Bom bunuh diri di Indonesia bukan dari salafiyyun sedikit pun





بسم الله الرحمن الرحيم الحمدلله رب العالمين
اشهد ان لا إله إلا الله وحده لا شريك له
وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
اللهم صلى على محمد عبدك ورسولك وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد

*Telah sampai berita kepada saya, bahwasanya sebagian orang-orang Khowarij, mereka melakukan operasi bom bunuh diri di negara kita Indonesia.*

*Mereka mengirimkan sebagian pengikut mereka, orang yang sangat bodoh dan tolol dan dungu itu, untuk membawa bom bunuh diri lalu meledakkannya di depan gereja, yang menyebabkan pelakunya mati, demikian pula sejumlah orang juga mati.*

Maka kemudian diberitakan bahawasanya sebahagian para Mubtadi'ah menuduh ini adalah perbuatan dari orang-orang Wahhabi, kata mereka.

Dan walaupun  الحمدلله, kami ini bukan Wahhabi dan sebagainya, tapi kami merasa wajib untuk meluruskan perkara ini, kerana selalu para Salafiyun dituduh sebagai Wahhabi dan seterusnya. Tuduhan yang kosong dan bodoh itu.

Ketahuilah bahwasanya operasi bom bunuh diri ini bukan ajaran Islam sedikit pun, kerana memang operasi bom bunuh diri bukan bagian dari syariat Allah تعالى. Juga bukan bagian dari syariat nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.  Bukan pula dari jalan salafussoleh   رضي الله عنهم أجمعين.

Thayyib, dan ucapan ini, saya arahkan kepada para Khowarij dan juga para Mubtadi'ah yang lain. Dan juga kepada sebagian para pemuda ataupun yang sudah bukan muda lagi tetapi pemikirannya masih memiliki pemikiran-pemikiran yang menyimpang, hanya berdasarkan emosional belaka, tidak di bimbing oleh para ulama robbaniyun.

Ketahuilah, bahwasanya jiwa kita ini adalah milik Allah تعالى  semata. Maka tidak boleh bagi kita sedikitpun untuk memperlakukan dan mempergunakan jiwa kita ini, tanpa seizin Allah.

Allah سبحانه وتعالى  telah berfirman,

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Katakanlah Wahai Rasulullah, sesungguhnya sholatku, penyembelihan yang aku lakukan, kehidupan ku dan kematian ku adalah milik Allah Robbul alamin. Tiada sekutu baginya dan dengan itulah saya diperintahkan dan saya adalah orang Islam yang pertama di umat ini.

Kalau orang pertama yang masuk Islam di umat ini yaitu nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم , itu saja dilarang untuk melakukan sesuatu terhadap jiwa beliau tanpa seizin Allah, kerana memang ini adalah memang milik Allah, maka bagaimana dengan kita, sebagai pengikut beliau. Maka haram bagi kita untuk mempergunakan jiwa kita dengan suatu pengelolaan yang tidak diizinkan oleh Allah تعالى.

Maka bagaimana seseorang itu membunuh jiwanya sendiri,  padahal itu adalah milik Allah. Sementara Allah telah melarang dia dari membunuh dirinya sendiri. Orang ini telah, yaitu orang yang jahat ini, melakukan jinayah dan melakukan sikap melampaui batas ini, dia telah mempergunakan dan mengelola jiwa dia yang menjadi milik Allah itu tanpa seizin Allah.

Sementara Allah telah melarang para hambaNya dari membunuh diri mereka sendiri. Allah تعالى   berfirman,

وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Dan anganlah kalian membunuh diri-diri kalian sendiri kerana sesungguhnya Allah itu sangat menyayangi kalian.

Maka barangsiapa membunuh dirinya sendiri, berarti dia telah mendurhakai Allah تعالى kerana Allah تعالى  itu Maha Penyayang dan melarang  para hambaNya untuk membunuh diri mereka sendiri.

Juga Allah Jalla Zikruhu telah berfirman,

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan jangan kalian lemparkan diri kalian ke dalam kebinasaan dan berbuatlah kebajikan kerana sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan tidak ada keraguan bahwasanya orang yang membunuh dirinya sendiri, sebenarnya dia telah melemparkan dirinya kedalam kebinasaan.

