Perlindungan dan penjagaan diri dari keburukan syaithon dan kejahatan terkhusus di malam hari
⏳ *Perlindungan dan penjagaan diri dari keburukan syaitan dan kejahatan terkhusus di malam hari.*
Dengan membaca ayat kursi (Surah Al_Baqarah ayat : 255)
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
⭕ Perkataan ahli ilmu tentang pentingnya ayat kursi :
🖋️ Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :
وَبَلَغَنِي عَنْ شَيْخِنَا أبي العباس ابن تيمية رحمه الله تعالى قَالَ : مَا تَرَكْتُهَا عَقِيبَ كُلِّ صَلَاةٍ "
" Telah sampai padaku dari guru kami Abul Abbas Ibnu Taimiyah, ia berkata :
Aku tidak pernah meninggalkan selepas setiap shalat membaca ayat kursi.
📚 Zaadul Ma'ad 1/294
🖋️ Berkata Imam As_Sa'di rahimahullah :
هذه الآية الكريمة أعظم آيات القرآن وأفضلها وأجلها، وذلك لما اشتملت عليه من الأمور العظيمة، والصفات الكريمة، فلقد كثرت الأحاديث في الترغيب في قراءتها وجعلها وردًا للإنسان في أوقاته صباحًا ومساءً، وعند نومه، وأدبار الصلوات المكتوبات. اهـ
"Ayat yang mulia ini adalah ayat Al Qur'an yang paling agung, paling afdhal dan paling mulia, dan itu dikarenakan ayat tersebut mencakup perkara yang agung, sifat_sifat yang mulia, dan sungguh telah banyak hadits_hadits yang mendorong untuk membacanya dan menjadikan ayat tersebut sebagai wirid (dzikir yang senantiasa dibaca) bagi seseorang di waktu pagi dan sore, ketika hendak beranjak tidur, dan selepas shalat lima waktu.
📚 Tafsir As_,Sa'di hal 93_94.
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Bin Baz rahimahullah :
بأنها أعظم وأفضل آية في كتاب الله عز وجل لما اشتملت عليه من التوحيد والإخلاص لله تعالى وبيان عظمته،وأنه الحي القيوم المالك لكل شيء ولايعجزه شيء سبحانه وبحمده. فإذا قرأ هذه الآية خلف كل صلاة كانت له حرزا من كل شر، وهكذا قراءتها عند النوم.
“Ayat kursi ini sangat agung dan paling afdhal dalam kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena mengandung tauhid dan keikhlasan kepada Allah Azza wa Jalla , serta menerangkan tentang kebesaran_Nya bahwasanya Dia Allah Al_Hayyu Al_Qayyum, Yang menguasai segala sesuatu, dan tidak ada sesuatu apapun yang bisa melemahkannya. Maka jika seseorang membaca ayat ini setiap selesai shalat, maka baginya benteng atau penjagaan dari semua kejahatan, begitu pula jika membacanya ketika tidur”.
📚 Majmu Fatawa Maqalat Ibnu Baz, 9/412.
🖋️ Berkata Al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah :
آية واحدة تقرؤها تحميك ولا يزال عليك من الله حافظ، لو استأجرت أكبر الحرّاس وأكثر الحراس على أن يقُوك من الشيطان، ماستطاعوا، لكن آية الكرسي إذا قرأتها في ليلة مؤمناً بما جاءت به السنة فإنها ستحميك .
Satu ayat yang kamu baca akan dapat melindungi dirimu dan Allah ta'ala akan senantiasa melindungi dirimu, kalau sekiranya kamu menyewa pengawal paling hebat dan sebanyak-banyak pengawal untuk melindungi dirimu dari (gangguan) syaitan, pastinya mereka tidak akan sanggup, akan tetapi satu ayat kursi apabila kamu membacanya di satu malam dalam keadaan kamu beriman dengan apa yang sunnah datang dengannya, maka ayat itu akan dapat melindungi dirimu.
📚 Ahkam Minal_Quran 2/437
🖋️ Dan beliau juga berkata ketika menyebutkan sisi pendalilan dari ayat kursi bahwa siapa yang membacanya, senantiasa bersama penjagaan dari Allah atasnya.
Allah berfirman dalam ayat kursi :
وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا
Dan penjagaan langit dan bumi (dengan apa yang berada didalamnya dari makhluk-makhluk_Nya) tidaklah memberatkan Allah.
إذا قرأها الإنسان فى ليلة لم يزل عليه من الله حافظ لأنه قرأ فيها
Jika seorang hamba membaca ayat tersebut pada suatu malam, maka senantiasa atasnya penjagaan dari Allah, sebab dia membaca pada malam tersebut ayat :
وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا.
Dan penjagaan langit dan bumi tidak memberatkan Allah (karena kesempurnaan ilmu_Nya, kemampuan_Nya, rahmat dan Ihsan (kebaikan) dari_Nya.))
