Do'a agar di hilangkan dari rasa cemas keluh kesah sedih dan gunda gulana
⏳ *Diantara doa yang sepatutnya senantiasa dipanjatkan untuk menghilangkan rasa kecemasan,keluh kesah, kesedihan, gundah gulana*
1️⃣. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu ia berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda kepada Abu Thalhah:
الْتَمِسْ لَنَا غُلَامًا مِنْ غِلْمَانِكُمْ يَخْدُمُني
“carikanlah untuk kami seorang pelayan lelaki dari yang kamu miliki hingga ia bisa membantuku.”
Abu Thalhah lalu keluar dengan membawaku di belakang boncengannya.
Aku (Anas) lalu menjadi pelayan Rasulullah ﷺ.
كُلَّمَا نَزَلَ فَكُنْتُ أَسْمَعُهُ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ
Setiap kali beliau singgah pada suatu tempat, aku mendengar beliau banyak membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالبُخْلِ وَالجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
‘ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WAL ‘AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL JUBNI WA DLALA’ID DAINI WA ‘ALAIHI WA GHALABATIR RIJAALI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dan dari lilitan hutang dan dikuasai orang ) ‘(HR Bukhari no : 6363)
⭕ Perkataan ahli ilmi terhadap pentingnya berdoa dengan hadits di atas.
🖋️ Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :
وَالْمَقْصُودُ أَنَّ النَّبِيَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- اسْتَعَاذَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَهُمَا قَرِينَانِ، وَمِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَهُمَا قَرِينَانِ، فَإِنْ تَخَلَّفَ كَمَالُ الْعَبْدِ وَصَلَاحُهُ عَنْهُ، إِمَّا أَنْ يَكُونَ لِعَدَمِ قُدْرَتِهِ عَلَيْهِ، فَهُوَ عَجْزٌ، أَوْ يَكُونَ قَادِرًا عَلَيْهِ، لَكِنْ لَا يُرِيدُ، فَهُوَ كَسَلٌ، وَيَنْشَأُ عَنْ هَاتَيْنِ الصِّفَتَيْنِ فَوَاتُ كُلِّ خَيْرٍ، وَحُصُولُ كُلِّ شَرٍّ، وَمِنْ ذَلِكَ الشَّرِّ تَعْطِيلُهُ عَنِ النَّفْعِ بِبَدَنِهِ، وَهُوَ الْجُبْنُ، وَعَنِ النَّفْعِ بِمَالِهِ وَهُوَ الْبُخْلُ، ثُمَّ يَنْشَأُ لَهُ بِذَلِكَ غَلَبَتَانِ. غَلَبَةٌ بِحَقٍّ، وَهِيَ غَلَبَةُ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةٌ بِبَاطِلٍ، وَهِيَ غَلَبَةُ الرِّجَالِ، وَكُلُّ هَذِهِ الْمَفَاسِد ثَمَرَةُ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ"
" Dan maksudnya bahwa Rasulullah meminta perlindungan dari kecemasan, atau kekhawatiran dan kesedihan, dan keduanya sejawat (selalu menyertai satu sama lain) dan berlindung dari sifat lemah, dan malas dan keduanya sejawat, selalu menyertai.
Maka sungguh ketinggalan dan keterlambatan akan kesempurnaan seorang hamba dan keshalihan darinya, boleh jadi karena tidak ada kemampuan atasnya, dan ini adalah sifat lemah, atau dia mampu atasnya tapi dia tidak ingin, maka ini malas,
Sehingga akan tumbuh dari dua sifat ini (lemah dan malas) akan terluputnya segala kebaikan, dan munculnya segala kejelekan. Dan diantara kejelekan tersebut adalah terabaikannya akan pemanfaatan dari badannya, maka ini adalah sifat penakut, dan terabaikan pula dari pemanfaatan hartanya dan ini menjadikan dia bakhil.
Dan kemudian tumbuh dari kejelekan tersebut dua penguasaan yaitu penguasaan dengan cara yang hak yaitu terlilit utang, dan penguasaan dengan cara batil yaitu penindasan dari orang. Dan semua ini adalah kerusakan, buah dari kelemahan dan kemalasan.