Maka orang ini jauh dari berbuat ihsan. Kemudian sesungguhnya pelaku jinayah ini,  pelaku kriminalitas ini, (kalau kita perhatikan), dia itu melakukan kriminalitasnya itu dengan niat agama, bukan karena keduniaan. Terutama adalah orang-orang rendahan yang menjadi suruhan-suruhan itu.

Niatnya adalah untuk agama, bukan untuk keduniaan. Bahkan dia mengharapkan syurga, sebagai orang yang mati syahid katanya.

Maka orang ini adalah Mubtadi' karena dia mengamalkan suatu amalan yang tidak disyariatkan oleh Allah سبحانه وتعالى. Maka dia berhak mendapatkan azab, kecuali kalau Allah menghendaki lain.

Allah سبحانه وتعالى telah berfirman,

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُم مِّنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَن بِهِ اللَّهُ ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ ۗ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Apakah mereka memiliki sekutu-sekutu yang mensyariatkan untuk mereka dari agama ini, sesuatu yang tidak diizinkan oleh Allah. Seandainya bukan kerana kalimat kepastian, kalimat keputusan yang Allah تعالى akan tunaikan di hari Kiamat, niscaya telah diselesaikan di antara mereka yaitu di dunia. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan mendapatkan siksaan yang pedih.

Ini menunjukkan orang yang melakukan suatu amalan atas nama agama, padahal tidak di disyariatkan oleh Allah, maka dia ini telah beragama tanpa seizin Allah, dan dia adalah orang yang zalim dan dia berhak mendapatkan siksaan yang pedih. Thayyib.

Kemudian amalan intihariyah ini, istilah dari para ulama, perbuatan orang Khowarij tadi, yaitu apa bom bunuh diri dan sebagainya, ini bukan dari jalan yang di disyariatkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Bahkan apa? Rasulullah صلى الله عليه وسلم  melarang bunuh diri.

Sebagaimana di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim oleh Abu Hurairah رضي الله عنه , dari nabi صلى الله عليه وسلم yang bersabda,

من تردّى من جبل فقتل نفسه؛ فهو  في نار جهنم يتردى فيه خالدا مخلدا فيها أبدا

Barang siapa jatuh dari gunung (maksudnya adalah sengaja menjatuhkan diri dari gunung), membunuh dirinya sendiri, maka dia berada didalam api neraka jahannam, terus menerus dia akan jatuh didalam neraka jahannam itu kekal selama-lamanya.

Ini ancaman, tetapi tentunya apa, dalil-dalil yang lain menunjukkan dia tidak kekal tapi kalau seharinya adalah 1000 tahun dan Allah menghendaki menghukum dia 5000 tahun di neraka. Itu jelas rasanya adalah seakan-akan kekal abadi lama sekali, walaupun tetap ada batas akhirnya. Tapi siapa yang mampu memikul itu.

Dan juga Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

من تحسى سما فقتلى نفسه فسمه في يده يتحسه في نار جهنم خالدا مخلدا فيها ابدا

Barangsiapa menghirup racun lalu membunuh dirinya sendiri, maka racunnya itu nanti akan ada ditangannya dan dia akan terus menghirup nya didalam neraka jahannam selama-lamanya, kekal selama-lamanya.

ومن قتل نفسه بحديده فحديدته في يده يجعو بها في بطنه في نار جهنم خالدا مخلدا فيها ابدا

Barangsiapa membunuh dirinya dengan besi, maka besinya itu nanti akan ada di tangannya, lalu dengan besinya itu dia akan menusukkan besi tadi ke perutnya di dalam neraka jahanam dalam keadaan kekal selama-lamanya.

Ini ancaman yang sangat mengerikan dan menakutkan. Di dalam neraka tersiksa terus menerus dalam waktu yang lama sesuai dengan alat yang dia pakai untuk membunuh dirinya sendiri.

Maka apakah tidak berfikir orang-orang Khowarij itu. Bagaimana mereka nanti akan meletupkan, mereka akan meledakkan dirinya sendiri terus menerus didalam neraka, entah berapa ribu tahun, berapa juta tahun kita tidak tahu.