إذن أنا ممن فى السموات والأرض فحفظ الله لي لا يثقله عز وجل، ولهذا صار من قراها فى ليلة لم يزل عليه من الله حافظ ولا يقربه شيطان حتى يصبح.
"Kalau begitu aku termasuk dari orang yang berada diantara langit dan bumi, tentunya penjagaan Allah atas diriku tidak memberatkan_Nya, dan karena itulah siapa yang membacanya pada malam hari, maka senantiasa bersama atasnya penjagaan dari Allah, dan syaitan tidak akan mendekatinya sampai pagi"
📚Syarah Bulughul Maram 2/177.
🖋️ Dan beliau rahimahullah juga berkata :
وحدثني بعض الثقات أنه كان يقرؤها كل ليلة وأنه نسي ليلة من الليالي فلدغته عقرب، لأن الرسول قال لم يزل عليه من الله حافظ، وهو نسي أن يقرأها فلم يوجد الحافظ فلدغته العقرب، فاحرص إذن على أن تقرأ آية الكرسي كل ليلة وخصوصا إذا آويت الى فراشك .
" Telah menceritakan padaku sebagian dari orang yang terpercaya bahwasanya dia senantiasa membaca ayat kursi setiap malam, dan pada suatu malam ia lupa membacanya sehingga ia disengat kalajengking, Sementara Rasullullah shalallahu alaihi wasallam mengatakan : senantiasa bersama penjagaan dari Allah atas seseorang yang membaca ayat kursi.
Dan orang tersebut lupa membacanya, maka tidak ada lagi yang menjaganya di malam hari, hingga tersengat kalajengking. Maka berusahalah kamu untuk semangat membaca ayat kursi setiap malam, terkhusus lagi ketika ingin beranjak tidur".
📚 Lihat Syarah riyadhus_Shalihin 4/693.
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah Al_Fauzan hafidzahullah :
فحقيق بآية تحتوي على هذه المعاني أن تكون أعظم آية فى القرآن وأن تحفظ قارئها من الشرور والشيطان
" Dan sangat pantaslah satu ayat ini mencakup makna_makna (akan nama_nama Allah yang mulia dan sifat_sifat_Nya yang agung, serta pemurnian tauhid) yang dengannya menjadi ayat yang paling agung dalam Al Qur'an dan akan melindungi orang yang membacanya dari keburukan_keburukan dan syaitan" .
📚 Syarah Aqidah Al_Wasathiyyah lil_Fauzan hal 42.
👉🏼Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung dalam Al Qur'an, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah dalam Shahihnya dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يا أبا المنذر: أتدرى أى آية من كتاب الله أعظم؟ قال : قلت : الله ورسوله أعلم ، قال يا أبا المنذر أتدرى أى آية من كتاب الله معك أعظم ؟ قال قلت (الله لا إله إلا هو الحى القيوم ) قال فضرب بصدرى وقال والله ليهنك العلم أبا المنذر
”Wahai Abul Mundzir, tahukah kamu ayat apakah yang paling agung dalam Kitabullah (al-Qur’an)? Aku berkata:”Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata lagi:”Wahai Abul Mundzir, tahukah kamu ayat apakah yang ada padamu dari Kitabullah (al-Qur’an) yang paling agung?” Ubay menjawab:”Aku katakan:”
(الله لا إله إلا هو الحى القيوم ) ”
Ubay berkata lagi:” lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menepuk dadaku dan berkata:”Semoga ilmu membahagiakanmu (Do’a dari Nabi semoga Ubay mudah mendapatkan ilmu).”
⭕ Dan kapan saja waktunya ayat kursi dibaca yang hadits datang menyebutkan akan keutamaannya???
⏺️.Ayat Kursi disyariatkan dibaca setiap kali akan beranjak tidur.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam sunnah taqririyah beliau (berupa pembenaran) ketika syaitan berkata kepada Abu Hurairah radhiyallahu anhu,
إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ.
"Jika kamu menuju pembaringanmu, bacalah Ayat Kursi; niscaya kamu akan senantiasa bersama penjaga dari Allah dan syaitan tidak akan mendekatimu sampai datang waktu pagi.” (HR. al-Bukhari no. 3275).
👉🏼 Syaitan yang dimaksudkan dalam hadits tersebut tidak akan mendekat sampai waktu pagi adalah:
يطلق على كل متمرد عات من الجن والإنس
"Syaitan diitlakkan atas semua yang durhaka ( membangkang), dan sombong (melampaui batas) dari kalangan jin dan manusia"
📚 Syarah Aqidah Al_Wasathiyyah hal 43
⏺️ Dibaca setiap selesai shalat fardhu.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ
“Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat wajib, tidak ada yang menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian.” (HR. an-Nasai dalam ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 182, dari sahabat Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu anhu. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Muqbil dalam ash-Shahih al-Musnad Mimma Laisa fi ash-Shahihain 1 / 408 dan dishahihkan oleh Syaikh Al_Bani dalam Al_Jami' Ash_shagir 6464 dan juga dihasankan oleh syaikhuna Al_Faqih Al_Muhaddits Muhammad bin Hizam dalam Fathul Allam 1/805).
