HUKUM MENGHADIRI ACARA UNDANGAN TETAPI TIDAK DI UNDANG
🍃 Hukum menghadiri acara undangan tapi tidak di undang??.
📙 Soal dari Ummu Nabila pare pare di group wa nashihatulinnisa .
bismillaah.. Assalamu 'alaikum umm hanaan. afw ana mw bertnya. jika ad tetangga yg mengadakan acara walimahan,akan tetapi tetangga tersebut tdk memanggil kita. apakah boleh kita tetap menghadirinya? atw bgmana umm.. mohon faedahnya.
💐💐💐💐💐💐💐💐
Ikut menghadiri undangan sementara tidak di undang, ini di sebut dengan ath_thufaili
🖍 Berkata Al_Asma'i Rohimahullooh
الطفيلي هو الذي يدخل على القوم من غير أن يدعوه
Ath_thufaily adalah dia yang masuk pada suatu kaum tanpa mereka mengundangnya.
📚 Al mau'suah Al fiqhiyyah 12/143
Para ahli fiqih mengharamkan akan perbuatan ini
🖍 Berkata Ar_ramli Rohimahullooh
علم مما تقرر حرمة التطفل، وهو الدخول لمحل غيره لتناول طعامه بغير إذنه ولا علم رضاه أو ظنه بقرينة معتبرة، بل يفسق به إن تكرر. انتهى.
Di ketahui dari apa yang ditetapkan akan haramnya ath_thathofful yaitu dia masuk ke tempat selainnya untuk mencicipi makanan tanpa ada idzin dan tidak diketahui keridhaan orang yang mengadakan acara ataupun tidak diketahui persangkaan dengan suatu qarinah (tanda) yang teranggap (bahwa orang ia ridho dengan kehadirannya), bahkan dia di vonis sebagai fasik jika berulang kali dilakukan.
📚 Nihayatul muhtaj 6/377.
🖍 Berkata Al 'Aini Rohimahullooh :
ومثل هذا الرجل الذي يتبع بلا دعوة يُسمى طفيليا ، منسوبا إلى رجل من أهل الكوفة يقال له طفيل من بني عبد الله بن غطفان كان يأتي الولائم من غير أن يُدعى إليها ، وكان يُقال له : طفيل الأعراس ! وهذه الشهرة إنما اشتهر بها من كان بهذه الصفة بعد الطفيل المذكور ، وأما شهرته عند العرب قديما فكانوا يسمونه الوارش بالشين المعجمة ، هذا إذا دخل لطعام لم يُدع إليه ، فإن دخل لشراب لم يدع إليه يسمونه الواغل بالغين المعجمة . اهـ .
Dan semisal lelaki ini yang mengikuti acara tanpa diundang, dinamakan thufail, yang mana nama itu disandarkan pada seorang ahli Kufah , yang dikatakan padanya thufail dari bani Abdillah bin ghozfaan, yang dulu ia selalu mendatangi walimah tanpa ia diundang. Dan ia dinamakan thufail Al_A'rosy ! Penamaan ini terkenal dengan penamaannya pada orang yang bersifat dengan sifat itu setelah thufail yang telah disebutkan.
Adapun yang terkenal di sisi orang Arab terdahulu, mereka menamakan Al waarisy , jika ia masuk pada acara makan makan , yang ia tidak diundang. sementara yang masuk pada acara minum minum ,yang ia tidak diundang dinamakan Al waaghil.
📚 Umdatul Qari' jilid 21/64
🖍 Dan telah disebutkan dalam mau'suah Al fiqhiyyah
صرح المالكية والشافعية والحنابلة -وهو المتبادر من أقوال الحنفية- أن حضور طعام الغير بغير دعوة وبغير علم رضاه حرام. انتهى.
Madzah malikiyah dan Syafi'iyah dan Hanabilah dan inilah yang dipahami secara langsung dari pendapat madzab Hanafiyah, bahwa menghadiri undangan makan selainnya tanpa ada undangan dan tanpa diketahui keridhoan orang yang mengadakan undangan adalah haram.
📚 mau'suah Al fiqhiyyah 12/143.
Adapun dalil yang kebanyakan para ulama berdalilkan akan haramnya thufail adalah hadits Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من دخل على غير دعوة ،دخل سارقا ، وخرج مغيرا
“Siapa yang menghadiri acara makan-makan padahal tidak diundang, maka dia masuk rumah sebagaimana pencuri dan pulang dalam keadaan membuat jengkel pemilik rumah.” (HR Abu Dawud dan An nasai).