Walaupun ada batas akhirnya tapi nabi mengatakan خالدا مخلدا فيها ابدا. Ini adalah waktu yang teramat sangat panjang dibandingkan dengan umur didunia.

Maka bodoh sekali orang yang disuruh untuk melakukan itu dan dia mahu. Kenapa dia tidak berfikir sejenak? Kalau memang ini adalah syurga, kalau memang bayarannya itu pasti syurga, kenapa para pemimpinnya itu tidak berlomba-lomba mengejar syurga, justeru menyuruh orang lain yang melakukan. Kenapa mereka sendiri tidak mahu melakukan itu?. Ini bodohnya orang yang memimpin dan orang yang dipimpin نعوذ بالله.

Thayyib, kemudian hendaknya kita berfikir, bagaimana dia mengharapkan mendapatkan syurga dengan amal yang sangat busuk dan buruk tadi, sementara dia mengamalkan sesuatu yang justeru di ancam dengan siksaan yang pedih dan sangat keras didalam neraka, berdasarkan hadis tadi, hadis Muttafaqun Alaih dari Abu Hurairah رضي الله عنه

Kemudian dari sisi yang lain, dari hadis Ibni Abbas  رضي الله عنهما , bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

لا ضرر ولا ضرار

Tidak boleh membahayakan dirinya sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain.

Ini tadi apa? Melakukan bom bunuh diri? Membahayakan diri sendiri, sekaligus membahayakan orang lain. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam At Thobrani didalam Ausad  dan pendukung-pendukung yang lain, dan ini adalah hadis yang jayyid.

Maka bagaimana dia mengklaim ini adalah ajaran nabi sementara dia sendiri melanggar hadis nabi sekian banyak.

Bagaimana dia mengharapkan masuk syurga dengan amalan busuk tadi sementara dia telah membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

Thayyib, dan bagaimana dia mengharapkan masuk syurga  sementara dia telah menyelisihi jalannya nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sehingga dia berhak untuk mendapatkan siksaan sebagai seorang Mubtadi' kerana ini adalah amalan Mubtadi'ah.

Sebagaimana diriwayatkan oleh, kalau asal haditsnya itu dari Imam Muslim, dalam Sohih Muslim,tetapi kelengkapannya itu diluar Sohih Muslim, yaitu di dalam Sunan al Kubra punya Imam An Nasa'ie رحمه الله.  Juga apa Ibnu Khuzaimah di dalam kitab sohih beliau. Dan hadisnya sohih, yaitu dari Jabir رضي الله عنه yang mana beliau mengatakan,

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول في خطبته

Kemudian menyebut kan pembukaannya sampai kepada sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم ,

من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.

أما بعد:

فإن أصدق الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد ﷺ، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار.

Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang mampu menyesatkan dia. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah,maka tidak ada orang yang mampu memberikan petunjuk kepadanya.

Dan sesungguhnya ucapan yang terbaik adalah Kitabullah dan jalan yang paling bagus adalah jalan Muhammad صلى الله عليه وسلم.

Kemudian perkara yang paling buruk adalah perkara-perkara yang dibuat-buat. Dan setiap perkara yang dibuat-buat itu adalah bid'ah. Dan setiap bid'ah adalah kesesatan. Dan setiap kesesatan itu didalam neraka.

Maka ancamannya adalah neraka. Bagaimana dia malah mengharapkan masuk syurga dengan amalan bid'ah tadi? Ini adalah kebodohan yang نعوذ بالله berkali-kali lipat.

Makanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم di dalam hadis yang sohih, Muttafaqun alaih, telah menyebutkan tentang keadaan Khowarij. Mereka itu adalah,

حدثاء الأسنان سفهاء الأحلام

Mereka adalah orang yang masih muda dan akalnya itu masih sangat bodoh, نعوذ بالله , tidak mahu kembali kepada ulama', ulama rabbaniyun.

Thayyib, Maka bagaimana dia mengharapkan masuk syurga dengan amalan busuk tadi sementara amalan busuk tadi termasuk dari bid'ah dan bid'ah itu tertolak.