⭕ Ayat kursi jika dibaca setelah shalat, apakah terletak sebelum membaca tasbih atau setelah takbir dan ucapan tahlil...?!
🖋️ Berkata Imam Ibnu Baz rahimahullah :
يستحب بعد الصلاة ، بعد التسبيح والتهليل قراءة آية الكرسي ، ويرجى له بذلك دخول الجنة إذا استقام ، إذا استقام على دينه ، وحافظ على دينه ، يرجى له دخول الجنة
"Dianjurkan setelah shalat, setelah tasbih, tahmid, takbir dan tahlil membaca ayat kursi, maka diharapkan untuknya dengan bacaan tersebut masuk surga, jika dia istiqamah di atas agamanya, dan menjaga agamanya.
📚 Fatawa Nur 'Ala Darb 4/399
🖋️Syaikhuna Al_Faqih Abu Hamzah Hasan Basy_Syuaib hafidzahullah :
ليس بينهما ترتيب.
"Tidak ada urutan antara keduanya" (ayat kursi dan tasbih)
Dan beliau juga di tanyakan :
Dzikir setelah shalat apakah ada urutannya, ataukah aku kedepankan ayat kursi atau selainnya?
Beliau menjawab :
🔹الإجابة🔹
بعد الصلاة مباشرة التكبير ثم الاستغفار وقول اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام
ثم يأتي بما شاء
Setelah shalat langsung bertakbir, kemudian istighfar, dan mengucapkan Allahumma anta salam wa min kas_salam...
Setelah itu dia mendatangkan dzikir yang diinginkan (apakah ayat kursi ataukah selainnya, )
📚 Lihat dalam fatwa beliau di telegram.
⏺️.Di baca ketika pagi dan petang
dari Ubay bin Ka’ab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَالَهَا حِينَ يُمسِي أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى يُصْبِحَ وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى يُمْسِيَ. فلَمَّا أَصْبَحَ أتَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ: صَدَقَ الْخَبِيثُ.
“Barang siapa membacanya (ayat kursi) pada pagi hari, dia akan dilindungi dari (gangguan) kami (para jin) sampai sore. Barang siapa membacanya pada sore hari, akan dilindungi dari (gangguan) kami (para jin) hingga pagi.”
Esok harinya, Ubay mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam seraya menyebutkan kisahnya semalam, maka beliau besabda, "Makhluk khabis itu telah benar."
(HR Hakim dan ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib no. 662).
👉🏼 akan tetapi yang shahih bahwa ayat kursi bukan termasuk dari dzikir pagi dan petang.
🖋️ Berkata Syaikhuna Al_Faqih Al_Muhaddits Muhammad bin Hizam hafidzahullah ketika ditanya apakah ayat kursi termasuk dzikir pagi dan petang ? :
Beliau menjawab :
لم يثبت في ذلك حديث عن النبي صلى الله عليه وسلم في ذكرها من أذكار الصباح والمساء .
"Tidak tetap (akan keshahihan) pada hadits tersebut dari Nabi shalallahu alaihi wasallam tentang penyebutannya ayat kursi sebagai dzikir pagi dan petang"
_____________________
للاشتراك في قناة :-
فتاوى الشيخ الفقيه محمد بن حزام
على التلجرام :- @ibnhezam
🖋️ Dan juga berkata Syaikuna Al_Faqih Abu Hamzah Hasan Basy_Syuaib hafidzahullah dalam fatwa beliau di telegram :
الصحيح أنها ليست من أذكار الصباح والمساء لعدم ثبوت الحديث
"Yang shahih bahwasanya ayat kursi bukan termasuk dari dzikir pagi dan petang, dikarenakan tidak tsabit (akan keshahihan) haditsnya".
⭕ Pentingnya menghadirkan hati dengan mentadabburi, serta memahami makna dzikir atau doa ketika membacanya .
🖋️ Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :
وذكر اللسان وحده لا يوجب شيئا من ذلك الاثمار، وإن أثمر شيئا فثمرته ضعيفة.
Dzikir dengan lisan saja (tanpa menghadirkan hati, dalam artian tidak paham dan mentadabburi maknanya) , tidak akan mendatangkan sesuatu dari hasil, dan itupun jika menghasilkan sesuatu, maka hasilnya lemah. (Pengaruh dzikir tersebut kurang kuat)
📚 Al_Wabil Ash_shayyib hal 221.