📚Dan dilemahkan oleh Syaikh Al Albani Rohimahullooh dalam irwa' Al gholil 7/15, didalam sanadnya tersebut seorang rawi yang majhul yaitu Aban bin Thoriq .
🖍 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rohimahullooh ketika beliau ditanya
من أتى إلى طعام ولم يدع إليه فقد دخل سارقا وخرج مغيرا ..
Siapa yang datang pada suatu undangan makan, dan ia tidak diundang, maka dia masuk sebagai pencuri dan keluar membuat marah tuan rumah :
Maka beliau menjawab :
فأجاب : الحمد لله معناه الذي يدخل إلى دعوة بغير إذن اهلها فإنه يدخل مختفيا كالسارق وياكل بغير اختيارهم فيستحون من نهيه كالمغير الذي يأخذ أموال الناس بالقهر
“Makna hadits bahwasanya orang yang mendatangi undangan tanpa izin pemilik acara, maka dia masuk ke acara tersebut secara diam diam seperti pencuri dan makan tanpa kerelaan tuan rumah dan mereka malu dari melarangnya, sehingga dia keluar seperti orang yang membuat marah tuan rumah karena telah mengambil hartanya dengan paksa.
📚Majmu’ Fatawa, 32/207.
🔎Dan boleh datang ke walimah sementara tidak diundang, jika mendapat idzin dari tuan rumah dan ia tidak merasa keberatan untuk menerima tamu yang tidak diundang.
Berdalilkan
dari Abu Mas'ud berkata:
جَاءَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يُكْنَى أَبَا شُعَيْبٍ فَقَالَ لِغُلَامٍ لَهُ قَصَّابٍ اجْعَلْ لِي طَعَامًا يَكْفِي خَمْسَةً فَإِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَدْعُوَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَامِسَ خَمْسَةٍ فَإِنِّي قَدْ عَرَفْتُ فِي وَجْهِهِ الْجُوعَ فَدَعَاهُمْ فَجَاءَ مَعَهُمْ رَجُلٌ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا قَدْ تَبِعَنَا فَإِنْ شِئْتَ أَنْ تَأْذَنَ لَهُ فَأْذَنْ لَهُ وَإِنْ شِئْتَ أَنْ يَرْجِعَ رَجَعَ فَقَالَ لَا بَلْ قَدْ أَذِنْتُ لَهُ
"Ada seorang Anshar yang biasa dipanggil dengan Abu Syu'aib datang dan berkata, kepada seorang pembantunya yang tukang jagal: "Buatkan aku makanan untuk lima orang, karena aku ingin mengundang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagai tamu kelimaku. Sungguh aku melihat rasa lapar dari raut muka Beliau". Lalu ia mengundang mereka, kemudian datanglah seseorang bersama mereka, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Sesungguhnya orang ini mengikuti kami, jika engkau mau mengizinkan maka izinkanlah dan jika engkau ingin agar dia pulang maka ia akan pulang". Lalu Abu Syu'aib berkata: "Iya, bahkan aku telah mengizinkannya".(HR Bukhari dan Muslim).
🖍 Berkata Al 'Aini Rohimahullooh :
فإن قلت كيف استاذن النبي فى هذا الحديث على الرجل الذي معه،وقال فى حديث أبي طلحة فى الصحيح لمن معه: قوموا
Maka jika kamu katakan bagaimana bisa Nabi meminta idzin pada hadits di atas akan seseorang yang bersama beliau, sementara Nabi shollallaahu alaihi wa sallam pada hadits Abi tholhah dalam hadits yang shohih, terhadap orang yang bersama Rasulullah, maka Rasulullooh mengatakan, berdirilah kalian semua, (untuk menghadiri acara undangan makan)
Berkata Al_Aini Rohimahullooh :
اجيب بأجوبة
Di jawab dengan beberapa jawaban.
أنه علم من أبي طلحة رضاه بذلك فلم يستأذن، ولم يعلم رضا أبي شعيب فاستاذنه .
Diketahui dari Abi thalhah akan keridhoan darinya akan hal itu, makanya Nabi shollallaahu alaihi wa sallam tidak meminta idzin lagi (untuk ikut makan orang orang yang bersama beliau).