Sebagaimana hadis yang ma'ruf diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari A'isyah رضي الله عنها, yang mana Rasulullah bersabda,

<<من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد>>

Barangsiapa membuat perkara baru didalam syariat kami ini, padahal ia bukan dari ajaran kami, maka dia itu tertolak.

Thayyib, Bagaimana dia mengharapkan masuk syurga dengan operasi bom bunuh diri tadi padahal ia sebagian dari bid'ah, dan bid'ah itu menyebabkan kebinasaan, sebagaimana dalam hadis yang sohih di diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abdullah Ibnu Amr رضي الله عنهما, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

«ان لِكُلِّ عملٍ شِرَّةٌ، ولِكُلِّ شرَّةٍ فَترةٌ، فمن كانَت فَترتُهُ إلى سنَّتي، فَقد أفلحَ، ومَن كانت فطرته إلى غيرِ ذلِكَ فقد هلَكَ»

Sesungguhnya setiap amalan memiliki masa puncak (masa semangat) tetapi apa, masaalahnya, setiap masa, setelah memiliki masa semangat, itu akan memiliki kelesuan.  Maka barangsiapa masa lesunya diarahkan kepada sunnah ku, sungguh dia telah beruntung. Tapi barangsiapa masa lesunya di arah kepada yang lain, maka dia binasa.

Ini menunjukkan kalau menyelisihi sunnah nabi, dia akan binasa.

Thayyib, demikian pula didalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, hadisnya hasan li ghairih, dari Irbad bin Sariyah رضي الله عنه, yang mana Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

لقد تركتُكم على البيضاءِ ليلِها كنهارِها لا يزيغُ عنها بعدي إلا هالِكٌ

Sungguh Aku telah meninggalkan kalian diatas syariat,  diatas jalan yang terang benderang, malamnya itu, yaitu بيضاء maksudnya adalah putih, tapi putih yang terang. Malamnya itu jelas seperti siangnya. Tidak ada yang menyimpang darinya sepeninggalku kecuali dia binasa. Yang tidak setia dengan sunnah nabi, dia akan binasa. Yang ikut bid'ah, maka dia akan binasa.

Thayyib, bagaimana dia mengharapkan masuk syurga dengan operasi bom bunuh diri tadi, padahal ini termasuk dari bid'ah dan bid'ah adalah kesesatan sebagaimana hadis yang telah kita lewati.

Dan juga sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,  hadisnya sohih, dari salah seorang sahabat dari Ansar رضي الله عنه, bahawasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

من إقتداب فهو مني ومن رغب إن سنتي فليس مني إن لكل عمل شرة ثم فطرة فمن كانت فطرته إلى بدعة فقد ضل ومن كانت فطرته إلى سنة فقد اهتدى

Barangsiapa meneladani aku, maka dia termasuk dari golonganku. Dan barangsiapa membenci sunnah ku, maka dia bukan termasuk dari golonganku. Sesungguhnya setiap amalan itu dia memiliki masa puncak. Kemudian akan memiliki kelesuan. Maka barangsiapa kelesuannya diarahkan kepada kebid'ahan, sungguh dia telah tersesat. Dan barangsiapa kelesuannya tetap diarahkan kepada sunnah, yaitu dia berusaha mengikuti sunnah, maka dia telah mendapatkan hidayah.

Thayyib, ini adalah nasihat yang sangat penting dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Maka bagaimana orang tadi yang melakukan operasi bom bunuh diri. Dia mengharapkan masuk syurga, sementara ini adalah kebid'ahan dan nabi صلى الله عليه وسلم sama sekali tidak pernah memuji kebid'ahan.  Bahkan nabi telah menghukumi bahawasanya kebid'ahan adalah perkara yang paling buruk, bukan perkara buruk, bukan perkara halal tapi bahkan paling buruk.

Sebagaimana hadis yang terkenal dari Irbad bin Sariyah رضي الله عنه, yang diriwayatkan oleh Ashabus Sunan dan Imam Ahmad dan yang lainnya, yang mana Rasulullah صلى الله عليه وسلم berpesan setelah solat subuh itu,

أوصيكم بتقوى الله ، والسمع والطاعة وإن عبد حبشي

Aku wasiyatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah dan untuk tetap mendengar dan taat walaupun yang memimpin kalian adalah hamba sahaya dari Habasyah, dari Ethiopia.