🖋️ Berkata Al_Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah :
فإن انضاف إلى ذلك استحضار معنى الذكر وما اشتمل عليه من تعظيم الله تعالى ونفي النقائص عنه ازداد كمالا
Jika dzikir lisan ditambahkan dengan menghadirkan makna_makna dzikir tersebut dan apa yang mencakup atasnya berupa pengagungan kepada Allah, dan penafian sifat kekurangan_kekurangan dari_Nya, maka akan bertambah kesempurnaan dzikir tersebut.
📚 Fathul Bari 11/209.
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Utsaimin rahimahullah :
فنحن نعلم أن الأوراد الشرعية حصن منيع ، أشد من سد يأجوج ومأجوج ، لكن مع الأسف أن كثيرا من الناس لا يعرف عن هذه الأوراد شيئا ، ومن عرف فقد يغفل كثيرا ، ومن قرأها فقلبه غير حاضر ، وكل هذا نقص ، ولو أن الناس استعملوا الأوراد على ما جاءت به الشريعة ؛ لسلموا من شرور كثيرة " .
Dan kiita ketahui bahwa wirid wirid yang syar'i adalah bagaikan benteng yang kuat yang lebih kuat dari apa yang menutup yang menghalangi dari keluarnya ya'juj dan ma'juj , akan tetapi sangat disayangkan kebanyakan dari manusia :
▪️ tidak mengetahui sedikitpun dari wirid dzikir yang syar'i.
▪️dan ada yang mengetahui dzikir tersebut tapi kebanyakan lalai berdzikir dengannya,
▪️ dan ada yang membacanya, tapi hatinya tidak hadir (tidak paham dan tidak tadabbur terhadap kandungan makna yang ditunjukkan oleh lafadznya, pent'),
dan semua ini adalah termasuk kekurangan (akan pengaruh dzikir tersebut),
Dan seandainya manusia menggunakan dzikir dzikir sesuai apa yang syariat datang dengannya, maka tentunya mereka akan selamat dari kejelekan yang banyak (menimpa pada mereka)
📚 Tafsir juz 'amma Lil Utsaimin hal 584
⭕Tafsir ayat :
▪️اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ
“Allah, tidak ada ilah (sembahan) yang haq (benar) kecuali Dia
🖋️ Berkata Al_Allamah As_Sa'di rahimahullah :
أخبر تعالى عن نفسه الكريمة بأن {لا إله إلا هو} أي: لا معبود بحق سواه، فهو الإله الحق الذي تتعين أن تكون جميع أنواع العبادة والطاعة والتأله له تعالى؛ لكماله، وكمال صفاته، وعظيم نعمه، ولكون العبد مستحقا أن يكون عبدا لربه، ممتثلا أوامره، مجتنبا نواهيه، وكل ما سوى الله تعالى باطل، فعبادة ما سواه باطلة؛ لكون ما سوى الله مخلوقا ناقصا مدبرا فقيرا من جميع الوجوه، فلم يستحق شيئا من أنواع العبادة.
▪️Allah memberitahukan tentang diri-Nya yang mulia bahwa Dia ‘Laa ilaaha illa huwa’. Maksudnya tiada ilah (yang berhak diibadahi) selain Dia. Dialah satu-satunya ilah yang berhak diibadahi, yang mengharuskan tertujunya semua bentuk ibadah, ketaatan dan penyembahan hanya kepada-Nya. Ini karena kesempurnaan-Nya dan kesempurnaan sifat-Nya serta karena besarnya nikmat-Nya. Di samping itu, kewajiban makhluk adalah menjadi hamba-Nya, menerapkan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Seluruh sembahan selain Allah adalah bathil, beribadah kepada selain Dia pun bathil. Ini disebabkan segala sesuatu selain Allah adalah makhluk yang memiliki sifat-sifat yang kurang, diatur, dan membutuhkan yang lain dalam segala sisi. Maka dari itu, makhluk tidak berhak sedikitpun untuk diibadahi.
▪️الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ
Yang Maha Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);
🖋️ Berkata Al_Allamah As_Sa'di rahimahullah :
هذان الاسمان الكريمان يدلان على سائر الأسماء الحسنى دلالة مطابقة وتضمنا ولزوما، فالحي: من له الحياة الكاملة المستلزمة لجميع صفات الذات، كالسمع، والبصر، والعلم، والقدرة، ونحو ذلك، والقيوم: هو الذي قام بنفسه وقام بغيره، وذلك مستلزم لجميع الأفعال التي اتصف بها رب العالمين من فعله ما يشاء من الاستواء، والنزول، والكلام، والقول، والخلق، والرزق، والإماتة، والإحياء، وسائر أنواع التدبير، كل ذلك داخل في قيومية الباري، ولهذا قال بعض المحققين: إنهما الاسم الأعظم الذي إذا دعي الله به أجاب، وإذا سئل به أعطى،
▪️Adapun firman-Nya ‘Al-Hayyul Qayyuum’ : dua nama mulia ini menunjukkan akan seluruh asma’ul husna secara :
-muthabaqah (berkesesuaian),
-tadhammun (kandungan) dan
-luzum (konsekuensi).
