dalil dan sisi pendalilan.
🖊 *Berkata Al Hafizh Ibnu Abdil Barr rahimahullah ta’ala*
الاختلاف ليس بحجة عند أحد علمته من فقهاء الأمة.
جامع بيان العلم وفضله 2/922
*”Perselisihan pendapat (khilaf yang bertentangan antara dua dalil) bukanlah hujjah menurut satu orang pun yang aku ketahui dari para fuqaha umat ini.”*
📚Jami’ Bayan Al Ilmi wa Fadhlihi 2/922.
👉🏻 Jika diberikan pada mereka dalil yang shohih ,maka akan dalil itu dibantah dengan perkataan pemimpinnya atau ustadznya .
🖊Dan imam An_Nawawi Rohimahullooh menukil perkataan imam Asy Syafi'i.
إذا وجدتم في كتابي خلاف سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم فقولوا بسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم ودعوا ما قلت) . (وفي رواية (فاتبعوها ولا تلتفتوا إلى قول أحد) . (النووي في المجموع 1 / 63)
“Jika kalian mendapatkan dalam kitabku sesuatu yang menyelisihi perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka ambilah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tinggalkan perkataanku (dalam satu riwayat: ikutilah sunnah dan janganlah menoleh kepada perkataan seseorangpun).”
📚 An-Nawawi dalam al-Majmuu’ (1/63).
👉🏻 Mereka (orang yang ta'ashshub) jika ditanya atas dasar apa kamu lakukan pembelaan , maka jawaban mereka hanya taklid buta , tanpa ada hujjah.
🖊 Imam Ibnu Qudâmah rahimahullah menjelaskan bahwa taqlîd adalah,
قَبُوْلُ قَوْلِ الْغَيْرِ مِنْ غَيْرِ حُجَّةٍ
Menerima perkataan orang lain dengan tanpa hujjah.
📚Raudhatun Nazhir, hlm. 205
👉🏻 Orang yang ta'ashshub (fanatik buta ) akan berbuat semena-mena pada lawannya, walaupun ia menampakkan dirinya bahwa ia tidak fanatik.
🖊 Berkata Syaikh kami Al Allamah Yahya Al hajury hafdzahullooh:
لتعلموا أن الحزبية العصبية تحمل صاحبها على الجور وإن تظاهر أنه ما هو متعصب، وأنه رجل يماشي مع الناس جميعا، وأنه وأنه، فاعلم أن الكامنة التي عنده تبعثه على غير الإنصاف، وتجعله يحيف مع صاحبه، ويجور مع صنفه اهـ. ("أضرار الحزبية"/ص21-22).
Maka hendaknya kalian tahu bahwa hizbiyyah Al ashobiyyah(yang fanatik) akan membawa pelakunya atas kesewenang-wenangan, walaupun ia pura pura bahwa dirinya bukan orang ta'ashshub, pura pura menampakkan bahwa dirinya berjalan bersama semua manusia, dan begini ,dan begitu. Maka ketahuilah bahwa apa yang tersembunyi disisinya akan mendorongnya untuk tidak berlaku adil, dan menjadikan ia akan menganiaya sahabatnya, dan bertindak semena-mena bersama orang yang sekelompok dengannya.
📚 Adroor Al hizbiyyah hal 21-22.
Jadi Ashabiyah dilarang karena seharusnya seseorang dituntut membela kebenaran. Kebenaran adalah yang berdasarkan al-Quran dan Sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam.
Tidak boleh membela pihak yang salah dan menyimpang atau dzholim, meski orang tersebut satu suku, satu bangsa, atau orang dekat dia.
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda dari jundub bin Abdillah
مَنْ قُتِلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَدْعُو عَصَبِيَّةً أَوْ يَنْصُرُ عَصَبِيَّةً فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
Barangsiapa yang terbunuh di bawah bendera (fanatisme) buta, mengajak pada ashobiyyah atau menolong karena ashobiyyah (fanatik), maka matinya seperti mati Jahiliyyah (H.R Muslim ).
والحمد لله .
┈┉┅━❀🍃🌹🍃❀━┅┉┈
8 Robi'ul Tsani 1440- 16 Desember 2018.
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
https://t.me/Nashihatulinnisa
Komentar
Posting Komentar