فإنه من يعش منكم بعد فسيرى اختلافاً كثيراً‏

Kerana sesungguhnya orang yang hidup sepeninggalku di antara kalian, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak,

فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء المهديين الراشدين

Maka kalian harus setia dengan sunnah ku, dan sunnah khulafa ar rasyidin al mahdiyyin yang, yaitu yang mendapatkan petunjuk dan terbimbing,

تمسكوا بها وعضو عليها بالنواجذ

Berpegang teguh lah kalian dengan itu dan gigitlah itu dengan gigi geraham kalian.

وإياكم  ومحدثات الأمور

Hindarkan diri kalian dan hindarilah perkara-perkara yang baru,

فإن كل محدثة بدعة

Kerana sesungguhnya setiap perkara yang baru adalah bid'ah
وكل بدعة ضلالة

Dan setiap kebid'ahan adalah kesesatan.

Thayyib, jadi ini perkara yang paling buruk. Bagaimana mengharapkan masuk syurga melalui amalan yang paling buruk, ini mubtadi'.

Dan Rasulullah memerintahkan tetap dengar dan taat, tidak melakukan pemberontakan, tidak melakukan pembangkangan dan sebagainya.  Adapun kalau pemerintah melakukan maksiat, memang tak boleh kita melakukan maksiat juga. Tetapi apa, jangan melakukan pemberontakan.

Rasulullah mengatakan,
وإن عبدا حبشي

Walaupun yang memimpin kalian adalah  hamba sahaya dari Ethiopia, yaitu apa walaupun maksiat nya banyak, kerana asal dari pemimpin adalah orang merdeka, haram hamba sahaya untuk memimpin negara. Maka ini adalah dosa besar, dia justru malah menjadi kepala negara.

Kemudian Habasyah, asal dari pemimpin itu dari Quraisy.  Tapi walaupun kenyataannya yang memimpin itu bukan dari Quraisy, ini adalah kemaksiatan. Maka Rasulullah memerintahkan untuk tidak melakukan pemberontakan.

Thayyib, ini menunjukkan walaupun pemerintah nya terbentuk dengan cara yang batil, dengan cara yang salah atau dia melakukan kebatilan dan kesalahan, tidak boleh dia itu di berontak dan seterusnya. Ini dalil yang sangat jelas. Kecuali dengan apa, yang Rasulullah perkecualikan dan Muslimin tidak layak dengan alasan ada perkecualian lalu sekarang melakukan pemberontakan di negeri-negeri kaum Muslimin, baik di Indonesia ataupun di Malaysia ataupun juga di negara-negara yang lain, ma'ruf. Thayyib.

Kemudian ketika  terjadi perselisihan, Rasulullah menyuruh untuk setia dengan sunnah beliau dan sunnah khulafa ur rasyidin.

Thayyib, Allah تعالى memerintahkan ketika terjadi perselisihan, pertengkaran, demikian pula perdebatan maka harus kembali kepada Allah dan rasulNya.

Allah تعالى berfirman,
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan para pemegang urusan dari kalian (para ulil amri) kemudian apabila kalian berselisih pendapat tentang suatu perkara, maka kembalikan hal itu kepada Allah dan rasul, apabila kalian memang beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian itulah yang terbaik dan paling bagus kesudahannya.

Jadi diperintah untuk taat kepada Allah, taat kepada rasul dan ulil amri. Tak ada pemerintah yang memerintahkan bom bunuh diri. Dan tidak ada ulama yang memerintahkan bom bunuh diri. Maka memang mereka adalah Khowarij bukan dari kalangan Salafiyun.

Kemudian kalau terjadi perselisihan, perselisihan apapun, kembalikan kepada Allah dan kepada rasul, apabila memang kalian orang-orang yang beriman. Dan pelaksanaan bom bunuh diri, ini bukan dari syariat Allah تعالى dan juga bukan dari syariat Rasulullah صلى الله عليه وسلم sedikit pun.