Al-Hayyu : Yang Maha hidup, menunjukkan kepada Dzat yang memiliki sifat hidup yang sempurna, yang mengharuskan semua sifat-sifat Dzat lainnya seperti mendengar, melihat, berilmu, kemampuan dan semisalnya.
Al-Qayyuum : Yang Maha Berdiri sendiri, Dialah yang tegak dengan kesendirian-Nya dan Yang Menegakkan yang lain (terus menerus mengurusi semua makhlukNya). Sifat ini mengharuskan seluruh perbuatan yang Rabbul Alamin disifati dengannya dari perbuatan_Nya, seperti istiwaa (bersemayam), nuzul (turun ke langit bumi pada sepertiga malam terakhir), kalam (Berfirman), mencipta, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan, dan segala bentuk pengaturan. Semua itu tercakup dalam nama_Nya al-Qayyuum.
Oleh karena itu sebagian ulama pakar peneliti berkata, “Dua nama ini adalah Nama Allah yang paling agung . Jika dipanggil dengan menyebut nama ini, niscaya Dia akan menjawab dan jika meminta dengan menyebut nama-Nya ini, niscaya Dia akan memberi.”
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah Al_Utsaimin rahimahullah :
Al_Hayyu adalah
ذو الحياة الكاملة المتضمنة لجميع صفات الكمال لم تسبق بعدم، ولا يلحقها زوال، ولا يعتريها نقص بوجه من الوجوه.
Dzat yang memiliki kehidupan yang sempurna, yang mengandung semua sifat kesempurnaan, yang tidak didahului oleh ketiadaan dan tidak akan di susul dengan kelenyapan dan tidak akan ditimpa dengan kekurangan dari segala sisi .
Al_qayyuum maksudnya :
أنه القائم بنفسه، فقيامه بنفسه يستلزم استغناءه عن كل شيء، لا يحتاج إلى أكل ولا شرب ولا غيرها، وغيره لا يقوم بنفسه بل هو محتاج إلى الله عز وجل في إيجاده وإعداده وإمداده.
"Dia Allah berdiri sendiri ( tegak dengan kesendirian_Nya), dan berdiri-Nya sendiri mengharuskan tidak membutuhkan sesuatu apapun, tidak butuh makan, tidak butuh minum dan selainnya, dan selain Allah tidak bisa berdiri dengan sendirinya, tetapi dia membutuhkan Allah AZZA wa Jalla dalam perwujudannya, penyiapannya dan dukungannya.
Dan juga dari makna Al _Qayyum
ومن معنى {الْقَيُّومُ} كذلك أنه قائم على غيره لقوله تعالى {أَفَمَنْ هُوَ قَائِمٌ عَلَى كُلِّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ} [الرعد: 33]
"Dia berdiri di atas selainnya sebagaimana disebutkan dalam firman Allah :
أَفَمَنْ هُوَ قَآئِمٌ عَلَىٰ كُلِّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ
Lalu apakah sama antara Dia (Rabb) yang senantiasa menjaga setiap jiwa, terhadap apa yang diperbuatnya, sama dengan para berhala yang bahkan tidak mampu memberi manfaat ataupun memberi bahaya, serta sama sekali tidak memiliki sifat seperti itu?
(Maksudnya semua makhluk tidak memiliki suatu apapun)
والقائم على كل نفس بما كسبت هو الله عز وجل ولهذا يقول العلماء القيوم هو القائم على نفسه القائم على غيره، وإذا كان قائماً على غيره، لزم أن يكون غيره قائماً به،
"Sebab Yang berdiri di atas setiap jiwa dengan apa-apa yang ia perbuat adalah Allah Azza wa Jalla (yang mengurus dan menjaga segala sesuatu yang dilakukan semua makhluk), oleh sebab itu para ulama rahimahumullah berkata : Al_Qayyum maksudnya adalah berdiri di atas diri_Nya sendiri dan berdiri di atas selainnya. Dan jika berdiri di atas selainnya, maka telah menjadi keharusan bahwa yang lain itu juga harus berdiri denganNya.
Allah berfirman :
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَن تَقُومَ ٱلسَّمَآءُ وَٱلْأَرْضُ بِأَمْرِهِۦ
Dan termasuk dari tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah langit yang tetap kokoh tanpa tiang dan bumi yang teguh tidak bergoncang dengan perintah_Nya
📚 Syarah Aqidah Al_Wasatiyyah 108.