Sementara hadits Abi Mas'ud : tidak diketahui akan keridhoan Abu syuaib, makanya Nabi meminta idzin darinya..
📚 Umdatul Qari' 14/364
🔴Jadi kesimpulannya : bahwa jika undangan makan itu dibuat untuk keumuman manusia (misalkan di undang pada seluruh ikhwa ahli Sunnah pada acara ini) maka tidak mengapa ia untuk hadir, walaupun tidak diundang secara perorangan.
🔴 Dari keterangan ulama di atas hendaknya yang di undang itu sadar bahwa jika tuan rumah hanya mengundang suami istri, bapak / ibu pada acara walimah, maka jangan ia membawa orang lain dari keluarganya atau anak-anaknya kecuali meminta idzin terlebih dahulu dengan tuan rumah.
👉🏼 Dan ini kami ajukan soal pada ulama Yaman yang berkaitan dengan permasalahan ini .
[31/8 10:48 AM] ابو حنان السندكاني: السلام عليكم ورحمه الله وبركاته
احسن الله اليك يا شيخنا
إذا دعينا الى وليمة العرس واراد صاحب الوليمة بحضور الزوج والزوجة فقط ، هل يجوز أن نتبع معنا اولادنا فيها ؟؟ أو لا بد أن نستأذن الى صاحب الوليمة على أن اولادنا التحاق معنا ؟
نريد التوجيه ؟؟
[31/8 12:09 PM] الشيخ عبد الحميد الحجوري حفظه الله:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته ان شعرت أنه لا يمانع حضرتم جميعا
وان كان يمنع لابد من الاذن
[31/8 5:09 PM] الشيــخ فتح لقدسي جديد: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
[31/8 5:10 PM] الشيــخ فتح لقدسي جديد: استأذنوا من صاحب الوليمة
📝 Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh ahsanalloohu ilaika ya syaihkana .
Jika kami dipanggil ke acara walimahan dan yang mengadakan walimahan menginginkan kehadiran suami dan istri saja, Apakah boleh kami mengikutkan bersama kami anak anak kami dalam walimahan?? Ataukah harus kami minta idzin kepada orang yang mengadakan walimahan tersebut bahwa anak anak kami ikut bersama kami?? Kami ingin pengarahan?
🖍 Jawaban fadhilatusy Syaikh Abdul Hamid Al hajury hafidzahullooh :
Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh .
Jika kamu merasakan bahwa ia tidak melarang kehadiran kalian semua,maka tidak mengapa mengikutkan anak anak . Dan jika ia melarang, harus dengan idzin.
🖍 Jawaban fadhilatusy Syaikh Fathul Qadasi hafidzahullooh :
Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh
Kalian minta idzinlah dari pemilik (yang mengadakan acara walimahan)
🖍 Berkata Pengarang kitab Al Mirqot :
الحاصل: أنَّه علَّم أمَّته مكارم الأخلاق البهيَّة، ونهاهم عن الشَّمائل الدنيَّة، فإنَّ عدم إجابة الدَّعوة من غير حصول المعذِرة يدلُّ على تكبُّر النَّفس، والرعونة، وعدم الألفة والمودَّة، والدخول من غير دعوة يُشير إلى حرص النَّفس ودناءة الهمَّة، وحصول المذلَّة والمهانة، فالخلُق الحسن هو الاعتِدال بين الخُلقين المذمومين"،
“Kesimpulannya, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya akhlaq-akhlaq yang mulia dan melarang mereka dari akhlaq-akhlaq yang tercela, rendah . Sebab tidak menghadiri undangan tanpa udzur, ini menunjukkan sikap sombong, bodoh, dan tidak adanya kasih sayang dan rasa cinta , dan sebaliknya menghadiri acara tanpa undangan menunjukkan jiwa yang rakus, tekad yang rendah, dan menyebabkan kerendahan dan kehinaan, Maka sikap yang terpuji adalah sikap pertengahan diantara dua sikap di atas.
📚'Aunul Ma’bud, 8/244.
والله اعلم بالصواب
✍🏻 Di susun
Abu Hanan As Suhaily Utsman As
2 Muharram 1440 _ 1 September 2019
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
https://t.me/Nashihatulinnisa
Komentar
Posting Komentar