Dan didalam hadis tadi, dalam hadis yang Irbad bin Sariyah,  Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintahkan ketika terjadi perselisihan, untuk apa, kita kokoh diatas sunnah beliau dan sunnah khulafa ur rasyidin رضي الله عنهم, dan bom bunuh diri bukan dari sunnah khulafa ur rasyidin.

Demikian pula diriwayatkan dari Imam Muslim  dari hadis Abi Qotadah al Ansori رضي الله عنه, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

فأ يطيئو ايو بكر وامر يرشدو

Seandainya  mereka mahu taat pada Abu Bakar dan Umar, niscaya mereka mendapatkan bimbingan, sementara bom bunuh diri, ini bukan dari sunnah Abu Bakar dan Umar. Mereka adalah orang-orang yang tersesat,  yang tidak mahu mengikuti sunnah Abu Bakar dan Umar.

Kesimpulannya apa? Bahawasanya keterjagaan dari kesesatan dan kesengsaraan, dan juga kebatilan serta kesalahan ketika terjadi perselisihan dan pertengkaran, kuncinya adalah apa, yaitu kita kokoh diatas syariat Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang sudah ada, sebelum dikenalnya bom bunuh diri dan sebagainya ini. Thayyib, sebelum munculnya para Khowarij dan juga setia dengan pemahaman صدر هذه الأمة, yaitu para salaf, dan tidak ada di kalangan salaf yang melakukan bom bunuh diri atau sengaja membunuh dirinya sendiri untuk sambil membunuh orang lain, tidak ada.

Memang saya tahu, orang-orang Khowarij itu memiliki beberapa syubuhat. Oh dalil ini, dalil ini, ternyata itu bukan dalil tapi itu syubuhat. Karena apa? Dalil yang mereka datangkan, itu mereka letakkan bukan pada tempatnya.  Sebagaimana telah dijeĺaskan oleh para ulama Salafiyun.

Thoyyib, diriwayatkan oleh Imam At Thobrani didalam Mu'jamul Kabir dan Ath Thohawi dalam Syarah Maanil Atsar,  hadisnya sohih, ma'ruf di kalangan ahlussunnah wal jamaah.

Dari Abi Waqid al Laitsi  رضي الله عنه , bahawasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bersabda dalam keadaan kami duduk di lantai,

إنها ستكون فتنة

Sesungguhnya akan terjadi kekacauan. 

Maka para sahabat bertanya, "Bagaimana kami wahai Rasulullah, bagaimana kami akan berbuat? Maka Rasulullah bersabda,

ترجعون إلى أمركم الاول

Kembalilah kalian kepada urusan kalian yang pertama, yaitu kembalikan kepada syariat yang pertama kepada pemahaman jamaatus sahabah sebelum para sahabat mengalami perselisihan. Itulah urusan yang pertama,  bukan ajaran para Khowarij yang mereka itu memiliki pemikiran-pemikiran belakangan, bukan ajaran nabi, bukan ajaran  jamaatus sahabah.

Thayyib, maka sama sekali bom bunuh diri dan yang semacam itu bukan dari Quran, bukan dari Sunnah dan bukan pula dari Salafiyah.

*Maka barangsiapa melakukan amalan bom bunuh diri itu, lalu menisbatkan dirinya dan amalannya kepada Salafiyah, sungguh dia telah dusta dan membuat kebid'ahan.*

Kemudian dari sisi yang lain, *barangsiapa menuduh para Salafiyun melakukan bom bunuh diri, berarti dia telah membuat kebohongan atas nama Salafiyun. Semoga laknat Allah tercurah dan menimpa kepada orang-orang yang melakukan tuduhan-tuduhan palsu tadi.*

*Bom bunuh diri, ini datang dari sebahagian Mubtadi'ah, yang mereka adalah orang-orang kafir yaitu dulunya ini ajaran orang kafir yang membuat bid'ah-bid'ah bom bunuh diri.*

Kemudian amalan ini diikuti oleh para Mubtadi'ah dari kalangan Muslimin. Yang ma'ruf,  rata-rata Mubtadi'ah memang suka mengekor, suka meniru gaya orang-orang kafir. Thayyib, baik itu dari kalangan Ikhwanul Muslimin, memang mereka suka meniru gaya orang-orang kafir. Ataupun juga dari kelompok-kelompok yang lain seperti yang dikatakan sebagai Jemaah Islamiyah atau juga apa, Al Qaeda atau ISIS dan seterusnya. 