Sehingga sebagai kesimpulan bahwa Nama Al_Qayyum itu punya dua makna :
1.القائم بنفسه يعني لا يحتاج لأحد
Dia Yang tegak berdiri dengan sendirinya, sehingga tidak butuh kepada siapapun.
2. القائم على غيره, يعنى كل الشىء يحتاج الى الله
" Tegak berdiri di atas selainnya (maksudnya Dia senantiasa mengurusi seluruh makhluk-Nya) dan segala sesuatu dari makhluk-Nya butuh kepada Allah.
📚 Lihat Syarah riyadus_Shalihin 4/686
▪️لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ
tidak mengantuk dan tidak pula tidur.
🖋️ Berkata As_Sa'di rahimahullah dalam tafsirnya :
ومن تمام حياته وقيوميته أن {لا تأخذه سنة ولا نوم} والسنة: النعاس
▪️Di antara bentuk kesempurnaan sifat hidup dan berdiri sendiri-Nya ialah Dia tidak tersentuh oleh kantuk dan tidur.
▪️لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ
Milik-Nya segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi.
🖋️ Berkata As_Sa'di rahimahullah dalam tafsirnya :
أي: هو المالك وما سواه مملوك، وهو الخالق الرازق المدبر وغيره مخلوق مرزوق مدبر لا يملك لنفسه ولا لغيره مثقال ذرة في السماوات ولا في الأرض،
▪️ Milik-Nyalah segala yang ada di langit dan di bumi. Dialah yang menguasai sedangkan selain-Nya adalah yang dikuasai. Dialah Yang Maha Pencipta, Maha Pemberi Rizki, Maha Pengatur, sedangkan selain-Nya adalah diciptakan, diberi rizki dan diatur.
Mereka tidak memiliki sedikit pun, walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi), sesuatu yang berada di langit maupun di bumi, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain.
▪️مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ
Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin dari-Nya.
🖋️ Berkata As_Sa'di rahimahullah dalam tafsirnya :
أي: لا أحد يشفع عنده بدون إذنه، فالشفاعة كلها لله تعالى، ولكنه تعالى إذا أراد أن يرحم من يشاء من عباده أذن لمن أراد أن يكرمه من عباده أن يشفع فيه، لا يبتدئ الشافع قبل الإذن
▪️Oleh karena itu, Allah berfirman, “Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya?” Maksudnya tidak ada seorang pun yang dapat memberikan syafaat di sisi-Nya tanpa izin dari-Nya. Syafaat itu seluruhnya hanya milik Allah semata. Akan tetapi, jika Allah berkehendak untuk merahmati siapa pun yang dikehendaki-Nya, Dia akan mengizinkan kepada salah seorang yang dimuliakan oleh-Nya untuk memberikan syafaat kepadanya. Seorang pemberi syafaat tidak akan berani memulai memberi syafaat tanpa izin dari-Nya.
▪️يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ
Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka,
🖋️ Berkata As_Sa'di rahimahullah dalam tafsirnya:
يعلم ما بين ايديهم أي: ما مضى من جميع الأمور {وما خلفهم} أي: ما يستقبل منها؛ فعلمه تعالى محيط بتفاصيل الأمور، متقدمها ومتأخرها، بالظواهر والبواطن، بالغيب والشهادة، والعباد ليس لهم من الأمر شيء، ولا من العلم مثقال ذرة إلا ما علمهم تعالى،
▪️Kemudian Allah berfirman, “Dia Maha Mengetahui apa yang berada di hadapan mereka,” yaitu segala sesuatu yang telah berlalu, “dan apa yang berada di belakang mereka,” yaitu apa yang akan terjadi. Ilmu Allah meliputi segala perkara secara rinci, yang permulaan dan yang paling akhirnya, yang tampak dan yang tersembunyi, yang ghaib maupun yang nyata. Adapun hamba, mereka tidak memiliki hak sedikitpun untuk mengurus hal ini dan tidak memiliki ilmu sedikitpun, kecuali apa yang telah Allah ajarkan kepada mereka.
▪️وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ
…dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
🖋️Berkata Asy_Syaikh Al_Utsaimin rahimahullah :
Ayat ini punya dua makna :
1.لا يحيطون بشيء من علم نفسه؛ أي لا يعلمون عن الله سبحانه وتعالى من أسمائه، وصفاته، وأفعاله، إلا بما شاء أن يعلمهم إياه، فيعلمونه؛
"Maksudnya mereka tidak mengetahui tentang dirinya Allah, dari Nama_Nama dan sifat_Nya dan seluruh perbuatan_Nya melainkan apa yang dikehendakinya untuk diajarkan pada mereka tentang diri_Nya, sehingga merekapun mengetahuinya.