📚 Zaadul Ma'ad 2/329
🖋️ Berkata Asy-Syaikh As-Sa'di rahimahullah :
والعبد محتاج إلى الدنيوية كما أنه محتاج إلى الدينية. فمدار سعادته وتوفيقه على الحرص والاجتهاد في الأمور النافعة منهما، مع الاستعانة بالله تعالى، فمتى حرص العبد على الأمور النافعة واجتهد فيها، وسلك أسبابها وطرقها، واستعان بربه في حصولها وتكميلها: كان ذلك كماله، وعنوان فلاحه. ومتى فاته واحد من هذه الأمور الثلاثة: فاته من الخير بحسبها، فمن لم يكن حريصا على الأمور النافعة، بل كان كسلانا لم يدرك شيئا. فالكسل هو أصل الخيبة والفشل.
"Seorang hamba butuh kepada urusan dunia sebagaimana dia juga butuh kepada urusan agama. Kebahagiaannya dan taufik untuknya berputar pada semangat dan kesungguhan dalam perkara-perkara yang bermanfaat dari kedua perkara tersebut (dunia dan akhirat) disertai dengan memohon pertolongan kepada Allah Ta'ala. (Termasuk berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah)
Kapan
▪️seorang hamba semangat pada perkara-perkara yang bermanfaat, bersungguh-sungguh dalam menggapainya
▪️ dan menempuh sebab-sebab dan jalan-jalannya serta,
▪️ memohon pertolongan kepada Rabbnya untuk memperolehnya dan menyempurnakannya,
👉🏼 maka yang demikian itu adalah kesempurnaannya dan tanda kebahagiaannya.
‼️Dan kapan luput padanya satu saja dari tiga perkara ini, maka luput padanya kebaikan sesuai dengan kadarnya. Barang siapa yang tidak bersemangat terhadap perkara-perkara yang bermanfaat bahkan dia malas, maka dia tidak akan mendapatkan sesuatu pun karena malas adalah pangkal kerugian dan kegagalan."
📚 Bahjatul_Qulub al-Abrar, 1/ 34.
🖋️ Berkata Al_Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah :
وقوع ذلك من فعله كثيرا.
"Sangat banyak terjadinya hal itu dari perbuatannya (doa tersebut sering diucapkan oleh beliau)
📚 Fathul bari 14/401
⭕ Makna lafadz hadits
▪️الهم ( Al_Hamm)
الذي يسوؤه فى الزمن المستقبل يحدث له هما
Perkara yang tidak menyenangkan hati seseorang pada masa yang akan datang, sehingga terjadilah yang namanya HAMM yaitu kecemasan, keluh kesah dan kekhwatiran ketika terpikirkan"
📚 Lihat Syarh Bukhari Lil Utsaimin.
▪️الحزن (Al_Hazani)
الذي يسوؤه فى الزمن السابق يحدث له حزنا
"Perkara yang menyakitkan seseorang yang kejadiannya telah berlalu, sehingga terjadilah HAZAN yaitu kesedihan ketika teringat"
🖋️Berkata Asy_Syaikh Al_utsaimin rahimahullah :
والإنسان إذا كان حزينا فيما مضى مهتما لما يستقبل فإنه يتنكد عيشه لكن إذا كان لا يهتم إلا بحاضره ويستعد لمستقبله على الوجه الذي أمر به كان ذلك من طمأنينته فكان الرسول صلى الله عليه وسلم يستعيذ بالله من الهم والحزن الهم للمستقبل والحزن للماضي كثير من الناس تجده يهتم اهتماما عظيما للمستقبل اهتماما لا داعي له فتتنكد عليه حياته ويتعب وإذا وصل إلى حد الفعل وجده سهلا وكثير من الناس أيضا لا ينسى ما مضى فيتجدد له الحزن فيتعب
"Seseorang jika merasa sedih pada sesuatu yang telah berlalu, dan mencemaskan akan masa depannya, maka hidupnya akan terasa susah, akan tetapi jika ia memperhatikan keadaannya sekarang dengan menghadapinya, dan mempersiapkan untuk masa depannya di atas cara yang diperintahkan dengannya (syariat) maka itu akan menjadi sebab hidupnya tenang. Maka dari itu Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berlindung kepada Allah dari kecemasan dan kesedihan. Dan kebanyakan manusia kamu dapatkan mereka memperhatikan dengan sebesar_besar perhatian terhadap masa yang akan datang, perhatian yang tidak diperlukan, sehingga hidupnya merasa susah dan terasa melelahkan, maka ketika waktunya telah tiba, ternyata sesuatu yang dicemaskannya terasa mudah, dan juga kebanyakan manusia tidak melupakan apa yang telah terjadi, sehingga memperbaharui kesedihannya lagi, dan akhirnya melelahkan.