Mereka ini Khowarij dan mereka banyak meniru gaya-gaya nya orang kafir walaupun mengaku benci orang kafir. Ini memang karakter mereka, karekter kebid'ahan dan yang namanya bid'ah memang akan cenderung membawa pelakunya untuk menghalalkan pedang terhadap kaum Muslimin. Baik mereka mengakui ataupun tidak, memang ujung-ujungnya kesitu.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ad Darimi di dalam Sunan beliau. Dan Al Ajuri didalam Syari'ah dengan sanad yang sohih dari Abi Qilabah alJarni رحمه الله, beliau mengatakan,

ما تدع رجل رد بدعة إلا تحس الصيف

Tidaklah seseorang membuat suatu bid'ah sama sekali kecuali dia nanti akan menghalalkan pedang.  Yaitu cepat atau lambat, dia akan mengarahkan pembunuhan kepada kaum Muslimin atau minimalnya adalah bermudah-mudah mengkafirkan kaum Muslimin. Dan ini ma'ruf. Itulah yang sering terjadi dan ini bukan dari Islam dan ini bukan dari Salafiyah.

Dan saya tahu sebahagian Mubtadi'ah dari kalangan Sufiyah dan lain-lain, yang memang sangat dengki dan dendam kepada para Salafiyun, mereka menuduh pengikut Imam Muhammad bin Abdul Wahhab an Najdi رحمه الله atau sebagian dari pengikut Sheikh Muhammad an Najdi telah melakukan amalan bom bunuh diri. Atau menuduh bahawasanya asal dari bom bunuh diri ini adalah dari para Salafiyun atau sebahagian dari Salafiyun,  dan ini kedustaan yang sangat jelas.

*Para Mubtadi'ah, memang kita tahu mereka sudah biasa dusta atas nama Allah dan rasulNya,maka jangan hairan kalau mereka bermudah-mudahan untuk berdusta menuduh Salafiyun, menuduh lawan mereka dari kalangan Salafiyin. Dan ini ma'ruf, yang seperti ini. Dan termasuk yang sering terkena tuduhan adalah Imam an Najdi رحمه الله dan para pengikut mereka.*

الحمد لله

Kami bukan pengekor Imam An Najdi. Kami adalah para Salafiyun,  mengikuti salaf yang tertinggi yaitu nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang menamakan diri beliau adalah salaf.

Adapun Imam An Najdi beliau termasuk dari para ulama Salafiyyin. Dan Beliau tidak pernah memerintahkan umat melakukan membunuh diri dan sebagainya. Tetapi beliau hanya memerintahkan umat untuk taat pada Allah, taat pada rasulNya dan tidak berbuat bid'ah.

Thayyib,  setiap orang punya kesalahan. Tetapi apa, kita tahu Imam An Najdi tidak pernah mengajarkan untuk menjadi Khowarij dan seperti itu. Imam An Najdi memerintahkan umat untuk melakukan perbaikan bukan kerosakan, sementara bom bunuh diri ini adalah merusak negeri-negeri, merusak negara, merusak para hamba dan seterusnya.

Barangsiapa membaca kitab-kitab beliau, dia akan mendapati beliau itu berusaha untuk mengikuti Quran was Sunnah dan Salafiyah. Tidak memerintahkan bom bunuh diri dan seterusnya. Beliau memerintahkan untuk umat ini kokoh di atas Sirotul Mustaqim, tidak kurang dan tidak lebih, tidak bersikap berlebihan, ghuluw, dan tidak pula melakukan taksir yaitu kurang.