2.ولا يحيطون بشيء من معلومه أي مما يعلمه في السموات، والأرض - إلا بما شاء أن يعلمهم إياه، فيعلمونه
"Mereka tidak mengetahui tentang sesuatu apapun dari apa yang diketahui oleh Allah yaitu apa yang diketahuinya yang berada di langit (malaikat, surga, dan selainnya dari apa yang kita tidak mengetahuinya) dan di bumi (seluruh makhluknya, hewan maupun selainnya), melainkan apa yang Allah kehendakinya untuk mengajarkan pada mereka, sehingga mereka pun mengetahuinya.
📚 Tafsir Al_Utsaimin 2/270.
▪️وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ
Dan Kursi-Nya meliputi langit dan bumi.
🖋️ Berkata As_Sa'di dalam tafsirnya :
وهذا يدل على كمال عظمته، وسعة سلطانه، إذا كان هذه حالة الكرسي أنه يسع السماوات والأرض على عظمتهما وعظمة من فيهما، والكرسي ليس أكبر مخلوقات الله تعالى، بل هنا ما هو أعظم منه وهو العرش، وما لا يعلمه إلا هو، وفي عظمة هذه المخلوقات تحير الأفكار، وتكل الأبصار، وتقلقل الجبال، وتكع ـ أي تهاب وتضعف ـ عنها فحول الرجال، فكيف بعظمة خالقها ومبدعها، والذي أودع فيها من الحكم والأسرار ما أودع، والذي قد أمسك السماوات والأرض أن تزولا من غير تعب ولا نصب
Kursi Allah meliputi langit dan bumi…” Ini menunjukkan kesempurnaan keagungan-Nya dan luasnya kekuasaan-Nya. Kursi-Nya saja sedemikian besar yaitu meliputi langit dan bumi, sementara keduanya ini sangat besar dan sangat banyak pula penghuni keduanya. Kursi bukanlah makhluk Allah yang terbesar, bahkan masih ada lagi yang lebih besar darinya, yaitu ‘Arsy dan juga yang lainnya yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Kebesaran makhluk-makhluk tersebut membuat akal pikiran menjadi bingung dan tiap-tiap pandangan menjadi tumpul, gunung-gunung bergerak, dan orang-orang pandai terangguk-angguk.
Bagaimana jika dihadapkan dengan penciptanya? Yang menyertakan pada penciptaannya hikmah dan rahasia yang dikehendaki-Nya. Yang menahan langit dan bumi agar tidak bergeser dengan tanpa merasa lelah dan letih.
🖋️Berkata Asy_Syaikh Al_Utsaimin rahimahullah :
معنى وسع كرسيه : أن كرسيه محيط بالسماوات والأرض وأكبر منها لأنه لولا أنه أكبر ما وسعها
Makna Kursi_Nya meliputi semua lapisan langit dan bumi dan kursi_Nya lebih besar dari semua itu, dan seandainya kursi_Nya tidak lebih besar dari lapisan langit dan bumi , tentu tidak akan meliputinya".
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu menafsirkan kursi dengan beliau berkata:
الكُرْسيُّ مَوْضِعُ قَدَمَيْهِ
“Kursi adalah tempat kedua telapak kaki Allah.” (HR. al-Hakim dalam Al_Mustadrak 2/282 di hukumi shahih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi, Dan juga dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam At_Tauhid 248, Daraquthny dalam kitab Ash_Shifat 36 mauquf atas Ibnu Abbas dan berkata Al_Bany dalam Mukhtashar Al_'uluw 45 sanadnya shahih dan semua perawi sanadnya tsiqat)
Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
إن السماوات السبع والأرضين السبع بنسبة للكرسي كحلقة ألقيت فى فلاة من الآرض، وأن فضل العرش على الكرسي كفضل الفلاة على هذه الحلقة.
"Sesungguhnya tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi dibandingkan dengan kursi bagaikan sebuah cincin kecil (ibarat tujuh lapis langit dan bumi) yang dilemparkan kehamparan padang pasir yang sangat luas (ibarat kursi), dan keutamaan Arsy terhadap kursi bagaikan hamparan padang pasir yang sangat luas terhadap cincin kecil ini.(Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al_Arsy no 58 dan Al-baihaqi dalam kitab Al_Asma wash_shifat hal: 862 dari hadits Abu Dzar Radhiallahu Anhu dan dishahihkan oleh Syaikh Al_Bany dalam kitab As_Silsilah Ash_shahihah no 109).
📚 Lihat syarah Aqidah Al_Wasatiyyah 111_112
Ayat tersebut menunjukkan besarnya kursi Allah dan arsy_Nya Allah jauh lebih besar dari pada kursi_Nya. Besarnya makhluk Allah tentunya menunjukkan akan keagungan dan besar-Nya Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta)
▪️وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ
Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya,
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Utsaimin rahimahullah :
لا يثقله ويكرثه حفظ للسماوات والأرض
" Tidak membebani dan merepotkan_Nya penjagaan semua lapisan langit dan bumi"
📚 Syarah Aqidah Al_Wasathiyyah hal 113
🖋️ Beliau rahimahullah juga berkata :
"Penetapan apa yang yang terkandung dalam ayat tersebut (Dia tidak merasa berat memelihara keduanya) :
وهي العلم، والقدرة، والحياة، والرحمة، والحكمة، والقوة.