📚 Syarh Riyadis_shalihin 6/32
▪️العجز (Al_A'jz)
"Lemah"
Adalah
هو عدم القدرة.
"Tidak bisa (atau lemah) untuk berbuat kebaikan karena ketidakmampuannya"
📚 Fathul bari 6/45
▪️الكسل (Al_kas'l)
"Malas,"
Adalah
ترك الشيء مع القدرة على الأخذ فى عمله.
"Meninggalkan sesuatu bersamaan itu ia mampu dalam melakukannya (atau disebut dengan kemalasan).
📚 Fathul bari 6/45
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Utsaimin rahimahullah :
العجز عدم القدرة، والكسل عدم الإرادة، وذلك أن الإنسان إذا لم يفعل، فإما لعجزه عن الفعل لمرض، أو كبر او غيره، وإما لعدم عزيمته وارادته، فكان الرسول يستعيذ بالله من العجز والكسل
"Lemah karena tidak adanya kemampuan, dan malas karena tidak ada keinginan. Dan seseorang jika tidak melakukan suatu kebaikan, boleh jadi ketidakmampuannya karena sakit, atau sudah tua, atau selainnya, dan boleh jadi juga ia tidak mau melakukan kebaikan karena tidak adanya tekad yang kuat, dan keinginannya, karena itulah Rasulullah berlindung kepada Allah dari kelemahan dan kemalasan".
📚 Syarh Riyadhis Shalihin 6/31
Kelemahan dan kemalasan adalah dua penyakit yang sangat berbahaya yang berakibat hilangnya keinginan yang kuat dan harapan yang besar.
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Utsaimin rahimahullah :
والإنسان لا يفعله الشيء الا بأمرين : بعزيمة صادقة وقدرة كاملة، فان لم يكن لديه عزيمة لم يفعل، وان كان عنده عزيمة ولكنه عاجز لم يفعل، فجمع النبي صلى الله عليه وسلم بينهما
"Seseorang tidak akan melakukan sesuatu kecuali dengan dua perkara :
▪️keinginan dengan tekad yang kuat, lagi jujur,
▪️ kemampuan yang sempurna.
Maka jika tidak ada disisinya tekad yang kuat, maka ia tidak akan melakukan kebaikan, begitu pula jika ada disisinya tekad yang kuat, akan tetapi tidak kemampuan darinya, maka ia juga tidak akan melakukannya, sehingga Rasulullah pun mengumpulkan antara keduanya (berlindung dari sifat lemah dan malas)
📚 Syarah Al_Bukhari Lil_Utsaimin 9/293
▪️البخل (Al_Bukhli)
"Maksudnya pelit (bakhil), lawan dari dermawan.
Allah telah berfirman :
وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ آتاهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat."
🖊 Berkata Imam As_Sa'di rahimahullah :
يمنعون ما عندهم ممَّا آتاهم الله من فضله من المال، والجاه، والعلم... وغير ذلك ممَّا منحهم الله وأحسن إليهم به، وأمرهم ببَذل ما لا يضرهم منه لعباده، فبخلوا بذلك وأمسكوه وضنوا به على عباد الله، وظنوا أنَّه خير لهم؛ بل هو شرٌّ لهم في دينهم ودنياهم، وعاجلهم وآجلهم"
Maksudnya, janganlah orang-orang yang bakhil itu menyangka, yaitu orang yang menahan sesuatu yang mereka miliki dari sesuatu yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka berupa karuniaNya seperti harta, kedudukan, ilmu dan sebagainya, yang telah Allah berikan dan Allah anugerahkan kepada mereka, dan Allah memerintahkan kepada mereka untuk mencurahkan apa yang mereka miliki selama itu tidak memudaratkan mereka kepada hamba-hambaNya dari apa yang dicurahkan, namun mereka bakhil akan hal tersebut, mereka menahannya dari hamba-hamba Allah, dan mereka berpikir bahwa itu lebih baik buat mereka. Akan tetapi itu justru lebih buruk buat mereka dalam agama dan dunia mereka, baik sekarang maupun nanti.