Adapun barang siapa, dan saya tahu itu ada aja, sebagaimana itu terjadi di firqah-firqah diseluruh dunia, membaca buku yang baik, bukan hanya membaca buku Sheikh Muhammad bahkan membaca hadis atau bahkan membaca quran,  tapi ternyata setelah itu muncul pada dirinya emosional, lalu dengan emosional yang tidak dibimbing oleh ulama ini, lalu dia mengikuti pemikiran-pemikiran Khowarij, merasa sudah pandai, tidak perlu bimbingan  para ulama, bahkan menuduh ulama' sebagai umala', sebagai apa, pegawainya pemerintah atau penjilat pemerintah نعوذ بالله, bahkan sebenarnya para Khowarij itu yang sering dapat bantuan dari pemerintah kerana pandai menjilat.

Kami para Salafiyun tidak mahu minta-minta bahkan sering kami para Salafiyun tidak mengikuti perintah pemerintah apabila memang itu mungkar, sehingga memang ma'ruf, kami.tidak disukai pemerintah. Bagaimana kami dituduh sebagai umala', sebagai pengekor, pengikut dan penjilat pemerintah. 

Tapi kami melarang untuk memberontak.  Dan Kami memerintahkan untuk selalu menghormati pemerintah tanpa melakukan fanatisme ini dan itu.

Thayyib, maka orang-orang yang kemudian bergabung dengan pemikiran Khowarij,  mereka tidak ikut ulama. Mereka tidak ikut syariat Islam sedikit pun dan tidak pula meneladani Imam Muhammad bin Abdul Wahhab anNajdi رحمه الله تعالى. 

Dan dari sisi yang lain, amalan intihariyah  yaitu bom bunuh diri, ini betul-betul bertentangan dengan prinsip-prinsip  didalam usul fiqh, yang mana di dalam usul fiqh telah menyebutkan,

اذا تذاهمات المفسادة فرإي باخاف هما

Apabila ada dua kerusakan yang saling berdesakan, yaitu kita mahu tidak mahu harus memilih satu dari dua itu, tak mungkin menghindar, maka kita diperintahkan untuk memilih yang paling ringan. Thayyib kalau pemerintah memang membuat zalim dan siapa yang tidak pernah membuat zalim. Kalau pemerintah salah dalam ijtihad, atau berbuat maksiat atau apa, memang ini adalah suatu mafsadah. Tapi mafsadahnya jauh lebih ringan daripada kita melakukan pemberontakan atau apa lagi, bom bunuh diri.

Mungkin kalian wahai para Khowarij membunuh 2, 3 atau sepuluh orang, tapi umat ini akan terkena getahnya. Umat ini akan dituduh sebagai Khowarij, akan dituduh sebagai,  apa istilahnya pengganas kalau di Malaysia, dikatakan sebagai Terorisme dan sebagainya. Lalu apa manfaatnya ? Apa faedahnya? Apa faedahnya kalian meledakkan gereja? Sebentar lagi gereja nya akan dibangun dengan apa, dengan bantuan dari internasional atau bantuan dari pemerintah atau juga apa, bantuan dari, yang dikatakan sebagai asuransi, kalau Malaysia bilang insurans dan sebagainya itu. Kalian tidak menguntungkan Islam sedikitpun wahai para pelaku bom bunuh diri.

Justeru kalian menguntungkan orang kafir yang semakin menekan pemerintah kita sehingga mahu tidak mahu pemerintah dengan politik akan berusaha memenuhi permintaan orang kafir untuk melepaskan diri dari tuduhan.

Akhirnya kita yang ditekankan. Kalian tidak menguntungkan ahlus sunnah sama sekali  wahai para Khowarij dan tidak menguntungkan Islam sedikitpun. Dan bahkan kalian menyebabkan para Mubtadi'ah semakin gencar menuduh kami para Salafiyun.
والله المستعان.
سبحانك اللهم وبحمدك لا إله إلا  أنت أستغفرك  واتوب إليك والحمد لله رب العالمين


*Faedah dari Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Aljawiy Al Qudsiy حفظه الله*


*Download Audio :*
https://t.me/dars_syaikh_abu_fairuz/1683

*Sumber Transkrip :*
https://t.me/soaljawab_sheikhabufairuz/876 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Belajar Di Jami'ah Islamiyyah Madinah

Menanggapi akan makruh nya istri memakai celana dalam

Berqurban Sesuai Dengan Sunnah Rosulullooh ﷺ