Berupa ilmu, kemampuan, kehidupan, rahmat, hikmah, dan kekuatan_Nya Allah.
أن السموات، والأرض تحتاج إلى حفظ؛ ...ولولا حفظ الله لفسدتا؛
Bumi dan langit butuh penjagaan dari Allah, seandainya karena bukan penjagaan dari Allah tentu keduanya akan hancur.
Allah berfirman :
إِنَّ ٱللَّهَ يُمْسِكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ أَن تَزُولَا ۚ وَلَئِن زَالَتَآ إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi sehingga keduanya tidak lepas dari tempatnya masing-masing, seandainya langit dan bumi lepas dari tempatnya maka tidak ada seorang pun yang mampu memegang keduanya selain Allah. sesungguhnya Allah Maha Penyantun dengan menunda hukuman-Nya terhadap orang-orang kafir dan para pendurhaka, Maha Pengampun bagi siapa yang bertaubat dari dosanya dan kembali kepadaNya.
📚 Tafsir Al_Utsaimin 2/270.
Dan walaupun tujuh lapis langit dan bumi sangat luas dan Allah Maha Tinggi di atas segala sesuatu , namun tidak ada sesuatu apapun yang terlepas dari ilmu Allah, dan Allah tidak merasa terbebani, kesulitan, kelelahan dalam pemeliharaan langit dan bumi. Dan Allah telah berfirman :
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ
Baginya (manusia )Allah memiliki maliakat yang datang secara bergantian kepada manusia, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang menjaganya atas perintah Allah .( Surah Ar_Ra'd ayat : 11)
▪️وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
dan Dia Mahatinggi lagi Maha besar.”
وَهُوَ الْعَلِيُّ
Dan ini termasuk dari sifat musyabbahah ( sifat yang tetap ada dan yang disifati dengannya tidak akan lepas darinya)
🖋️ Berkata As_Sa'di rahimahullah dalam tafsirnya :
وهو العلي بذاته فوق عرشه، العلي بقهره لجميع المخلوقات، العلي بقدره لكمال صفاته
---dan Dia Maha tinggi ” dengan Dzat-Nya yang bersemayam di atas ‘Arsy,
---yang Maha tinggi dengan kekuasaan-Nya terhadap seluruh makhluk,
---Yang Maha tinggi dengan kekuasaan-Nya karena kesempurnaan sifat-Nya.
🖋️Berkata Asy_syaikh Al_Utsaimin rahimahullah :
Menjelaskan bahwa ketinggian Allah terbagi menjadi dua
1. علو الذات؛ بمعنى أنه سبحانه نفسه فوق كل شيء؛
Ketinggian Dzat_Nya yang bermakna bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala DiriNya (Dzatnya) di atas segala sesuatu.( yang menunjukkan tidak ada sesuatu diatasnya dan tiada sesuatu apapun yang sejajar dengan_Nya, tambahan pent')
2.علو الصفة: وهو أنه كامل الصفات من كل وجه لا يساميه أحد في ذلك.
Ketinggian sifat_Nya : maksudnya bahwa Dia yang sempurna sifat_Nya dari segala sisi yang tidak ada seorang pun bisa menandingi dalam ketinggiannya Allah.
📚 Tafsir Al_Utsaimin 2/274.
{العظيم}
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Utsaimin rahimahullah :
فهى صفة مشبهة ومعناها ذو العظمة، وهى القوة والكبرياء وما اشبه ذلك مما هو معروف من مدلول هذه الكلمة .
Itu juga sifat musyabbahah dan makna Al_'Adzim adalah : Yang memiliki keagungan (kebesaran) dan itu menunjukkan akan kekuatan, kesombongan Allah ‘azza wa jalla,( kesombongan yang beriring dengan sifat bijaksana-Nya, keadilan-Nya, syukur-Nya kepada hamba-Nya, menerima taubat mereka, pemuliaannya terhadap hamba-Nya, kasih sayang-Nya, kelembutan-Nya, dan berbagai sifat mulia yang lain, pent') dan apa yang semisalnya dari apa-apa yang sudah biasa dikenal dari apa yang ditunjuk oleh kata tersebut yaitu Al_'adzhim.( Seperti ; Yang menundukkan dan menguasai segala sesuatu, pent')
📚 Lihat syarh aqidah Al_Wasathiyyah hal 112.
والحمد لله
✍ Di susun :
Abu Hanan As_suhaily
25 Jumadil Akhir 1442 - 7 Februari 2021
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
https://t.me/Nashihatulinnisa
Komentar
Posting Komentar