📚 Tafsir As_Sa'di 141
Dan seseorang yang bakhil itu senantiasa memikirkan dirinya sendiri dan tertutup atas dirinya saja serta tidak senang memberikan manfaat pada orang lain, olehnya itu dia lari ketika melihat ada seseorang yang membutuhkannya, tidak membantunya, dan tidak menawarkan pemanfaatan dari dirinya, dan jika melihat orang yang miskin, yang butuh maka iapun menjauh dan tidak memberikannya dan bencana besar tatkala ia mencegah selainnya untuk berinfaq pada orang yang butuh, karena persangkaannya yang buruk pada orang tersebut.
Dan bahkan juga ada yang pelit terhadap keluarganya, terhadap anak-anak dan istrinya, dalam keadaan mereka sedang membutuhkan, dan Allah telah berfirman tentang orang seperti ini :
ﻭَﻻ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻳَﺪَﻙَ ﻣَﻐْﻠُﻮﻟَﺔً ﺇِﻟَﻰ ﻋُﻨُﻘِﻚَ ﻭَﻻ ﺗَﺒْﺴُﻄْﻬَﺎ ﻛُﻞَّ ﺍﻟْﺒَﺴْﻂِ ﻓَﺘَﻘْﻌُﺪَ ﻣَﻠُﻮﻣًﺎ ﻣَﺤْﺴُﻮﺭًﺍ
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu ( kikir) dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya (boros), karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (al-Israa: 29).
🖊 Berkata Imam Asy-Syaukani tatkala menjelaskan tafsir ayat di atas
ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺍﻟﻨﻬﻲ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺑﺄﻥ ﻳﻤﺴﻚ ﺇﻣﺴﺎﻛﺎً ﻳﺼﻴﺮ ﺑﻪ ﻣﻀﻴﻘﺎً ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻫﻠﻪ
" yang dinginkan larangan pada seseorang adalah dia menahan hartanya dengan betul betul pelit, sehingga dengan itu mempersempit dirinya sendiri dan keluarganya.”
📚Fathul Qadiir 3/318
Dan bahkan lebih parah dari pada itu, pelit terhadap dirinya sendiri.
🖊 Berkata Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah
ﻭﺃﺷﺪ ﺩﺭﺟﺎﺕ ﺍﻟﺒﺨﻞ ﺃﻥ ﻳﺒﺨﻞ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔ،ﻓﻜﻢ ﻣﻦ ﺑﺨﻴﻞٍ ﻳﻤﺴﻚ ﺍﻟﻤﺎﻝ،ﻭﻳﻤﺮﺽ ﻓﻼ ﻳﺘﺪﺍﻭﻯ،ﻭﻳﺸﺘﻬﻲ ﺍﻟﺸﻬﻮﺓ ﻓﻴﻤﻨﻌﻪ ﻣﻨﻬﺎ ﺍﻟﺒﺨﻞ ...
“Derajat pelit yang paling terburuk adalah seseorang pelit terhadap dirinya sendiri, sementara ia sedang membutuhkan, betapa banyak orang yang pelit menahan hartanya, sementara ketika sakit dan ia tidak mau berobat. Ia sedang ingin terhadap sesuatu (makanan) tetapi ia tahan karena pelit (takut kekurangan hartanya, pent').”
📚 Mukhatasar Minhaj Al_Qashidin hal 265.
▪️الجبن (Al_Jubni)
"Penakut " (sama saja ketika berjihad di jalan Allah atau takut dalam menyuarakan kebenaran, membantah kebatilan, dan takut dalam amar ma'ruf nahi mungkar.
🖋️ Berkata Asy _syaikh Al_Utsaimin rahimahullah
وألا يكون الإنسان شجاعا فلا يقدم في محل الإقدام
" Al_Jubni itu bukan tipenya orang pemberani, sehingga ia tidak mau maju memberanikan diri ke garis terdepan"
📚 Lihat syarh Riyadhis_Shalihin 6/31.
▪️ضلع الدين
(Dhola'id_dain)
"Terlilit utang"
🖋️ Berkata Al_hafidz Ibnu Hajar rahimahullah :
ثقل الدين وشدته وذلك حتى لا يجد من عليه الدين وفاء ولا سيما مع المطالبة.
" Maksud hadits adalah beratnya utang dan banyaknya (sehingga terlilit dengannya), dan sampai orang yang berutang tidak mendapatkan pelunasan, terlebih lagi sampai sudah ditagih"
📚 Fathul bari 14/401.
Dalam hadits shahih ada seorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Mengapa kamu sering kali berlindung kepada Allah dari utang?”
Beliau menjawab,
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ
“Sesungguhnya, apabila seseorang terlilit utang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkari.” (HR. Bukhari dan Muslim)
🖋️ Berkata Al_hafidz Ibnu Hajar rahimahullaah :
والمراد أن ذلك شأن من يستدين غالبا
“Maksudnya adalah seperti itulah keadaan orang yang suka berutang secara umum (bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkari).”
📚Fathul Baari 14/401
🖊Al ‘Aini rahimahullah berkata:
وفيه بشاعة الدين وشدته وتأديته الدائن إلى ارتكاب الكذب والخلف في الوعد اللذين هما من صفات المنافقين
“Di dalam hadits tersebut menunjukkan akan buruknya hutang dan beratnya serta menyebabkan seorang yang berhutang melakukan kedustaan dan ingkar janji yang kedua hal tersebut merupakan sifat dari sifat kaum munafik.”
📚 Lihat Umdat Al Qari 9/384.
Dan beliau juga menyebutkan :
والمغرم الذي استعاذ منه صلى الله عليه وسلم إما أن يكون في مباح ولكن لا وجه عنده لقضائه فهو متعرض لهلاك مال أخيه أو يستدين وله إلى القضاء سبيل غير أنه يرى ترك القضاء وهذا لا يصح ...
“Orang yang terliliti utang yang mana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berlindung darinya, boleh jadi berhutang untuk sesuatu yang mubah, akan tetapi tidak ada jalan disisinya untuk melunasi utang tersebut, maka ia akan menimpakan kehancuran pada harta saudaranya, atau ia berhutang padahal ia mempunyai jalan untuk pelunasan, tetapi ia berpikir untuk tidak mau melunasinya, dan hal ini tidak benar.
📚 Lihat kitab ‘Umdat Al Qari 6/117
Dan begitulah yang namanya hutang, membuat keluh kesah, cemas terhadap dirinya.
🖋️ Berkata Asy _syaikh Al_Utsaimin rahimahullah
فالدين هم والعياذ بالله هم بالنهار وسهر بالليل والإنسان المدين يقلق ويتعب ولكن بشرى للإنسان أنه إذا أخذ أموال الناس يريد أداءها أدى الله عنه
"Punya hutang akan menimbulkan kegelisahan di siang hari, dan bergadang di malam hari memikirkannya, seorang yang punya hutang akan gelisah dan melelahkan, akan tetapi ada kabar gembira bagi seseorang yang meminjam uang dari orang lain dan berniat untuk melunasinya, maka Allah akan melunasi hutang tersebut (Allah akan membantunya untuk melunasinya).
📚 Lihat syarh Riyadhis_Shalihin.
▪️وغلبة الرجال (Ghalabatir_rijal)
Maksudnya : dikuasai oleh orang lain
🖋️ Berkata Al_Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah :
استعاذ من أن يغلبه الرجال لما فى ذلك من الوهن فى النفس والمعاش.
Dan Nabi meminta perlindungan akan dikuasai oleh orang, dikarenakan pada hal tersebut akan ada kelemahan terhadap diri (sehingga muncul penindasan dan didzalimi) dan kelemahan pada mata pencaharian (sehingga terlilit hutang)
📚 Fathul bari 14/409.
✍ Di susun oleh :
Abu Hanan As-Suhaily
7 Jumadil awwal 1442 - 22 Desember 2020
┈┉┅━❀🍃🌹🍃❀━┅┉┈
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
https://t.me/Nashihatulinnisa
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Komentar
Posting Komentar